Tiga Belas

172 19 5
                                    

Seminggu telah terlewati. Saat ini SMA Nusa Bakti disibuk kan oleh berbagai acara, mulai dari pentas seni hingga bakti sosial.

Bakti sosial kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya, karena tema yang diusung juga menyangkut kesehatan. Alhasil, teknis acara dengan mengayuh sepeda angin saat pembagian sembako, obat-obatan, dan seperangkat alat sekolah.

Fay yang bertugas membantu Rega untuk mengatur rute berlarian menuju halaman depan setelah ikut membantu yang lain memberi bagian yang dibawah setiap siswa.

Semua siswa mengikuti acara baksos, kecuali yang mewakili pentas seni. Jalur pembagian sembako dan lain-lain dibagi menjadi 2 rute. Rega dan Fay ada di rute satu, mereka di dampingi oleh Pak Mario.

Diperjalanan, Rega memberikan sembako terlebih dahulu kepada tukang becak yang menunggu penumpang. Hal itu membuat Fay mendecak sebal, pasalnya sembako yang ada di tas ransel nya sangat berat. Tak lama kemudian, Pak Mario memberi komando kepada Fay untuk memberi kan sembako kepada ibu penjual bala-bala.

Fay tertinggal jauh dari Rega dan membuatnya mengayuh dengan kencang sepeda nya. Perlu kalian ketahui, salah satu hobi Fay adalah naik turun gunung dengan sepeda angin, tapi ia tak cukup nyali untuk membawa kendaraan bermotor, alasan nya cukup masuk akal yaitu masih dibawah umur dan tidak memiliki SIM apalagi KTP.

Saat ia berada di dekat Rega, lidah nya langsung dijulur kan seperti meng-isyarat-kan bahwa ia bisa mengejar ketertinggalan nya.

Rega hanya geleng kepala sambil terus mengayuh sepeda. Dari kejauhan ia melihat Fay yang berhenti disebelah Pak Mario dan menerima 3 buah balon yang diikat dengan benang.

Fay memegang balon disebelah kanan dengan tangan kiri menjaga keseimbangan sepeda yang dikayuh nya. Ide jahil muncul di pikiran Rega. Tanpa Fay ketahui, Rega semakin mendekat dan...

"Duarr..." salah satu balon yang dipegang Fay meletus akibat ulah Rega yang menusuk dengan kuku nya yang panjang.

"Kak Rega....awas lo yaa...!" teriak Fay sambil berusaha mensejajar kan posisi nya dengan Rega meskipun detak jantung nya belum kembali normal.

Jangan sama kan detak jantung kali ini dengan detak jantung orang yang jatuh cinta. Ini adalah detakan akibat terkejut.

"Awas aja lo kak, bakal gue balas nanti disekolah." umpat Fay dalam hati

Sementara Rega yang sudah jauh di depan Fay tak hentinya terpingkal saat ingat ekspresi Fay yang terkejut.

***
Rega berjalan santai menuju kelas nya setelah memarkir-kan sepeda nya. Bahkan ia tak sadar jika menjadi incaran pembalasan dendam. Tepat ketika ia berbelok dan...

"Bughh..." pukulan keras mengenai punggung membuatnya meringis kesakitan.

"Rasain...rasain...rasain" ujar orang yang gencar melakukan penyerangan bertubi-tubi dipunggung nya.

"Aww...sakit bae sakit" yaps siapa lagi yang mendapat panggilan sayang itu kalau bukan Fayla.

"Siapa suruh tadi pakai acara ngagetin ha?!"

"Aku minta maaf ya, janji deh gak bakal jahil lagi." ujar Rega ketika melihat mata Fay yang mulai berkaca-kaca.

Fay mengangguk dan menyodorkan jari kelingking nya kearah Rega. Saat ini jari kelingking mereka bertautan.

"Bagi panitia baksos harap berkumpul di lobi sekarang juga. Terimakasih." suara dari sentral membuat Rega dan Fay bergegas nenuju lobi dan mengakhiri moment yang bisa dibilang "romantis" itu.

~~~
Allooo, Selamat siang para readers setia :v
Gue baru pulang mudik nih :v
Udah dapet Thr juga :v
Idih kok curhat, ya bodoamat

Udah deh ya
Baca, vote, dan comment
Makasih banyak :*

StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang