"Ting...tong...Ting...tong" bel telah dibunyikan oleh Rega. Tak lama kemudian pintu terbuka dan menampakkan gadis cantik yang membuat Rega tak berkedip.
Hingga kesadarannya kembali. Rega berdehem sejenak dan membuka suara.
"Hmm..Nathan ada kan?" tanya Rega
"Oh...Kak Nathan ada kok. Langsung ke kamarnya aja"
Kemudian Rega pergi menuju kamar Nathan dengan pikiran bertanya-tanya siapakah gadis itu.
Rega langsung membaringkan tubuhnya saat dikamar Nathan.
"Eh Nath" ujar Rega
"Apaan?"
"Gue tadi dibukain pintu sama cewek cantik"
"Cewek cantik pala lo peyang.Itu adek gue."
"Haa...sumpah lo?!" Rega kaget mendengar perkataan Nathan
Nathan mendengus geli melihat ekspresi sahabatnya itu.
"Napa emangnya? Lo suka? Gebet aja sana, tapi awas kalau dia sampai nangis gara-gara lo." ujar Nathan.
"Elah lo Nath. Gue cuma nanya doang kali." sahut Rega sebelum ia lanjut bertanya "Nama adek lo siapa Nath, kok gue gak pernah lihat dia kalau kesini."
"Fayla. Emang penting gitu kalau gue jawab." ujar Nathan masa bodo.
Rega mendengus kesal tak puas akan jawaban yang dilontarkan Nathan.
"Elah lo Nath, jawab aja susah lo. Yaudah lah ngapain kek, bosen gue." ujar Rega kesal
"Etdah bocah...ngambek lo gara-gara pertanyaan tadi gak gue jawab?" ledek Nathan.
Namun, Rega hanya diam dengan wajah ditekuk."Gini deh, mending kita main PS dulu mumpung Harvest moon gue naik level nih. Nanti bakal gue jawab pertanyaan lo tadi." lanjut Nathan mengalihkan agar Rega kembali seperti semula.
Raut wajah Rega langsung berubah ceria saat mendengar Nathan akan menjawab pertanyaan nya tadi. Dengan semangat 45 Rega berseru.
"Oke Nath!" seru rega semangat
Mereka berkutat dengan joy stick hingga tak terasa jam menunjukkan pukul 21.30
"Yes...akhirnya selesai!" seru mereka bersamaan
Karna perut mereka yang lapar setelah ber jam-jam berkutat dengan joy stick dan play station, akhirnya mereka memutuskan untuk turun dan menuju ruang makan.
***
Disisi lain Fayla sedang tenggelam dengan tugas sekolahnya. Meskipun besok hari libur ia tetap mengerjakan tumpukan soal itu. Tak di pedulikan betapa gaduhnya kamar sebelah yang tentunya ulah kakak dan sahabat nya itu.Setelah berlama-lama larut dalam tumpukan materi dan soal evaluasi itu, akhirnya Fayla dapat menyelesaikan nya.
Setelah merapikan buku dan kertas yang berserakan, ia langsung bergegas ke dapur untuk melakukan rutinitas nya yaitu minum susu coklat sebelum tidur.
Ia masuk kedapur dengan langkah gontai karna lelah. Bahkan konsentrasinya pun tidak maximal hingga ia tak melihat seseorang di depannya. Tiba-tiba seseorang tersebut berbalik badan dan membuat keduanya terjengkat kaget.
"Aaaaa" teriak mereka bersama.
Keringat dingin mengucur deras didahi Fay dan Rega. Mereka seperti melihat hantu dimalam sunyi ini.
"Hosh...hosh" bahkan setelah beberapa menit berlalu,nafas mereka masih tersenggal.
Ketika Nathan memasuki dapur ia langsung terkejut menatap pemandangan dihadapannya.
"Fay...Ga...lo berdua kenapa?kalian habis liat setan? atau mungkin dikejar anjing? haha." tanya Nathan seraya mengejek.
"Eh...tai lo Nath. Adek lo nih bikin gue kaget." ujar Rega
"Lha...kok bisa gue? Gue juga kaget kali waktu lo tiba-tiba balik badan." timpal Fay.
"Eh....stop! Udah gausah debat, kalian sama salahnya.Oke...mendingan sekarang kita makan." ujar Nathan melerai.
Rega dan Nathan asik berkutat dengan Nasi goreng nya. Sedangkan Fayla hanya meminum susu coklat favoritnya. Sebenarnya Fay masih kesal kepada orang dihadapan nya.
"Enak aja gue yang disalahin." gerutu Fay dalam hati. Namun,ia tidak ambil pusing dengan kejadian beberapa menit lalu.
Setelah sekian menit dimeja makan, akhirnya mereka selesai dan bergegas menuju kamar masing-masing.
***
Hai!
Pagi semua :v
Sebenarnya gue mau update besok :v
Bersamaan dengan selesai nya PAT :v
Tapi,karena hari ini bisa dikatakan spesial :v
Jadi,gue update sekarang dehJangan lupa vote dan comment say :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Stranger
Teen FictionMelodya Fayla Aransyah Sebelum nya ia tak begitu memikirkan tentang cinta. Sampai pada suatu ketika ia dipertemukan oleh seseorang yang menunjukan betapa indah nya cinta. Tapi mengapa saat semuanya berjalan sesuai keinginan, ada saja masalah yang ti...