Gue menatap kearah seseorang yang sedang duduk di kursi sambil mengisap rokok
Gue mencoba mengedip ngedipkan mata gue secepat mungkin
Bermaksud agar memperjelas siapa orang itu
"Udah bisa liat gue?" Gue mengagguk kaku
"Lo santai aja. Gue ga bakal apa apain lo, karena emang lo bukan tipe gue"
"Terus kenapa lu iket tangan gue" gue berusaha duduk di lantai dingin berlapis semen
"Untuk berjaga jaga lo nyerang gue"
"Haha. Takut amat sama anak cewe bang" gue tertawa mengejek
"Ya udh yaudah gue buka iketan tali nya" dia berdiri berjalan menuju punggung gue dan
Crek!
Gue menarik tangan gue dengan perlahan lalu menatapnya sebentar dan menatap wajah si Abang supir taksi
"Kenapa lu nyulik gue?" Tanya gue duduk memeluk kedua kaki gue
"Gue butuh uang!" Bentak nya
Tapi gue tau itu hanyalah bentakan biasa. Gue cuma berOhria mendengar bentakan nya itu
"Yaudah gue mau pergi"
"Ehhh tunggu dong. Boleh gak gue ke kamar mandi?"
"Ga!" Bentak nya lagi
"Plis panggilan alam" kata gue memelas
Padahal gue ingin kabur dari rumah itu siapa tau aja ada kaca kecil yang bisa gue masuki
"Yaudah ayo" dia pun berjalan, gue mengikuti dia dari belakang dan gue menyadari sesuatu
"Hape gue kemana?"
"Noh gue cas" katanya lalu membuka pelan pintu kamar mandi
"Makasih" kata gue lalu segera masuk
Tapi sesuatu menarik perhatian gue
Handphone Nokia jadul
Gue menyembulkan kepala gue, melihat sekitar ternyata aman
Segera gue ambil. Hape itu dan membawanya masuk ke dalam
Gue memencet beberapa digit nomor dan langsung nelpon Abang gue
Yang untuknya gue hapal No hape nya
"Halo bang!"
"Audy. Lu dimana sih, gue telponin kenapa ga angkat terus sekarang lo pake No hape yang ga gue kenal"
"Ya maaf"
"Ok. Lo dimana? Lo gak kenapa kenapa kan?"
"Iya gue baik. Akan lebih baik lagi kalo lo ke aplikasi found phone di hape lo"
"Hape lo ilang"
"Bukan. Ini penting sekarang juga lo musti dateng ke tempat hape itu berada, sama polisi. Karena..."
"Karena gue dalam baha--" omongan gue terpotong oleh suara sialan itu
"WOI..... CEPET KELUAR GUE PANGEN PERGI!" sesegera mungkin gue langsung mematikan ponsel itu
Gue memasukan ponsel itu di sela sela pinggang gue dan berjalan membuka pintu
"Ayo!" Katanya gue berjalan cepat mengikuti dia dari belakang sambil melirik lirik sesuatu yang memungkinkan untuk membunuh si abang supir itu
"Udah lo--" dia berhenti mendadak membuat gue agak limbung ke belakang tapi gue ga jatuh
Dan sesuatu yang ada di pinggang gue jatuh....
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Things [Brother Complex]
Ficção Adolescente(Follow me. Cuz my story it's private) Crazy things... Hanya itu yang dapat mendepkripsikan cinta gue kepadanya.... Abang gue #278 teenfaction (2 Juli 2017) #281 teenfaction (30 juni 2017)