19

99 7 0
                                    

Saat pertama film dimulai. Suara di ruangan itu dibuat tercekam, suasana membuat bulu kuduk merinding. Ra Hyun yang mulai merasa sesuatu aneh melihat ke layar besar yang menampakkan gambaran hitam. Sedangkan, Ji Hoon duduk tenang dan santai seakan berani dengan semua ini. Ra Hyun memilih menutup matanya dan telinganya, namun suara itu mampu menembus telinganya.

"Kenapa ?" Tanya Ji Hoon yang mendekat.

"Hah?" Ra Hyun kaget saat melihat wajah Ji Hoon sangat dekat dengannya.

"Takut?" Tanyanya yang terlihat seperti khawatir.

"Tidak apa-apa" ucap Ra Hyun yang sok tegar, takut dikira lemah oleh Ji Hoon.

"Beneran ?" Tanya Ji Hoon memastikan.

"Iya" ucap Ra Hyun sambil angguk-angguk.

Ji Hoon melanjutkan nontonnya namun matanya tetap melirik ke arah Ra Hyun yang masih terlihat gelisah.

"Aahhh!!" Teriak Ra Hyun karena kaget dengan sosok monster dengan muka yang sangat sangat jelek.

Ji Hoon awalnya kaget, namun Ji Hoon kaget karena suara yang dikeluarkan sangat besar. Ji Hoon melihat ke sampingnya, Ra Hyun sudah menutup matanya rapat-rapat dan telinganya juga. Ji Hoon menarik tangan Ra Hyun pelan, dan memberikan arti untuk keluar dari ruangan ini.

Mereka berjalan, melewati pintu belakang dan keluar dari bioskop. Ji Hoon menarik Ra Hyun ke tempat sepi dan melihat Ra Hyun yang sudah agak legaan. Ji Hoon melepaskan tangannya yang sendari tadi digengam.

"Kamu gak papa?" Tanya Ji Hoon

"Enggak" jawab Ra Hyun singkat.

"Kalau gak bisa nonton film horror, kenapa mau nonton ?" Tanya Ji Hoon heran.

"Aku tidak tau kalau film yang akan ku tonton itu adalah horror, terus, biasanya aku suka nonton film horror, tapi kalau yang ini, aku tidak berani" jelas Ra Hyun panjang.

"Kenapa?"

"Karena hantunya semua pada ngeri" ucap Ra Hyun yang hampir mambuat Ji Hoon tertawa namun hanya bisa tersenyum.

"Jangan takut, itu hanya hantu bohongan" ucap Ji Hoon lembut.

"Tapi, kata mereka kalau film itu di ambil dari kisah nyata"

"Itu kan kata mereka" ucap Ji Hoon

"Yaudah.. mendingan kita makan dulu, kamu belum makan juga kan ?" Tanya Ji Hoon dan dibalas gelengan oleh Ra Hyun

****
Mereka berjalan keluar dari mall dan berjalan melewati keramaian yang ada, ada rasa takut di dalam diri Ra Hyun jika Ji Hoon ketahuan. Ji Hoon tetap berada di samping Ra Hyun dengan kepala tertunduk dan masker yang masih bertenger. Mereka berjalan dan sampai di salah satu kedai kecil menjual berbagai macam tteokboki .

"Apa ..." pertanyaan Ra Hyun terhenti, karena antara memanggilnya dengan bahasa formal atau informal.

"Terserah mau panggil aku dengan bahasa formal atau informal" ucapnya cepat.

"Baiklah"
"Apa kamu tidak apa-apa jika makan di tempat seperti ini ?"
"Maksudku, jika nanti ada yang mengetahui keberadaanmu gimana ?" Tanya Ra Hyun panjang lebar.

"ㅋㅋㅋ tenang saja, aku pandai menyembunyikannya" kata Ji Hoon sembari menarik topinya ke bawah.

"Aku tidak tanggung ya, jika kamu ketahuan" canda Ra Hyun tapi terlihat serius, karena ia sudah pusing jika berada dikeadaan seperti itu, seperti menjaga bayi. Yah sudah tau kan ? Siapa yang Ra Hyun bicarakan ? Ren Jun! Itu lah bayi besar.

****
Mereka duduk di depan toko tersebut. Ra Hyun makan fish cake dan tteokbokkinya. Sedangkan Ji Hoon duduk di sampingnya sambil memainkan ponselnya. Ra Hyun ingin bertanya tentang Jin Young, namun tidak ia tanyakan karena Ji Hoon pasti akan mengadu ke Jin Young.

Ji Hoon menerima panggilan dari seseorang.

"Sebentar lagi, aku akan kesana" lalu ia tutup telepon tersebut.

"Apa kamu sudah mau pulang?" Tanya Ji Hoon.

"Kenapa ?" Ra Hyun tanya balik.

"Tidak apa-apa, aku harus kembali sebentar lagi" ucap Ji Hoon sambil memasukkan handphonenya ke dalam jaketnya.

"Yasudah, kamu pulang terlebih dahulu" pinta Ra Hyun.

"Tapi, tidak baik jika membiarkan perempuan di luar tanpa pengamanan" kata Ji Hoon yang matanya beralih ke Ra Hyun.

"Tidak apa-apa, aku kan perempuan strong" katanya.

"Bagaimana.." kata-kata Ji Hoon terhenti dan melihatnya menggaruk kepalanya membuat Ra Hyun binggung dengan tingkah anak satu ini.

"Bagaimana apa ?" Tanya Ra Hyun selang beberapa detik.

"Bagaimana kalau aku minta nomormu ?" Minta Ji Hoon dengan mengarahkan handphonenya ke arah Ra Hyun.

"Buat apa ?"

"Memastikan kalau kamu sudah sampai di rumah" katanya dengan gampang.

"Baiklah" Ra Hyun mengambil handphone dan mengetikkan nomornya di sana.

"Sudah" Ra Hyun mengembalikkan benda tersebut ke pemiliknya.

"Terima kasih" ucapnya
"Aku pergi dulu" lanjutnya yang sudah berdiri
"Nanti aku telepon" lanjutnya lagi kemudian mengacak rambut Ra Hyun tanpa alasan jelas.

Ra Hyun hanya duduk diam dan melanjutkan makannya. Tak lama ia sudah menyelesaikan makanannya, ia pergi dari toko tersebut sendirian. Ra Hyun berjalan pulang, melewati jalan yang ramai hingga jalan sepi. Ra Hyun berjalan sambil melihat sekeliling, takut jika ada seseorang yang tak dikenalnya menghampirinya. Ra Hyun mengambil handphonenya dan menyalakan flash karena lampu jalan tiba-tiba mati.

'Apa nanti akan terjadi sesuatu seperti di drama-drama ?' Dalam hatinya sudah tidak karuan sambil memegang handphonenya dan berjalan dengan perlahan-lahan.

Tiba-tiba ada yang menarik tangan Ra Hyun, sontak Ra Hyun berteriak membuat jalanan sepi menjadi suasana mencegamkan. Ra Hyun menundukkan kepalanya dan tangannya bergetar sehingga membuat handphonenya jatuh dan membuat suara retakkan itu terdengar jelas di telinganya, sontak Ra Hyun membuka matanya dan melihat handphonenya retak.

Setelah melihat hal tersebut. Ra Hyun menghentakkan tangannya sehingga genggaman ditangannya tersebut lepas dan perlahan mengambil handphone-nya. Dan mengecek bagian luar dari handphone tersebut.

"Sorry..." ucap orang tadi.

Ra Hyun tersentak ketika mendengar suaranya, Ra Hyun berdiri dengan tangannya yang menggengam erat handphonenya.

"Ji Hoon !?" Itu bukan sebuah pertanyaan melainkan sebuah pernyataan.

Orang yang sedang berdiri tersebut masih diam ditempat dan sambil melihat handphone yang tak sengaja dibuat jatuh olehnya.

"Handphone kamu ?" Tanyanya dengan nada khawatir.

"Hey! Kenapa kau malah menanyakan handphoneku ketimbang diriku ? Apa kau tau, gimana rasanya saat sendirian, gelap seperti ini" ngomel Ra Hyun sambil menatap matanya Ji Hoon mendalam. Ra Hyun mendapat balasan tawaan dari Ji Hoon.

"Maaf" katanya sambil senyum.

"Tidak apa-apa"

"Aku kesini hanya untuk menemanimu"

______________________________________
'-'

YOU + METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang