29 END

135 6 2
                                    

RaHyun langsung ke kamar tanpa menghiraukan ocehan dari Aunty. RaHyun belum mengemasi barangnya ke dalam koper, ia juga tidak tau barang apa yang harus dibawanya, merasa kebinggungan, RaHyun duduk di atas kasur dengan koper terbuka dan lemari yang berantakan.

JinYoung is calling...

Tiba-tiba JinYoung menelepon RaHyun dan RaHyun angkat.

"JinYoung-a, tepat sekali! aku sedang binggung untuk baju yang akan kubawa, bantu aku" kata RaHyun tanpa basa basi.

"Ha? aku mengira tadi kau ingin bilang rindu padaku"

"Bantu aku, cepat"

"Iya-iya, aku bantu"

"Bagaimana ini ?" kata RaHyun sambil menunjukkan bajunya ke kamera.

"Tidak, itu terlalu tipis"

"Kalau yang ini?"

Selama 30 menit mereka membahas tentang pakaian. Akhirnya semua selesai, RaHyun terlentang di tempat tidurnya dan menatap langit, ia pasti akan rindu dengan kamar ini. Kamar Justin yang berada di sebrang tak pernah terlihat terbuka setelah Justin pergi ke kampung halamannya.

"RaHyun-a! Apa kau benar-benar pergi?" tanya JinYoung yang belum mematikkan sambungan

"Menurutmu?" tanya RaHyun yang memutarkan bola matanya.

"Apa aku boleh menemui-mu sebelum kau terbang?"

"Sebaiknya kau tidak perlu datang, aku takut nanti akan menjadi masalah"

"Tidak.. Aku harus datang" JinYoung mulai memaksa.

"Terserah kau saja" kata RaHyun dan langsung mematikkan sambungan.

RaHyun pergi tidur karena besok, pagi-pagi ia harus berada di bandara.

*****

07.00 AM

RaHyun dan Aunty sudah siap dengan semua barang mereka dan koper yang sudah siap di pindahkan ke dalam taxi.

RaHyun hanya duduk diam di dalam taxi setelah berpamitan dengan Ajumma, terlihat mata Ajumma memerah. RaHyun juga, RaHyun mendengarkan musik melewati earphone.

30 menit berlalu...

Setelah sampai, RaHyun turun dan menderet kopernya ke dalam bandara diikuti Aunty yang beberapa kali memanggil namanya. 

"RaHyun-a" 

RaHyun membalikkan badannya dan melihat Aunty masih tertinggal lumayan jauh dari tempat ia berdiri. RaHyun bukan menunggu namun, kembali berjalan menaruk kopernya untuk ditaruk ke dalam bagasi pesawat.

RaHyun yang sudah selesai mengecek kopernya, menimbang kopernya dan kopernya berjalan melewati lorong.

"RAHYUN!!!" tiba-tiba ada yang memanggil namanya lumayan keras, bukan.. bukan Aunty.

"Siapa yang-" mata RaHyun mencari seseorang yang memanggilnya.

"Hoi!" dari belakang ada yang mengagetkannya dengan kedua tangan di letakkan di bahunya RaHyun.

"Hey! RenJun! Tidak bisakah kau tidak mengagetkanku?"

"Ya~ Apa maksudmu, ini surprise" kata RenJun sambil merengangkan tangannya sambil tersenyum lebar.

"Aku tidak kagum sama sekali" kata RaHyun sambil memeletkan lidahnya keluar.

"Ih! Nah.. ini buatmu" RenJun menyodorkan jepit pita berwarna biru.

YOU + METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang