Enam Belas

173 21 2
                                    

Pagi ini Fay berangkat bersama Nathan. Senyum berseri yang biasa tampak diwajah nya tak terlihat sama sekali.

Selama diperjalanan, ia hanya memandang kosong keluar jendela. Bahkan saat berjalan dikoridor, ia tak menggubris senyum sapa yang dilontarkan teman-teman nya.

"Aish...lo kenapa dah Fay, cemberut mulu." tanya Farel si ketua kelas

Fay hanya menggelengkan kepala seolah menjawab ia tak apa-apa. Kepalanya ia letak kan dilipatan tangan.

Gea mencium bau mencurigakan dari gerak-gerik Fay. Ia berusaha menahan keinginan untuk melontarkan pertanyaan mengenai keadaan sahabatnya itu.

Bahu Fay terguncang dan terdengar isakan. Bahkan, Gea dapat mendengar dengan jelas suara itu.

"Fay...lo kenapa?" tanya Gea mulai khawatir.

Fay langsung mendongak kan kepala dan menghambur ke-peluk kan Gea. Dengan lembut, Gea mengelus punggung Fay berusaha menenangkan. Ia menunggu hingga Fay tenang dan menceritakan segala nya.

"Ge...gue takut, gue takut kalau semua itu terjadi." ujar Fay membuat Gea bingung. Isakan tak terlepas dari setiap kata yang terucap.

"Sst..coba lo cerita pelan-pelan Fay, biar gue paham. Oke?" ujar Gea disambut anggukan oleh Fay.

Fay mulai menceritakan mulai dari ia dan Rega yang pergi jalan-jalan. Semua nya terucap tanpa ada pengecualian. Hingga saat mereka akan pulang, seorang gadis dari masa lalu Rega datang dan ingin menjelaskan segala yang terjadi dimasa lalu. Tangisan Fay pecah kembali, ketika menceritakan saat ia melihat Rega dan Cellia berpelukan seolah mengobati rasa rindu.

"Lo gak coba minta penjelasan ke Kak Rega? Mungkin ada unsur salah paham antara kalian." usul Gea yang ditanggapi anggukan oleh Fay.

***
Istirahat berlangsung sejak 15 menit lalu. Fay memilih diam dikelas, pikiran nya masih melayang ke kejadian tadi malam. Tak bisa ia cegah, air mata itu menetes kembali.

Sementara dikantin, pandangan Rega tak hentinya menatap pintu masuk kantin. Nathan mengawasi segala tingkah Rega, sebenarnya ia ingin menghajar Rega karena membuat adik tersayang nya menangis.

"Gea..." panggil Nathan saat melihat sahabat adiknya "Fay napa gak ke kantin juga?" lanjutnya setelah Gea menghampiri.

"Tuh anak galau kak, dari tadi gue ajak nolak mulu." ujar Gea sambil menekan kan saat mengucapkan kata galau.

Rega langsung beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan kantin. Ia pergi menghampiri Fay untuk menjelaskan apa yang terjadi malam kemarin.

Rega menghampiri Fay yang melamun dan meneteskan air mata. Ia menghapus sisa air mata dipipi Fay yang membuat sang empu nya terkesiap.

"Hai, aku minta maaf ya. Gak seharusnya aku peluk dia saat aku udah ada yang punya." ujar Rega sambil menatap manik mata Fay.

Fay menggangguk pelan, bahkan ia tak menolak saat Rega membawanya kedalam pelukan. Ia menyembunyikan kepala nya di dada bidang Rega dan sesekali meneteskan air mata.

'Gue takut kalau kita yang awalnya sedekat nadi bakal jauh kayak matahari'

~~~
Pagi....
Apa kabar semuanya? :v

Kali ini agak pendek ya ehehe
Gak apa kan? Gak apa deh ya :3

Selamat membaca (:
Jangan lupa taburkan bintang🌟

StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang