28

55 4 0
                                    

JinYoung datang dengan membawa 2 minuman dan 1 onigiri.

"Makan" kata JinYoung sambil menyodorkan onigiri dan susu kotak rasa vanilla kesukaan RaHyun.

"Bagaimana kau bisa tau aku suka rasa vanilla?" tanya RaHyun sambil mengambilnya.

"Kau suka? Baguslah" JinYoung bahkan tidak tau.

"Kupikir kau tau kalau aku suka rasa vanilla" kata RaHyun yang membuka kotak susu tersebut.

"Aku juga suka dengan rasa vanilla" kata JinYoung sambil mengangkat susu kotak yang sama dengan punya RaHyun.

RaHyun hanya tersenyum tipis.

'Rupanya selera kau denganku sama' kata RaHyun dalam hati sambil tersenyum.

Mereka berdua hanya diam sambil menatap langit dan lampu taman yang menerangi mereka.

"Kenapa tidak dimakan?" tanya JinYoung yang melihat RaHyun hanya memegang onigiri tersebut.

"Sejujurnya, aku tidak tau bagaimana membuka kemasannya" kata RaHyun yang sudah menyodorkan onigiri tersebut ke JinYoung.

"Kenapa tidak bilang daritadi?" tanya JinYoung.

RaHyun hanya diam dan melihat JinYoung membuka onigiri tersebut.

"Nah.." kata JinYoung sambil menyodorkan onigirinya.

Tapi, saat RaHyun ingin mengambil kembali, JinYoung justru menarik ongiri tersebut.

"Aku suapin, mungkin kita tidak akan ketemu lagi" kata JinYoung yang membuat hati RaHyun perih.

"YA! Aku hanya ke Jepang dan itu untuk beberapa bulan saja, kenapa tidak bisa bertemu lagi?"

"Mungkin kau tidak akan melihatku lagi jika kita sudah tidak saling jumpa" kata JinYoung sambil menyodorkan onigiri tersebut dan dilahap oleh RaHyun.

"Tapi kita bisa berhubungan lewat SNS, kenapa kau jadi seperti ini?" 

"Sudahlah, sedihnya kapan-kapan saja, makan dulu" kata JinYoung sambil menyodorkan onigiri itu lagi.

"Jam berapa kau akan pergi ke bandara besok?" tanya JinYoung

"Mungkin pagi, nanti akan kuhubungin"

Setelah selesai, mereka berjalan ke taman anak-anak yang tak jauh dari tempat mereka sekarang. Namun, ada yang membuat RaHyun kaget. JinYoung tiba-tiba menggengam tangan RaHyun.

"Kenapa berpegangan tangan? tamannya bukannya tidak jauh dari sini?" tanya RaHyun sambil melihat tangannya.

"Aku kedinginan" kata JinYoung sambil memasukkan tangan mereka di dalam kantong hoodie JinYoung.

RaHyun tidak tau harus berkata apa lagi, hanya bisa pasrah dengan tangan satunya yang di masukkan JinYoung sedangkan tangannya yang lain dibiarkan begitu saja.

JinYoung mengusap-usap tangan RaHyun di dalam kantong hoodie dengan jari jempolnya. RaHyun nyaman dengan situasi itu, seperti perlakuan manis dari JinYoung yang tidak akan pernah dia dapat lagi setelah besok dia pergi ke Jepang.

Tiba-tiba RaHyun menangis dalam diam dengan kepala yang menghadap ke kiri, merasakan ada sesuatu JinYoung melirik RaHyun. JinYoung tau kalau RaHyun sedang menangis sekarang, menangis dalam diam dan tidak ingin dilihat oleh Jinyoung.

JinYoung mengeluarkan tangan mereka.

JinYoung tidak bertanya ada apa dengannya, melainkan hal yang paling ingin ia lakukan sekarang tercapai.

Jinyoung memeluk RaHyun dengan lembut membuat RaHyun merasa nyaman, dan membelai rambut RaHyun secara perlahan-lahan. Suara tangisan RaHyun pun saat itu makin terdengar oleh JinYoung. JinYoung hanya bisa melakukan apa yang seharusnya ia lakukan.

"Aku akan tetap disini, jangan khawatir" ucap JinYoung sambil memberikan kecupan di kepala RaHyun.

RaHyun tentu saja membalas pelukan itu dan memeluknya semakin erat, takut jikalau ia akan rindu banget dengan sosok JinYoung.

"Sudah jangan menangis" kata JinYoung sembari melepas pelukkan mereka.

"Mending ke taman sekarang, sudah malam, tidak baik jika kau keluar rumah malam-malam" kata JinYoung sambil mengusap air mata yang dari tadi mengalir di pipi RaHyun.

JinYoung  kembali menggengam tangan RaHyun, namun kali ini ia tidak memasukkannya ke dalam kantongnya lagi, mungkin itu bisa membuat RaHyun kembali nangis lagi dan JinYoung tidak suka itu, apalagi yang membuat RaHyun nangis orang lain.

*****

"Makasih untuk malam ini" kata RaHyun yang sedang berjalan menuju rumahnya dengan JinYoung.

"Tidak perlu terima kasih"

"Tapi, ada yang kurang" kata JinYoung dan menghentikan langkahnya.

"Apa?" tanya RaHyun

Bukannya menjawab, JinYoung malah maju selangkah.

"Kenapa?" tanya RaHyun yang aneh dengan suasana seperti ini.

"Jangan lupakan aku nantinya" kata JinYoung sambil mendekatkan badannya.

"Ak-aku tidak akan" kata RaHyun yang sudah gugup.

"Bagaimana kalau kau lupa?" tanya JinYoung lagi sambil memajukan wajahnya sehingga wajah mereka sekarang semakin dekat.

"JinYoung-a jangan dekat-dekat" pintah RaHyun yang sedikit memundurkan wajahnya sedikit.

"Bagaimana kalau kau lupa RaHyun-ah" mungkin JinYoung sekarang sedang memelas dengan tatapan matanya yang membuat RaHyun ingin menangis lagi, namun ditahannya.

"Aku tidak akan lupa JinYoung" wajah mereka semakin dekat, kepala RaHyun semakin mundur. Namun, ditahan oleh tangan JinYoung dengan menaruh telapaknya di leher.

Mereka diam sejenak, sampai akhirnya satu tetesan air mata RaHyun jatuh.

JinYoung seperti ingin melakukan sesuatu, ia menutup matanya sambil mendekatkan wajahnya. Tiba-tiba ada sesuatu yang menempel di bibir RaHyun, RaHyun tau ini tidak boleh dilakukan secara JinYoung adalah seorang idol dan ini sangat fatal kalau ada yang mengenali JinYoung.

JinYoung semakin menekan first kiss mereka, RaHyun menutup matanya untuk mendapatkan feel ini. Mata JinYoung terbuka untuk melihat RaHyun, JinYoung melihat air mata RaHyun mengalir sedikit demi sedikit. JinYoung mengusap pelan pipi RaHyun dan tersenyum. JinYoung menjauhkan sedikit wajahnya agar tetap bisa dekat dengan RaHyun. Namun, RaHyun masih menutup matanya, ia lakukan itu karena tidak ingin melihat apa pun sekarang.

JinYoung kembali memeluk RaHyun, memeluknya dengan erat, RaHyun menenggelamkan wajahnya di dada JinYoung dengan tangan yang melingkari tubuh JinYoung.

"Sorry" ucap RaHyun kecil.

"Untuk apa?" tanya JinYoung sambil mengusap kepala RaHyun untuk menenanginnya.

"Untuk perpisahan ini" pelukannya semakin erat, seakan tidak ingin lepas dan ingin menghentikan waktu untuk selamanya.

"Sshhtt.. Tidak, jangan begitu, aku bisa saja pergi ke Jepang" kata JinYoung melepaskan pelukkan mereka.

"Kalau aku datang ke sana, akan aku hubungi kamu" kata JinYoung sambil mengusap pipi RaHyun dan tersenyum lebar, mau tak mau RaHyun juga ikut tersenyum.

________________________________________________________________________________

NEXT WILL BE THE END.

HOPE YOU GUYS LIKE IT.

APAKAH RAHYUN TIDAK JADI KE JEPANG? (ini diharapkan JINYOUNG)

YOU + METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang