4. Pindah ?

221 19 0
                                    

"Apa-apaan kau ini ?" Tanya Ra Hyun yang hampir mengundang semua orang sana.

"Tenanglah! Nanti akan kuceritakan" RenJun yang tengah melepaskan masker meminta bantuan untuk turun.

Ra Hyun segera memanggil orang yang deket daerah sana untuk mengambil tangga, Ra Hyun melihat Haraboji (kakek) dan meminta bantuan, dari arah kejauhan Ra Hyun melihat RenJun yang menepuk dahinya seperti tidak setuju dengan rencananya. Tak butuh waktu lama, haraboji datang dengan anak laki-laki dibelakangnya yang sedang memegang tangga.

"Annyeong haseyo" sapa Ra Hyun, dan dia hanya membalas dengan anggukan. Dalam hati Ra Hyun bahwa ia adalah seseorang yang sombong.

Setelah menurunkan RenJun dari atas pohon,Ren Jun malah dimarahin oleh Haraboji dan Ra Hyun yang berdiri di sampingnya hanya senyum-senyum sendiri.

"Kamsahamnida" ucapku dan RenJun secara bersamaan dan membungkukkan punggung kami 90°.

Disepanjang jalan mereka tertawa jika mengingat kejadian tadi, dan RenJun bercerita begitu panjang lebar dan membuat ekspresi yang lucu saat bercerita. Ra Hyun yang berada disampingnya hanya bisa tertawa dan memarahinya sesekali dengan kelakuannya disepanjang jalan, dengan lompat-lompat, maupun berlari.

"Jadi dimana kita akan kumpul ?" Tanya RenJun saat mereka berada disebuah perumahan besar.

"Disini" Ra Hyun menunjuk salah satu rumah yang megah dan mewah jika dibandingkan dengan rumah lainnya.

"Rumah siapa ini ?" Tanya RenJun dengan melihat sekeliling rumah.

"Rumah Park Jung Kai, dia sekelompok dengan kami" jawab Ra Hyun yang sedang menekan bell.

"Rumah anak pintar" Ra Hyun segera menyengol lengan RenJun saat seseorang dibalik pintu membukakan pintu.

Orang tersebut adalah pembantu rumah tangga di sini, dan ia mempersilahkan kami untuk masuk dan mengikutinya sampai disebuah ruangan yang dari depan terlihat sepi, jika masuk, lumayan ramai.

"Kenapa ada RenJun disini ?" Tanya Par Jung Kai yang sedang bermain dengan pennya dan dengan kacamatanya.

"Ahh.. dia.. di-" Ra Hyun tidak tau harus bagaimana memulainya.

"Ah.. aku disini untuk mengantikan Jaemin, Na Jae Min. Dikarenakan dia sedang sakit" Dari perkataan RenJun ini banyak terkejut tak percaya.

"Kok bisa?" Tanya Park Jung Kai

"Yah.. dia mengalami cedera dipinggangnya saat latihan" perjelas RenJun.

RenJun yang tidak mengerti apa yang sedang mereka buat, Ra Hyun yang sedang konsentrasi, kemudian RenJun menanyakan tentang apa yang mereka buat. Ra Hyun memperjelas dengan singkat bahwa mereka sedang mengerjakan tugas kelompok yaitu membuat gambar negara korea. Tak heran jika ruangan ini lumayan berantakan, karena adanya koran-koran, tisu, pewarna, air, dll.

Akhirnya selesai, RenJun dan Ra Hyun pamit pulang dan berjalan menuju train station Ra Hyun yang tidak mengerti jalan pikiran RenJun. RenJun yang sudah tertutup dengan maskernya dan topinya lagi dan tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya seperti beberapa waktu jam yang lalu.

"Apa yang kau lakukan disini ? Berbahaya bagimu tau gak ?" Ra Hyun mengomelinya.

"Tenang, aku sudah menggunakan ini dan ini, jadi tenang aja" RenJun menunjuk bagian topi dengan maskernya.

"Kalau seperti sekitar 4 jam yang lalu gimana ?" Ra Hyun tidak ingin mengikuti langkah RenJun yang  dikejar-kejar fangirl.

"Tenang, let's go" RenJun sudah mengambil tiket kereta api dan langsung menarik tangan Ra Hyun agar tidak menghilang.

"Bisa gak sih ? Kalo jalan ya jalan, kenapa pake peganggan tangan segala ?" Ra Hyun menolak.

"Agar kau tidak hilang" jawaban singkatnya membuat Ra Hyun cemberut.

"Ahh.. begitu ? Apa perlu kalau aku teriak bahwa seorang anggota dari NCT DREAM sedang disini ?" Ra Hyun mengancam

RenJun langsung melepaskan tangannya dan menarik tas Ra Hyun. Ra Hyun yang dari tadi berbicara dan sesekali dihiraukan oleh RenJun. Mereka menaikki kereta api, tidak ada tempat duduk tersisa. Jam 7.00 waktu yang lumayan ramai jika disini, alhasil mereka berdua berdiri dekat pintu kereta api. Ra Hyun yang lumayan pendek dari RenJun, jika Ra Hyun menjijit untuk mengenggam pegangan pada kereta api yang biasanya terdapat pada atap kereta api.

Ra Hyun kini berdiri tegak, berpegangan pada tiang dekat pintu kereta api sedangkan RenJun berdiri tepat dibelakangnya. Butuh beberapa menit untuk sampai tujuan mereka, saat sudah tiba tempatnya, tiba-tiba kereta api yang dinaiki mereka berhenti dengan tidak setabil yang menyebabkan Ra Hyun terhuyung ke depan, dengan sigap RenJun memegang lengannya kalau tidak dapat menyebabkan Ra Hyun kemungkinan terjatuh.

"Oppa.. komawo" Ra Hyun yang sudah keluar dari train station langsung mengucapkan salam perpisahan untuk hari ini.

"Cheonmaneyo" balas RenJun.

Mereka jalan sesuai dengan rumah mereka. Ra Hyun yang sudah sampai di apartmennya, terkejut dengan apa yang dilihatnya. Auntynya datang dengan seseorang yang tak dikenalnya, Ra Hyun segera meletakkan sepatunya dengan baik dan benar, dan segera menuju living room. Kath yang dengan senyuman manisnya membuat Ra Hyun semakin binggung, tak biasanya Kath datang untuk menemuinya malam-malam, dengan kata lain, pasti ada sesuatu yang terjadi.

"Annyeonghaseyo" salam Ra Hyun dan membungkukkan badannya kepada tamu yang tak diundang.

"Ra Hyun, kemarilah, aku ingin memberi tau kamu sesuatu" Kath membuka pembicaraan.

"Kenapa ?" Ra Hyun dengan tatapan yang binggung membuatnya menjadi semakin binggung.

"Besok aku sudah mau pergi ke luar kota untuk beberapa bulan, jadi malam ini dan seterusnya sampai saya pulang, kamu tinggal dengan ajumma ini" Kath panjang lebar menjelaskan dengan baik agar Ra Hyun tidak shock namun, sebaliknya Ra Hyun dengan santai menjawab.

"Baiklah"

Dengan begitu gampangnya Ra Hyun menjawab. Ra Hyun segera berkemas setelah di beritahu oleh Kath untuk berkemas. Ra Hyun dengan kopernya yang berukuran sedang berwarna hitam sudah siap. Ajumma yang tadinya tersenyum sekarang membantu Ra Hyun membawa barang bawaannya. Ra Hyun dengan senang hati menolak untuk dibantu karena menurutnya ini barangnya, tidak sopan jika orang tua membantu membawa barangnya.

Tiba dilobby, mencari mobil dan meembawa barang bawaan yang lumaan banyak, namanya anak perempuan. Mendengarkan music dengan earphone, memandang pemandangan malam, sambil sesekali bernyanyi semenandu tenang.

"Ajumma! Ajumma memiliki anak ? Emm.. maksudnya aku ajumma--" Ra Hyun tidak tau harus bertanya bagaimana.

"Ajumma tau apa yang sedang kamu tanyakan, tentu ajumma memiliki seorang anak, nanti saat sampai kamu pasti tau" ajumma sedang ingin bermain kejutan dengannya.

"Baiklah" Ra Hyun kembali tersenyum.
______________________________________
N E X T  ?
VOTE & COMMENT!
고맙습니다

YOU + METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang