Ra Hyun kembali ke rumah dengan paper bag yang masih ditangannya. Saat Ra Hyun ingin membukanya handphonenya berdering beberapa kali dari nomor yang tak dikenalnya lagi. Mau tak mau Ra Hyun mengangkatnya dan menunggu orang tersebut berbicara, namun tidak berbicara sama sekali, lalu Ra Hyun menutupnya dengan gampang.
Dan saatnya Ra Hyun membuka isi dari paper bag tersebut.
Ddrrtt.. ddrrtt.. ddrrtt..
Handphonenya berdering lagi dan tertera nomor lagi bukannya nama. Ra Hyun menutupnya dengan kesal dan mematikannya sekaligus. Lalu Ra Hyun membuka isi paperbagnya dengan pelan-pelan. Setelah dibuka isinya adalah berupa gelang dan kalung.
Ra Hyun POV
Aku kaget melihat isinya, isinya kalung dan gelang. Entah siapa yang memberikannya namun yang kulihat Gelang dan kalung ini istimewa. Sangat unik, dan adanya butiran kecil pada bagian kalung tergantung dan gelang yang ada bell kecilnya. Aku kembali membaca secarik kertas yang berada di dalam.
'Hai Ra Hyun, bagaimana ? Kamu suka dengan ini ? Yah aku tau ini bukan benda berharga atau lainnya tapi ini spesial buat kamu. Yah.. aku disini juga pengen ngomong sesuatu sama kamu. Apa kamu mau jadi temanku ?' Tulisan itu tertera dalam kertas tersebut.
Aku melihat tanda dibagian paling bawah.
'Bae Jin Young ❤'
Kaget ? Pasti. Tapi apa ini benar ? Belum tentu. Aku kembali beralih ke kalung dan gelangnya lagi. Tiba-tiba handphoneku berdering lagi, tertera nama Eun Soo disana. Langsung aku angkat.
"Halo ?"
"Itu.. kalung dan gelangnya, kau sudah tau dari siapa ?"
"Udah.. tapi apa ini benar ? Atau hanya prank semata ?" Tanyaku yang masih memegang kotak tersebut.
"Itu benar, tadi aku bertemu dengannya dengan Ji Hoon, terus entah darimana dia tau kalau aku itu temenmu, dia langsung kasih paperbagnya ke aku, suruh kasih ke kau" jelasnya dengan cepat.
"Benaran ? Tapi darimana dia tau ? Stalker ?"
"Gk tau deh.. yaudah, aku cuman mau bilang itu aja sih"
"Baiklah.. makasih"
Aku menutupnya dan meletakkan kalung dengan gelangnya diatas mejaku.
¤¤¤¤¤
Sudah 2 bulan semenjak debutnya tiba, aku masih sama, dan dia berubah. Aku gk pernah melihatnya lagi selain di televisi, Ajumma mengajakku pergi kepasar hari ini. Aku turuti keinginannya, tapi dilema melanda.
Kepalaku terkena pukulan dari buah timun, aku yang sadar langsung melihat Ajumma yang ternyata memukulku, aku merengek sebentar dan melihat 7eleven aku meminta izin pada Ajumma untuk membeli minuman sebentar. Aku dengan jalan santai pergi ke sana.
"Masih pagi, apa yang enak di minum yah" ucapku pelan, lalu memilih thaitea dalam bentuk kemasan botol.
"Pagi begini sudah minum yang dingin, jangan minum dulu, agak siang baru minum" Seorang laki-laki dengan suara lucunya berbicara.
"Justin!? Kok bisa disini?" Aku heran, biasanya Justin tidak pernah ikut ke pasar.
"Yah.. aku juga ingin membeli beberapa barang untuk para member dengan hyung" Justin lalu menunjuk ke arah hyung-nya Ahn Hyung Seob.
Aku berjalan ke arah kasir, tidak memperdulikannya sedikit pun walaupun memanggilku beberapa kali. Aku keluar dari 7evelen dan berjalan menujuk Ajumma yang sudah selesai berbelanja.
Memang sehat kalau jalan kaki, tapi sambil membawa barang banyak, membuat punggungku lelah. Aku langsung berbaring setelah sampai di rumah, tidak lama aku berbaring, Ajumma sudah mulai memanggilku, itu tandanya ada perkerjaan untukku."Bantu Ajumma memotong ini, lalu di rebus" pintah Ajumma.
"Baiklah"
"Ra Hyun!!!" Panggil seseorang di depan pintu.
Aku mendengarnya dan aku mengenal suaranya, belum di suruh Ajumma, aku terlebih dahulu membuka pintu dan meninggalkan pekerjaanku. Setelah kubuka pintu terlihatlah seseorang.
"Eunsoo!!!!" Teriaknya sampai Ajumma mendengar teriakan Ra Hyun dari dapur.
"Kecilkan suaramu" terdengar dari arah dapur.
"Ngapain kau kesini ?" Tanya Ra Hyun pada EunSoo.
"Aku ingin mengajakmu ke cafe, aku sedang bosan di rumah, mau yah ?" Tanya Eun Soo sambil memelas padaku.
"Tapi aku sedang mengerjakan pekerjaanku, bagaimana kalau nanti aku dimarahin Ajumma ?"
"Aku akan pamit dengannya dan membawamu pergi dari sini, bagaimana ?" Senyum Eun Soo mengembang.
"Terserah" jawab Ra Hyun pasrah.
Eun Soo langsung menerobos pintu dan pergi ke arah dapur, diikuti dengan Ra Hyun dari belakang. Setelah mendapat izin dari Ajumma, Ra Hyun pergi bersiap-siap mengambil tas dan beberapa lembar uang.
Ra Hyun dan Eun Soo berjalan melewati beberapa toko, pohon, jalanan sepi. Rumah Ra Hyun terbilang jauh dari keramaian, mereka berjalan sampai melewati toko buku, namun, Ra Hyun mundur beberapa langkah setelah berjalan melewati toko buku. Ra Hyun menarik tangan Eun Soo untuk mengikutinya.
"Kenapa kita disini ?" Tanya Eun Soo melihat aneh pada Ra Hyun.
"Aku ingin melihat-lihat sebentar"
"Baiklah" Eun Soo masih mengikuti Ra Hyun dari belakang.
Ra Hyun pergi ke arah majalah, dan melihat beberapa wajah selebritis di bagian cover. Ra Hyun mengambil 1 majalah yang menampakan wajah aktor yang sedang naik daun 'Lee Jong Suk'.
"Oppamu ?" Kaget. Suara tiba" datang dari telinga Ra Hyun.
"Mm--enggak juga" jawab Ra Hyun kepada seorang asing yang tidak dikenalnya.
"Apa kau suka Wanna One ?" Tanyanya pada Ra Hyun.
"Sangat suka sekali, kenapa ?" Tanya Ra Hyun balik.
"Siapa yang paling kau suka di sana ?"
"Bae Jin Young, kenapa ?" Lalu orang itu diam, ia semakin menundukan kepalanya dengan topi yang masih di atas kepalanya. Ra Hyun mengankat tangannya, ingin rasanya di buka topi tersebut dan melihat siapa yang ada disana. Jari Ra Hyun sudah memegang ujung topi tersebut. Namun, lagi-lagi, ada saja penghalang jika disaat seperti ini.
"Ra Hyun!!" Suara Eun Soo terlebih dahulu datang dari pada orangnya.
"Aku disini" kata Ra Hyun kemudian memberikan tangannya pada orang asing tersebut untuk berkenalan terlebih dahulu. Namun, orang tersebut tidak juga memberikan tangannya.
"Namaku Ra Hyun, sampai bertemu lagi" ucap Ra Hyun sambil menepuk bahu orang tersebut dan meninggalkannya, menuju ke arah Eun Soo.
______________________________________
T H A N K Y O U ! ! !
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU + ME
Fanfiction'Sepertinya semua akan terlihat baik-baik saja, jika tanpa aku' -Kim Ra Hyun. 'Aku sangat berharap kalau kita bisa bertemu lagi' Bae Jin Young. 'Bagaimana bisa, semua terjadi seperti ini ?' Park Ji Hoon