Udara malam ini begitu dingin. Namun, tak membuat Fay beranjak dari balkon kamarnya.
Seseorang memecahkan keheningan dan menyodorkan hot chocolate kepadanya.
"Udah tau dingin masih aja diluar. Lihat nih udah jam berapa? Tidur gih, gak baik buat kesehatan lo udara dingin kayak gini." ujar Nathan sambil mengetuk jari nya ke jam tangan yang ia pakai.
Fay meneguk hot chocolate nya hingga tandas. Apa yang dikatakan Nathan sangat benar, tapi ia tak peduli sama sekali. Biarlah untuk saat ini ia menikmati dingin nya malam.
"Ngehadapi sifat nya yang dingin aja gue kuat. Masa diselimuti dingin nya malam gue kaga kuat. Ya kan?" ujar Fay membuat Nathan menghela nafas.
"Besok bakal gue tanyain ke Rega maksud dia kayak gini itu apa." Fay mengulas senyum tipis saat mendengar betapa pedulinya sang kakak.
Tak tega rasanya Nathan melihat senyum Fay itu. Bukan senyum seperti bulan sabit lagi, melainkan senyum yang menyerupai garis lurus.
"Jangan dulu deh kak, mungkin aja Kak Rega masih capek habis selesai acara kemarin. Gue bisa ngertiin keadaan kok."
Setelah mengucapkan itu Fay langsung melengang masuk beranjak menuju dapur untuk meletak kan gelas kosong.
Namun, tiba tiba ia berhenti dan berbalik menghadap Nathan lagi.
"Satu lagi, gue gak mau lo sampai berantem sama Kak Rega. Kalau pun ada yang hancur, cukup hati gue bukan persahabatan kalian."
Setelah mengucapkan itu Fay langsung bergegas ketujuan awal.
***
Hari ini adalah hari yang menurut Fay sangat menyebalkan. Bayangkan saja, suasana hati yang sedang galau dipadukan dengan tumpukan materi. Kalau hasil nya seperti chococrunch saja tak apa, tapi ini? Heuh, tak bisa dijelaskan dengan kata-kata.Kringg
"Hoaa...akhirnya gue bisa pulang dan bobok manis bareng doraemon." ujar Fay bersorak riang tanpa menyadari bahwa banyak makhluk tuhan dikelas nya.
Matanya membelalak dan bibirnya seketika kicep saat menyadari apa yang terjadi beberapa menit lalu. Ia langsung menunduk kan kepalanya.
Berbondong-bondong siswa keluar kelas dan menyusuri koridor untuk pergi ke tempat parkir ataupun gerbang utama. Fay juga termasuk dalam ratusan jiwa itu, tapi langkah kaki nya berhenti saat ada notifikasi yang muncul di hp nya.
From : Kak Rega
Apa? Sorry gue baru balasFay langsung membalas pesan dari Rega. Sebenarnya ia ingin menangis saat merasakan perubahan dari pesan yang dikirim Rega.
To : Kak Rega
Kak sibuk gak? Gue bingung mau pulang sama siapa nih.From : Kak Rega
Gue sibuk Fay, tadi juga udah pulang duluan. Sorry ya.Fay menghela nafas nya. Ia tak pernah semanja ini sebelumnya. Bahkan ia tak pernah meminta Rega untuk mengantarnya pulang melainkan Rega lah yang selalu mengajak. Baru kali ini Fay meminta dan Rega menolak, tapi Fay tak ambil pusing.
Saat ini Fay sedang menunggu Pak Gatot, supir keluarga nya untuk menjemput sembari duduk dikursi halte. Tadi pagi ia berangkat bersama Nathan, tapi saat ini sang kakak tlah pulang dengan kekasihnya.
Cukup lama ia menunggu sambil menatap ponselnya. Saat ia mengalihkan pandangan nya keseberang jalan, matanya terfokus pada sosok yang duduk di motor sport hitam sambil mengulurkan helm pada seorang gadis didepan nya. Air matanya menetes, orang itu sudah tak asing lagi baginya. Ya, ia adalah Rega dan gadis itu? Ia adalah Cellia.
Sebenarnya bukan itu yang membuat air mata itu meluncur dipipi nya. Melainkan fakta bahwa Rega tlah berbohong dan membuatnya kecewa. Apa Fay cemburu? Jangan ditanya lagi, perempuan mana yang tidak teriris hatinya saat melihat sang pacar lebih memilih menghampiri mantan dan menghindari pacar sendiri.
"Calm down Fay, pasti Kak Rega punya alasan dibalik semua ini. Lo harus percaya sama pacar sendiri. Lo harus bertahan." batin Fay menenangkan.
Namun, tak menutup kemungkinan bahwa air mata tetap mengalir deras dipipi nya. Ia langsung beranjak setelah mobil jemputan nya datang. Bersamaan dengan itu, hujan turun dengan lebat seolah ikut bersedih atas apa yang Fay rasakan.
~~~
Alooo :v
Makasih udah ngikutin cerita nya Fay sama Rega ini :v
Maafkan saia yang amatiran gils :vJangan lupa vote dan comment
Gue gak bisa update sesering dulu (:
Siyuuuu :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Stranger
Teen FictionMelodya Fayla Aransyah Sebelum nya ia tak begitu memikirkan tentang cinta. Sampai pada suatu ketika ia dipertemukan oleh seseorang yang menunjukan betapa indah nya cinta. Tapi mengapa saat semuanya berjalan sesuai keinginan, ada saja masalah yang ti...