18. Bukan Dia

83 6 1
                                    

Sore pun tiba. Ra Hyun ragu dengan tiket nontonnya, asik memandangin tiket tersebut sambil berbaring diatas kasur empuknya. Panggilan yang diterimanya tadi pun membuatnya binggung. Siapa dia ?. Terlalu teka teki, Justin juga.

Tokk.. tookk..

Pintu kamar Ra Hyun terdengar suara ketukan beberapa kali di luar pintu. Ra Hyun meletakkan kertas yang sedari dipegangnya di atas meja belajarnya dan berjalan menuju pintu kamarnya.

"Apa?" Tanyanya setelah melihat siapa di depan pintunya ini.

"Sudah jam berapa ini ? Sudah jam 6 noona!!! Cepetan pergi!! Aku membeli itu tidaklah murah" ngomelnya dengan muka yang dikesal-kesalin.

"Apa harus ?" Tanya Ra Hyun.

"Iya!!"

"Emang dengan siapa aku bakalan nonton ?"

"Dengan seseorang yang special" ucap Justin dengan tangan dibentuk seperti pelangi.

"Entahlah" ucap Ra Hyun malas

"Cepetan noona!!"

"Bae Jin Young ?" Nama itu sontak membuat Justin diam.

"Kenapa diam ?" Tanya Ra Hyun

"Ee-- it-- itu ak-- aku tidak tau" ucap Justin gagap.

"Bae Jin Young kan ?" Tanya Ra Hyun kedua kali.

"Bukan!" Ra Hyun dibuat kaget karena suara Justin meninggi

"Udah noona cepetan siap-siap aku akan anterin noona" kata Justin sambil mendorong tubuh Ra Hyun agar masuk kedalam.

Ra Hyun alhasil hanya bisa menuruti permintaan Justin, daripada pintu kamarnya bisa saja di dobrak sama dia.

****
Setelah 1 jam Ra Hyun siap-siap. Ra Hyun keluar dari kamarnya menggunakan baju kaos warna putih dan celana panjang berwarna jeans, dan tidak lupa dengan sepatu sneakersnya berwarna hitam dan putih. Hari ini Ra Hyun serba B&W. Justin dibuat begong dengan apa yang pakainya.

"Apa noona ingin pergi kepemakaman ?" Tanya Justin yang masih memandangi Ra Hyun dengan binggung

"Aasshh, aku hari ini ingin menggunakan hitam putih" ucap Ra Hyun cepat.

"Terserah noona saja deh"
"Ayo!" Ucap Ra Hyun tidak sabar. Entah mengapa moodnya sangat mudah berubah akhir-akhir ini.

Justin mengikuti Ra Hyun dari belakang, Justin dibuat binggung lagi dengan mood Ra Hyun yang berbeda setiap saat. Tapi Justin tidak menghiraukannya dan berlari kecil agar langkahnya sama dengan Ra Hyun.

Pikiran Ra Hyun terus dibuat berpikir keras. Hanya 1 hal yang dipikirkan namun, menjadi beribu masalah yang dipikirkan. Ra Hyun sedang berada di samping Justin, Justin mengendarai mobil pribadi milik temannya. Yah.. mereka sering meminjam dan dipinjam.

Selama si mobil tak ada satu pun dari mereka yang membuka suara. Setelah sampai disana, di salah satu mall. Mereka langsung pergi ke lantai atas, yaitu cinema. Justin memegangi tangan Ra Hyun selama menuju ke sana. Ra Hyun hanya melihat tangannya dan Justin secara bergantian sedangkan Justin hanya memandang ke depan.

****
Setelah sampai, Justin menarik Ra Hyun ke tempat yang lumayan sepi.

"Kenapa ?" Tanya Ra Hyun

"Tunggu sebentar" katanya sambil mengambil handphone di kantong celananya dan menelepon seseorang.

"Halo? Dimana ?" Tanya Justin kepada orang yang berada di ujung sana.

"...." suaranya tidak terdengar jelas di telinga Ra Hyun.

"Baiklah" kata Justin menyudahi pembicaraan mereka.

Justin kembali menarik Ra Hyun ke arah kamar mandi. Sepertinya untuk bertemu seseorang. Ra Hyun kembali di buat dag dig dug. Ra Hyun hanya tetap diam di tempat dengan Justin di hadapannya.

"Apa menonton film, seribet ini ?" Tanya Ra Hyun yang mulai bosan.

"Bukan begitu, tapi ini..." Justin kehabisan kata-kata.

"Tapi apa ?" Ucap Ra Hyun sambil memutar bola matanya malas.

"Noona tunggu saja" Justin kembali mengambil handphonenya dan menghubungi orang tersebut.

"Halo?" Ucapnya lagi.

"Kenapa asik halo saja yang kau ucapkan, kenapa tidak 'what's up?'" Protes Ra Hyun yang sudah bosan dengan kata-kata Justin.

"Dibelakangmu" itu yang terdengar jelas di telinga Ra Hyun.

Justin membalik badannya 180° dan menemukan orang berpakaian serba hitam, Ra Hyun memicingkan matanya untuk melihat orang tersebut. Tapi melihat raut wajah Justin yang berubah, membuat Ra Hyun kembali binggung.

"Maaf.. dia tidak bisa datang, jadi dia menyuruhku untuk ke sini" ucap orang tersebut.

"Kok gitu ?" Nada yang dikeluarkan Justin sedikit berubah.

"Aku tidak tau" ucap orang itu lagi.

"Sebentar, sekarang aku yang bagaimana ?" Tanya Ra Hyun di sela-sela percakapan mereka.

"Sebentar, aku pikirin dulu" ucap Justin sambil terlihat berpikir.

Ra Hyun menghela napas berat dan memilih duduk di kursi dan melihat mereka secara bergantian, tiba-tiba sesuatu terpikir oleh Ra Hyun.

"Siapa kau?" Tanya Ra Hyun setelah tau apa yang dipikirkannya.

"Hmm.." gumam orang yang ditanya sambil membuka topi hitamnya secara perlahan.

Kaget. Ra Hyun kaget setelah melihat siapa didepannya ini. Justin tidak begitu kaget, karena sudah tau siapa yang sedang berbicara dengannya tadi. Ra Hyun dibuat terdiam 5 menit gegara melihat orang didepannya ini.

"Hey!" Justin menghamburkan lamunan Ra Hyun.

"Hah ?" Ra Hyun terlihat masih shock dengan situasi ini.

"Maaf, jika membuatmu kaget dengan situasi tiba-tiba ini" ucapnya dengan sopan sekali.

"Terus ? Bagaimana ini?" Tanya Justin

"Apanya bagaimana, kau yang membawaku kesini" omel Ra Hyun ke Justin.

"Bagaimana kalau kita nonton saja ?" Usul Ji Hoon.

Yah!! Dia Ji Hoon, satu group yang sama dengan Jin Young.

"Boleh juga" ucap Justin.

"Yaudah, sana-sana" usir Justin sambil mendorong tubuh Ra Hyun agar mendekat ke Ji Hoon.

Alhasil mereka menonton film dengan tempat duduk yang berada di ujung. Ji Hoon terlihat melewati lorong yang tidak ramai dan menundukkan kepalanya agar tidak diketahui identitasnya. Ji Hoon terlihat keren jika menggunakan baju hitam dengan celana panjang hitam dan baju putih. Dipikiran Ra Hyun baru terlintas bahwa bajunya matching dengan Ji Hoon.

Ji Hoon melihat kebelakang dan mendapati Ra Hyun berada beberapa langkah di belakangnya. Kemudian, Ji Hoon tersenyum dan menghampiri Ra Hyun dengan jalan santai. Ra Hyun yang berjalan sambil menundukkan kepalanya mendapati sepasang sepatu berada di hadapannya dan ia tidak tau bahwa Ji Hoon tersenyum padanya. Ra Hyun mendongakakkan kepalanya dan mendapati Ji Hoon di depannya dan tersenyum dengan indah.

Tiba-tiba tangan Ra Hyun di pegang oleh seseorang, yang tak lain dan tak bukan adalah Ji Hoon. Ji Hoon hanya menatapnya dan tersenyum lagi. Mungkin Ra Hyun bisa pingsan disini jika melihat itu sekali lagi.

"Ayo" ucap Ji Hoon dan menarik tangan Ra Hyun lembut dan di balas anggukan oleh Ra Hyun.

______________________________________

Ķæříø

YOU + METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang