Sebelas

236 27 6
                                    

"Tuk...tuk...tuk" ketukan pensil itu terdengar oleh Fay dan membuatnya mengalihkan pandangan ke sumber suara.
Rupanya itu ulah Gea, tapi yang membuat Fay heran adalah raut wajah sahabat nya yang terlihat sedih. Tingkat kepo Fay mulai menjalar dan mengharuskan ia untuk bertanya.

"Lo kenapa Ge? Tumben bener tuh muka kayak gembel"

Gea hanya menoleh dan menggeleng kan kepala nya menjelaskan bahwa ia tak apa-apa. Namun, bukan itu jawaban yang ingin Fay dengar, sehingga ia terus mengulang pertanyaan nya.

Gea yang mulai risih pun akhirnya menghela nafas dan memulai untuk menceritakan nya ke Fay. Karena percuma saja ia menyembunyikan nya dari sahabat nya itu.

"Oke Fay gue bakal cerita." ujar Gea "Gue patah hati Fay pa-tah-ha-ti. Kemarin gue lihat kakak lo sama Kak Grisel di taman komplek gue." Gea menceritakan apa yang ia lihat dengan mata berkaca-kaca pertanda menahan air mata. Sedangkan Fay hanya melongo berusaha menahan segala sumpah serapah karena Gea tak pernah mengatakan jika menyukai kakak nya.

"Lo bego apa gimana sih Ge? Kalau lo suka sama Kak Nathan seharusnya lo bilang ke gue."

"Ya maaf Fay." ujar Gea lirih

"Kalau gue boleh ngasih saran, mending lo move on deh. Gak tega gue ngeliat sahabat sendiri merana gara-gara Kak Nathan"

Gea mengangguk menanggapi ucapan Fay. Ia sadar bahwa tak seharusnya menyukai kakak sahabat nya yang sudah seperti kakak baginya.

"Udah deh ya, mending ke kantin yuk. Laper gue." ujar Fay disambut senyum sahabat nya.

Mereka pun berlalu menuju kantin. Memang bel istirahat belum berbunyi, tapi saat ini semua kelas sedang jam kosong dikarena kan adanya rapat dinas.

Kantin mulai ramai,tapi Fay dan Gea tak akan kehabisan tempat duduk. Karena mereka bergabung dengan Nathan, Rega, Kevin, dan Daniel.

"Kak, pesenin gue siomay dong." pinta Fay pada Nathan.

"Gue juga kak." timpal Gea, rupanya ia tak mau ambil pusing lagi dengan hati.

"Ogah...minta sama pacar lo sono."

Fay hanya mencebik kan bibir dan beralih ke Rega, sedangkan Gea akan pergi menuju stand makanan. Namun, langkah nya terhenti saat tangan nya dicekal seseorang.

"Lo duduk aja, biar gue yang pesenin." ujar Kevin seraya melepaskan cekalan tangan nya.

Gea hanya mengangguk kikuk. Ia heran akan perlakuan Kevin yang tiba-tiba.

Fay mengulum senyum, ia mempunyai rencana untuk membuat Kevin mengatakan perasaan nya kepada Gea.

Rega yang melihat Fay senyum-senyum sendiri mulai heran. Ia langsung menempelkan punggung tangan nya ke kening lalu berpindah ke kedua pipi Fay.

"Lo gak kenapa-napa kan?" tanya Rega.

Fay hanya menggeleng dan melanjutkan makan nya. Semua orang yang ada dimeja mentap sepasang kekasih itu dengan heran, bahkan Kevin yang baru datang pun menggeleng kan kepala melihat tingkah Fay dan Rega.

Saat mereka asik dengan makanan nya, tiba-tiba ada suara memecah keheningan. Mereka serempak menoleh dan mendapati Grisel menghampiri.

Menyadari ekspresi Gea yang duduk disebelah Kevin berubah, Fay langsung memberi kode agar sahabat nya itu tetap tenang.

"Hai...gue boleh gabung?" tanya Grisel sambil tersenyum.

Semua langsung menangangguk.
Daniel yang tadinya duduk disamping Nathan langsung berpindah disebelah Kevin.

"Lha...lo ngapain pindah disini Dan. Gue kan pengen duduk bareng Gea." ujar Kevin

"Gausah bacot lo, gue tau lo lagi jatuh cinta sama Aaaa." ucapan Daniel tak ter-selesai kan karena kaki nya yang diinjak Kevin.

Kevin langsung menatap Daniel seolah mengisyarat kan bakal-mati-lo-Dan. Sedangkan yang ditatap seolah tak peduli.

Disisi lain Fay dan Rega malah asik bercanda menggunakan es krim yang Fay beli. Mereka tak sadar jika menjadi sorotan teman yang lain. Banyak yang  melihat mereka dengan tatapan memuja dan tak sedikit yang merasa iri. Wajar saja itu terjadi, karena wajah sepasang kekasih ini bak dewa-dewi Yunani.

"Plisdeh...kalian bisa gak hargai gue? Dedek gak bisa diginiin." interupsi Daniel memecah keheningan, ia sudah kesal melihat teman nya asik dengan pasangan masing-masing dan mengabaikan dirinya.

"Plaak" kepala Daniel dipukul oleh Nathan.

"Najis lo Dan najis."

"Jauh-jauh sana lo, temen gue gak ada yang alay."

"Cari pacar sana biar gak jadi baygon."

Begitulah umpatan yang dilontarkan oleh sahabat nya.
Daniel hanya cengengesan mendengarkan nya.

Setelah perut terasa kenyang. Mereka memilih mengobrol, sedangkan Fay masih sibuk membersihkan wajah Rega yang lengket karena es krim.
Begitupun Rega juga membersihkan wajah Fay setelah wajahnya selesai.

***
Saat ini Fay dan Gea sibuk mengerjakan tugas Bahasa Indonesia. Mereka telah kembali dari kantin sejak 30 menit yang lalu.

15 menit berlalu, Fay tlah usai mengerjakan tugas membuat sinopsis sebuah novel. Sedangkan Gea asik membaca komik nya.

Bel berbunyi menandakan waktu pulang sekolah. Semua siswa yang berhambur keluar kelas. Dapat dipastikan jika koridor akan sangat ramai.

Fay keluar kelas dan melangkahkan kaki nya menuju lapangan basket untuk menunggu Rega selesai evaluasi.

Cukup lama Fay menunggu akhirnya Rega menampak kan diri dan mengajak Fay pulang.

Rega memasang kan helm dikepala Fay dan segera menstater motor nya untuk membelah keramaian lalu lintas.

Fay menyandarkan kepala nya dipunggung Rega. Sebenar nya ia sedang menahan sakit dilambung nya.

Rega melihat raut wajah Fay dari kaca samping motor tau apa yang sedang dirasakan kekasih nya itu. Ia langsung membelok kan motor nya menuju rumah makan. Fay langsung turun begitupun Rega.

"Gue tau maag lo kambuh." ujar Rega membuat Fay menampak kan senyum nya karena ketahuan penyakit nya kambuh.

Kini mereka memakan hidangan yang telah dipesan. Setelah perutnya terisi, maag nya telah reda karena asam lambung nya kembali normal.

"Maka nya kalau dibilangin itu yang nurut. Udah dikasih tau jangan telat makan tetep aja bandel." celoteh Rega menasihati Fay. Namun, tak digubris karena telinga Fay sudah sering mendengarnya.

Rega langsung mengantar Fay pulang agar lekas istirahat Rega tak mau melihat Fay terbaring dibankar rumah sakit karena asam lambung yang meningkat.

Kepedulian seseorang terhadap orang yang disayangi memang berbeda. Terkadang mereka terlihat begitu mengatur, tapi ketauhilah dibalik semua itu terdapat rasa khawatir yang sangat besar kepada kita.

Jadi, jangan pernah mengecewakan mereka. Karena membangun kepercayaan tak semudah membalikan telapak tangan.

~~~
Alooo :v gue balik lagi
Gimana? Udah dapat THR semua? :v
Terus terus, udah minta maaf sama orang terdekat?
Yang lagi berantem sama pacar udah minal minul belom? :v

Gue ucapin lagi ya
Minal aidzin wal faidzin gais 🙏
Thr nya jangan lupa buat gue :v
Vote dan comment nya juga

StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang