Dua Puluh Empat

186 13 0
                                    

Pengambilan rapot akan dilaksanakan minggu depan, sementara 4 hari lagi Fay akan menginjak usia 17 tahun.

Itu artinya, Fay akan mengambil keputusan tentang rencana pindah yang mama dan papa nya katakan 2 bulan lalu. Sebenarnya ia tak siap jika harus pergi meninggalkan tanah air nya ini.

"Lo udah ambil keputusan Fay?" tanya Gea sambil membalik halaman komik nya.

"Nanti saat hari ulang tahun gue." jawab Fay tetap dalam posisi berbaring nya.

Gea hanya manggut-manggut lalu beranjak mengambil cemilan yang disediakan diatas meja. Saat ini mereka ada dikamar Fay, sudah menjadi hal wajar karena ujian telah usai. Alhasil, orang tua mereka memberi kebebasan bermain.

***
Hari ini adalah hari yang dinantikan oleh Fay. Tepat pukul 00.00 dini hari tadi usia nya bertambah, tapi ini juga menjadi hari untuk mengambil keputusan itu. Fay akan mengatakan ke orang tua nya besok pagi, ia akan menunggu Rega hingga tengah malam nanti meskipun kecil kemungkinan bahwa Rega akan kembali seperti dulu lagi.

Saat ini Fay duduk disofa sambil meminum jus sirsak nya. Ia membuka aplilasi instagram di ponsel nya.

Instagram

❤8,391 likes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤8,391 likes

Faylaransyah_ Thanks God🙏

View All 9,888 comments

Geaninesca_ Happy birthday my best❤

NathanDazriel Happy birthday litle sista. Cepet keluar dek, udah ditunggu mama sama papa

KevinZA Happy birthday Fay

DanielAreza God bless you and happy birthday

AthaJazkiel_ Happy birthday

Farellazkian Happy birthday ketua kelompok, yang rajin ngerjain tugas sama @Geaninesca_

Faylaransyah_ Makasih banyak semua @Geaninesca_ @KevinZA @DanielAreza @AthaJazkiel_ @Farellazkian  // Iya bentar @NathanDazriel

Fay langsung keluar kamar, ia tak peduli jika Rega ikut berkomentar setelah Fay menutup aplikasi Instagram. Fay tak mau banyak berharap lagi.

Diruang makan terlihat sepi, padahal Nathan mengatakan bahwa ia ditunggu. Fay berniat menuju kamar kembali, tapi saat dia hendak melangkah terdengar tiupan terompet.

Prett...prett

Fay berbalik menatap orang yang sangat ia sayangi. Disana ada mama, papa, dan kakak nya.

Mama dan papa Fay menghampiri sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun, sedangkan Nathan membawa kue ulang tahun dengan lilin angka 17.

Mama dan papa Fay menghampiri sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun, sedangkan Nathan membawa kue ulang tahun dengan lilin angka 17

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fay tersenyum sambil meneteskan air mata. Kali ini bukan kesedihan yang membuat nya menangis, meskipun ada rasa sesak saat ia menyadari Rega tak mungkin kembali seperti dulu.

"Make a wish dulu sayang." kata Maudy- mamanya. Fay mengangguk dan memejamkan mata. Tak lama kemudian ia meniup lilin itu dan berlanjut memotong kue. Fay memberi potongan pertama ke mama nya hingga Nathan yang terakhir.

Pagi hari ini berakhir diruang makan. Mama dan papa Fay mengatakan bahwa perayaan ulang tahun akan dilaksanakan sehari sebelum pengambilan rapot.

***
Siang berganti malam. Cahaya mentari digantikan rembulan. Sementara Fay masih setia menatap ponsel sembari duduk menghadap balkon nya.

Jika hari tlah berganti dan tak ada tanda kembalinya Rega yang dulu, mau tak mau ia harus memilih ikut orang tuanya pindah ke London.

Teng...teng...teng

Tak terasa jam telah berdenting menandakan pergantian hari. Fay menghela nafas kasar dan memasuki kamar nya. Perlahan tapi pasti ia menutup mata dan menuju ruang mimpi.

***
Sendok dan garpu yang menjadi sumber keramaian diruang makan tiba-tiba terdiam saat dehaman menginterupsi.

"Ekhem...Fay mau ngomong sesuatu--" seluruh pandangan mengarah ke Fay.

"Iya sayang, kenapa?" tanya Juan- papanya.

"Fay mau bilang kalau udah ngambil keputusan tentang kepindahan ke London. Jadi--" Fay menggantungkan ucapan nya membuat ruangan menjadi tegang. "Fay mau ikut mama sama papa." lanjut nya membuat kedua orang tua nya tersenyum berbinar, sedangkan Nathan terdiam dengan mata melotot dan mulut menganga.

"Lo beneran mau pindah dek?" tanya Nathan dan sekali lagi dijawab anggukan oleh Fay.

"Huaaa...gue sendirian di Indonesia. Tega lo dek, sungguh teganya teganya tegany--hppp" Nathan terdiam ketika paha ayam menyumpal dimulut nya. Ingin marah tak berani karena sang mama lah yang melakukan.

Sedangkan Fay berusaha menahan tawanya. Ia sangat menikmati suasana ini karena 1 tahun kedepan ia tak akan bertemu Nathan tiap hari. Ia juga harus merelakan sababatnya disini dan juga orang yang seakan tlah hilang dari sisinya. Dia adalah Rega...

~~~
Aloo gais :v
Jangan bosen baca cerita Arega dan Fayla ini ehehe
Udah deh ya gitu ajaa
Bubaaai :v

Jangan lupa vote dan comment❤❤


Salam sayang dari Author amatir ehehe :v

StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang