9. Pertengkaran

125 11 0
                                    

Justin sudah menunggu di luar kamar Ra Hyun. Justin berdiri. Mendengar pintu rumah terbuka, dan suara langkahan kaki menaikki tangga, muncullah Ra Hyun dengan senyumannya yang lebar. Ra Hyun melihat muka masam milik Justin, Ra Hyun berjalan mendekati Justin. Justin masih melihat ke arah lantai, Ra Hyun tidak mengerti dengan sikapnya ini. 'Jika ia tidak mulai pembicaraan, maka aku akan masuk ke kamarku' pikir Ra Hyun ' 1 2 tiggg.......ga'. Ra Hyun memegang knop pintu dengan slow motion. Justin langsung memegang lengan Ra Hyun kemudian melihatnya dan berkata "kenapa nuna lama ?" Tanya Justin dingin, ini membuat Ra Hyun menjadi tidak enak padanya.

"Apa kau kerasukan ? Kenapa sikapmu seperti ini ?" Tanya Ra Hyun yang membuatnya sendiri merinding.

"Tidak apa-apa" kata Justin dan langsung pergi begitu saja ke kamarnya dan menutup pintunya lumayan keras yang membuat Ra Hyun kaget.

"Aneh" Ra Hyun segera masuk ke kamarnya dan melakukan pekerjaannya.

Mengeluarkan barang yang dibelinya dan mengeluarkan gunting, Ra Hyun segera membuka handphonenya dan nge-print beberapa gambar. Ra Hyun melihat sekali lagi foto tadi sore selagi kertas yang diprint belum keluar. Dilihatnya lama-lama dan ia kepikiran untuk mencetak foto itu sekalian. Ra Hyun sangat senang setelah foto yang di cetak sangat bagus, Ra Hyun segera mengambil kertas liminating dan meletaknya di antara beberapa foto tersebut, setelah selesai, tak sengaja Ra Hyun mengenai panasnya setrika. Tanpa aba-aba, Ra Hyun berteriak kesakitan, lukanya dibilang cukup parah.

Justing dari kamarnya langsung keluar dan masuk ke kamar nunanya itu, Justin melihat beberapa foto diatas meja dan di lantai. Namun lamunan Justin terbuyar saat Ra Hyun memekik sakit. Justin langsung mengambil kotak obat yang berada di laci dekat meja belajarnya Ra Hyun. Justin sama sekali tidak berkata-kata dan langsung membantu Ra Hyun mengobatinya. Ra Hyun tidak mengerti dengan pola pikir Justin, tiba-tiba saja dia ngambek, dan tidak berbicara sama sekali.

Saat menyadari bahwa nunanya ini terus melihatnya ia kemudian bertanya "kenapa?" Dengan cuek. Ra Hyun sontak menundukkan kepalanya, melihat seberapa parah luka di lengannya.

"Besok akan aku bawa nuna ke rumah sakit buat periksa lukanya, sementara aku mengoleskan obat" Justin masih dingin terhadap nunanya ini.

"Tidak perlu, ini juga tidak parah" tolak Ra Hyun.

"Yasudah" kata Justin dan langsung pergi ke kamarnya kembali. Ra Hyun sangat kesal dengan sikapnya yang berubah-ubah.

'Bae Jin Young' dalam hati Justin.

Ra Hyun segera membereskan semuanya dan mulai menyusun foto-foto tersebut, fotonya dengan Bae Jin ia taruh di salah satu bingkai foto miliknya. Ra Hyun tersenyum sangat lebar mengingat kejadian tadi sore. Bae Jin yang mengacak rambutnya, berbisik padanya, dan senyumannya pada saat itu tidak bisa di pungkirin. 'Seharusnya kupeluk saja tadi dia' pikir Ra Hyun dan membuatnya semakin senang dan membuat suara setengah berteriak.

****
Pagi

Sekarang suasana meja makan sudah seperti kuburan, tidak ada yang bertanya sama sekali, Ajumma tidak ada dirumah, hanya Justin dan Ra Hyun. Ra Hyun makan dalam diam dengan tangan kanannya diperban, Justin yang makan dengan cepat dan tidak ingin melihat ke arah Ra Hyun. Ra Hyun langsung meletakkan sumpitnya diatas meja, dan berdiri, ingin sekali ia memarahi Justin, tapi bukan waktu yang tepat jika keadaan seperti ini. "Kenapa tidak dihabiskan ?" Tanya Justin dengan nada datar, Ra Hyun tidak menjawab dan langsung meletakkan makanan tersebut di dalam kotak makan dan langsung pergi ke sekolah dengan rasa kesal.

Ra Hyun ingin bolos sekolah hari ini, jika tidak ada ujian maka ia akan bolos hari ini. Ra Hyun merasakan handphonenya bergetar dan mendapat pesan dari Justin.

Justin

Nanti aku jemput

Kim Ra Hyun

Tidak perlu


Ra Hyun langsung mematikkan handphonenya dan langsung memasukkannya ke tas sekolahnya, Ra Hyun kembali berjalan menuju kelasnya, tiba-tiba ada lumayan banyak yang berdiri di depan kelasnya. Ra Hyun tidak bisa masuk ke kelasnya, ia hanya berdiri di bagian belakang barisan. RenJun datang menghampirinya dan melihat suasana disana sudah seperti pasar.

"Misi.. permisi.." RenJun membantu Ra Hyun untuk masuk ke kelasnya. Dengan cepat mereka membuka jalan dan sebagian dari mereka langsung meminta untuk berfoto bersamanya.

Ra Hyun mengerti mengapa banyak orang di depan kelasnya, rupanya Jaemin sudah kembali. Ra Hyun melihatnya dengan teliti, dan Ra Hyun mendapat tatapan tajam dari Jaemin. "Cih!" Ra Hyun malas berurusan dengan siapapun sekarang.

Selama pelajaran berlangsung, Ra Hyun tidak begitu lancar menulis, ia hanya mendengarkan apa yang guru terangkan. Jae Min melihat tangan Ra Hyun diperban, Jaemin mengambil handphonenya dan mebgirimkan pesan untuk Ra Hyun.

Jae Min

Kenapa dengan tanganmu ?

Ra Hyun tak kunjung balas, Jae Min melihat ke arahnya, dan melemparkan gumpalan kertas kecil. Yang tertulis disana adalah "apa yang terjadi dengan tanganmu ? Apa kau seperti mummy ?" . Ra Hyun membukanya, setelah dibacanya, ia langsung meremas kertas tersebut dan meletakkannya di atas mejanya.

Bell istirahat sudah berbunyi. Ra Hyun duduk diam di kursinya, melihat ke arah luar jendela. Eun Soo datang ke meja Ra Hyun dan berniat untuk mengajaknya ke kantin tapi tidak jadi, karena Eun Soo melihat tangan Ra Hyun diperban seperti ini.

"Kenapa dengan tanganmu ?" Suara Eun Soo mengundang seseorang untuk menguping.

"Tidak apa-apa" Ra Hyun tersenyum.

"Tidak apa-apa ? Berarti itu ada apa-apa" Eun Soo tidak berbicara sama sekali, dan kali ini Jae Min yang berkata.

"Apa urusan kau ?" Tanya Ra Hyun sebal.

"Bukan urusanku, hanya memberi pendapat" Jae Min berkata dengan santai dan tidak tau jika Ra Hyun tidak dalam mood yang baik hari ini.

"Aku tidak perlu pendapatmu!" Ra Hyun memukul meja dengan kuat, ada rasa sakit ditangannya. Ra Hyun berjalan keluar kelas sedangkan Eun Soo langsung menyusul Ra Hyun. Jae Min masih berdiri di tempatnya, untung keadaan kelas sepi, semua murid ke kantin untuk traktiran Woo Jin Tak karena kemenangannya dalam hal yang tidak penting. Jae Min ke meja Ra Hyun dan menulis permintaan maaf di salah satu bukunya yang terbuka.

______________________________________
N E X T ?
C O N T I N U E ?

P L E A S E
V O T E
A N D
C O M M E N T

S A R A N G H A E

YOU + METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang