Sabtu (part 2) lanjutan

2.5K 135 3
                                    

Namun kaki gue yang satu lagi cukup siaga kalau nggak gue pasti udah jatoh lagi

"Bang tunggu elah" Abang gue udah berjalan di depan meninggalkan gue dengan sepeda dan topi sialan

Saat gue sedang sibuk membersihkan celana gue. Tiba tiba saja gue melihat kaki putih tinggi banget

setan!

Lalu terdengar suara

"Can i help you?" Segera gue mendongkak

Bule!!!!!

"Ehh ng.... I mean nope" kata gue tergagap

"No problem. You look so confuse"

"Hmm. Okey, thanks" gue emang butuh bantuan. Mustahil kalo gak butuh

"Audy. Sini" teriak Abang gue dari jauh

"Kampret lo Bang. Gue di tinggal" ujar gue melupakan bule yang ada di sebelah gue

"Your brother?" tanyanya mulai mengiring sepeda gue

Enggak deng punya orang

Lah situ apa?
Hewan, tumbuhan, kurcaci?

Oh iya gue baru inget gue kan bidadari. Hehehe

"Yeah. What are you doing here?" Gue itu emang suka bahasa Inggris

Maka dari itu gue kalo ke kotu cari bule buat ngobrol

Ngelancarin ngomong aja. Plus nambahin followers

"Just traveling. Tomorrow i will go to Bali"

"Wow. Congratulation, I really really want to go to Bali... but"

"But?"

"My parents... you know, they are really really worry about me"

"Hmm. I know that, but it's not good. You must to visit beautiful place in Indonesia"

"Can you say it to my parents?" Gue tertawa geli melihat dia mengeleng cepat

"Crazy things" katanya ikut tertawa

"Ah ya i'm forget. I'm Audy" kata gue mengulurkan tangan kepadanya

"I'm William. You can call me Will"

"How about Liam?"

"Wow a greet name" kata nya berdecak kagum

"You have Instagram?" Lanjutnya

"Yes" jawab gue

"Name?" Dia mengeluarkan ponselnya

"Audy Fitriani" kata gue dan dia menunjukan account itu benar atau salah

Dan itu benar

"Muslim yeah" katanya lagi masih sibuk dengan ponselnya

"Yes. But i'm not teroris"

"Hahaha. I believe, i love Islam"

"Wow. Okey thank you for your help" aku berdecak kagum atas kecintaan nya kepada Muslim

"No problem. We friend now?"

"Yeah"

"Don't forget to followback maybe we can chat" katanya pergi meninggalkan gue

Ini obrolan terlama gue. Bahkan tanpa foto, padahal tuh cowo ganteng kaya sekuteng

Biasanya gue bakal selalu foto pada akhir pembicaraan. Maka dari itu di account Instagram gue itu ada banyak foto sama bule. Kalo di stalking ada 50+

Lumayan lah

"Baik juga tuh bule" gue menengok ke belakang dan mendapati abang gue lagi menggulung tangannya di dada

"Iya dong. Dari pada lo" ejak gue kesel

"Yeh tadi gue ke Mama buat minta uang. Bayar tuh sepeda karna standarnya patah bego"

"Yuk kesana" katanya lagi

"Eh gue duduk aja ya. Kaki gue sakit nih" kata gue yang langsung diangguki olehnya

Gue melihat dia sedikit grogi saat Abang sepedanya agak marah. Namun saat melihat uang berwarna merah si Abang itu langsung bungkam

Mungkin dia kira Abang gue cuma minta maaf tapi enggak gantiin. Padahal di gantiin

"Mau beli apaan. Mumpung di sini ada Alfa?"

"Emang ada kali dari dulu" kata gue

"Ya udah gue ralat. Mumpung deket sama Alfa"

"Haha gitu dong. Minum aja deh bang. Susu Ultra Putih, please" kata gue belaga ngomong ke pelayan

"Kodok lo" dia pergi masuk ke Alfamart dengan segera

Gue naikin celana training sampai lutut

Ternyata luka. Robek gitu lah

Sialan emang tuh topi. Tapi salah gue juga sih, kenapa coba gue bawa ngebut

Malah bawa orang lagi ngebutnya. Mending kalo sendiri

Seketika gue inget Abang angkot. Kan Abang angkot kalo di belakangnya ada angkot lagi yang sama langsung ngebut ga jelas. Kaya motor GP

Ga peduli tuh sama penumpangnya yang di dalem. Emang semprul tuh Abang angkot

"Siniin kaki lo" abang gue berjongkok di depan gue. Menepuk nepuk pahanya sebagai timpuam kaki gue

Karena gue celingak-celinguk. Dia menarik kaki gue untuk bertumpu di kakinya

Dia mulai menyiram kaki gue dengan air mineral

"Aww... Aw, aw" gue meringis

"Iklan lu" katanya membuat gue berpikir

Oh...
AW itu loh sejenis KFC sama MCD

"Tahan ya" dia meneteskan 3 kali Betadine

Tau jarum?

Rasanya itu kaya di tusuk 10+ jarum di bagian yang luka. Aduh sakit

Namun hanya sesaat setelah Abang gue memasangkan perban. Udah ilang sakitnya

Ga kaya... sakit hati. Terusss sampe lo move on karna emang cuma itu obatnya

"Lo ga luka bang?" Tanya gue setelah selesai

"Kaga. Mama papa kemana coba" dia mencari ke semua penjuru pengunjung dengan teliti

"Mama sama papa pake baju apaan tadi?" Tanya gue membuat dia berhenti sejenak lalu mulai mencari lagi

"Dasar nenek nenek" ujarnya tanpa menengok ke gue

Semprul!!! Tua-an dia dari pada gue

Gue cemberut sambil mencari cari Mama sama Papa. Ini juga udah tua malah ngilang rempongkan jadinya

"Itu mereka" Abang gue berdiri dan melambai lambai pada Mama dan Papa

Lambai kan tanganmu pada kamera

Beberapa kata di lirik lagu sekarang ini tergambarkan

Abang gue lambai ke kamera. Kameranya itu bokap nyokap

Kan kalo macem macem di liatin. Kaya bolak balik naik tangga pasti di liatin. Kalo ga di liatin di tanya

Meski kamera ga bisa nanya sih tapi.... kamera itu adalah jawaban dari segala kejahatan

Lo sekali aja melakukan kesalahan terus kamera merekam. Mampus udah

Udah lambaikan aja tangan lo. Kalo perlu kibarkan bendera putih lo

"Ayo pulang" kata Mama

Gue sama bang Adam mengagguk dan kami semua berjalan menuju parkiran

Vote please

Crazy Things [Brother Complex]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang