Setelah selesai sholat gue pergi ke taman untuk menenangkan pikiran
Dan ada satu hal yang membuat gue bingung. Kenapa di saat gue sedih ataupun terpukul cowo itu selalu datang
"Aduh lupa! nanyain namanya" kata gue mengetok ngetok kepala gue kenceng
"Dasar pikun"
Ting
Gue mengambil hape gue dan melihat pesan singkat dari Mama
To: Mama
Ke kamar cepet! Abang kamu siuman
Tanpa membalas gue segera berlari dengan senyum yang merekah
"Nothing is impossible Dy" kata gue pada diri gue sendiri
"Mah" panggil gue saat sampai
"Mama tinggal ya" gue mengagguk
"Dy..." panggilnya lemah gue duduk di sebelahnya dan menatapnya
"Udah jangan banyak ngomong ah"
"Dih gitu. Ga kangen?" Katanya serak membuat gue tersenyum, berdiri dan memeluknya
"Ih lo bau"
"Emang lo enggak?"
"Hehehe"
"Jadi lo udah tau kenyataannya?" Tanya Adam membuat Audy
"Tunggu. Lo ngomong kok kaya udah tau aja" kata gue menyindirnya
"Gue udah tau dari sebelum Mama, Papa dan lo tau"
"What!" Dia cuma tersenyum
"Ih. Kenapa ga cerita sih!"
"Gue cuma ga pengen cinta lo buat gue karena terpaksa"
"Justru itu akan membuat gue bisa menerimanya!" Kata gue membentak
Hening
"Dy ambilin minum Dy" dengan berat hati Audy mengambilkan minum
Hati nurani gue masih ada, ga mungkin gue ngebiarin orang tersayang gue ke aus-an
Asyque
"Ok. Abis itu ceritain sama gue" dia mengagguk dan gue memberikan air mineral yang ada di nakas dan membantunya duduk di tempat tidur
"Dari kapan lo tau? Dan cerita in sama gue gimana lo bisa menemukan jati diri lo"
"Jadi waktu itu gue masih ga percaya kok ada cinta di antara adik dan kakak"
"Terus. Itu kenapa lo nyari tau?" dia menggaguk dan gue diam
"Awalnya gue nyari dari foto kecil kita"
"Gue melihat ga ada yang aneh"
"Sampai akhirnya gue menemukan foto gue yang bener bener baru lahir"
"Dan dari situ gue tau"
"Mata lo dan mata kakak sesungguhnya gue?" Tanya gue mantap
"Tepat!"
"Mata bayi yang ada di foto itu hitam besar sedangkan mata gue sendiri coklat"
"Terus lo yakin?"
"Pertama kali denger darah Mama aja gak sama kaya gue. Firasat gue semakin kuat sedari tadi di tambah lagi gue sempet pergi ke rumah sakit itu"
"Tunggu kok lo udah tau kalo darah Mama sama lo beda"
"Mama tadi ngomong sama gue. Lanjut?" Gue lagi lagi mengagguk
"Gue pergi kesana dan mulai bertanya tanya soal bayi bayi kelahiran tabu 1999 bulan Desember"
"Pengurus rumah sakit agak berat memberi tahu gue. Karena itu privacy" gue menatapnya diam
"Lalu setelah gue bilang gue anak kelahiran tahun itu. Dia akhirnya memberi tahu gue"
"Gila cepet amat"
"Iyalah orang gue kedip-pin"
"Idih" kata gue jijik
"Idih idih tapi sayang" dan saat itu juga hati gue langsung terbang. Yang dia katakan benar
Mau dia kaya gimana pun. Hati ini cuma untuk dia
"Udah ah. Lanjut gak?" Gue mengagguk
"Terus gue menemukan anak yang satu tempat dorongan sama gue dan wajahnya sama kaya yang ada di buku kelahiran juga"
"Oh ya! Siapa namanya?"
"Gue kasih tau. Tapi jangan berpaling"
"Ya kali. Dia kan kakak gue beneran bang"
"Oh iya" kata nya tersenyum sambil menepuk jidat nya
"Nama dia itu...."
Sippp! ngegantungin lagi nihhhh
Kutunggu vote kalian para pembaca tercintaPart nya abis sih sebenernya. Mangkanya vote dan comment dong biar gue semangat. Hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Things [Brother Complex]
Teen Fiction(Follow me. Cuz my story it's private) Crazy things... Hanya itu yang dapat mendepkripsikan cinta gue kepadanya.... Abang gue #278 teenfaction (2 Juli 2017) #281 teenfaction (30 juni 2017)