Enam

282 25 2
                                    

Bersamaan dengan Nathan dan Fayla. Rega juga bergegas untuk pulang.

Seperti biasanya rumah Rega terlihat sepi karena orang tuanya yang belum pulang dari perjalanan bisnis.

Rega langsung menuju kamarnya dan membaringkan badannya yang terasa lelah. Mungkin ini efek dari menggendong Fay tadi.

Tak terasa siang berganti malam. Bahkan Rega belum bangun dari tidur nyenyak nya. Hingga...

"Den, makan malam udah siap. Mbok masakin makanan kesukaan Den Rega." mendengar suara yang memekakan telinganya, Rega mengerang dan terbangun.
"Engg...iya mbok, Rega bentar lagi turun." setelah itu Rega langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan badan nya agar lebih fresh.

Saat ini Rega sedang berkutat dengan si ayam gepok kesukaan nya.
Setelah menyelesaikan makan malamnya, ia bergegas kembali ke kamarnya untuk menyelesaikan tugas sekolah.

***
Dilain tempat, Fay sedang menangis tersedu-sedu karna kakinya yang sedang diurut. Sedangkan Nathan berusaha menahan tawanya melihat adiknya yang bertingkah layaknya bocah.

"Fay, udahan dong nangisnya sayang. Bentar lagi gak bakal sakit kalau udah di urut." ujar mama Fay berusaha menenangkan.

"Hiks..hiks..hiks." Fay tak menggubris, ia tetap menangis.

Menit selanjutnya, kamar Fay berubah menjadi tenang tanpa suara isakan. Fay mulai lelah menangis sehingga ia terlelap. Urutan pada kaki nya pun sudah selesai.

***
Pagi ini Fay bangun dengan suasana hati yang baik. Kakinya yang keseleo pun sudah sembuh karna diurut kemarin malam. Setelah bersiap, Fay segera menuju ruang makan dan pergi kesekolah.

"Pagi semua." sapa Fay sambil mengecup pipi orang tua dan kakak nya. Mereka pun membalas Fay dengan perlakuan yang sama.

Setelah sarapan Fay dan Nathan langsung pamit untuk berangkat sekolah. Hanya butuh waktu 10 menit untuk kesekolah. Kali ini bukan akibat dari jurus andalan Nathan saat berkendara melainkan karna jalanan yang lengang.

Saat Nathan sudah memarkirkan mobilnya, mereka berjalan menuju koridor bersama. Namun, langkah mereka terhenti saat Rega datang menghampiri.

"Hai...udah sembuh tuh kaki?" tanya Rega sambil menunjuk kaki Fay dengan dagunya.
"Ya udah lah, kemarin udah diurut sampai-sampai nih anak nang pftt..."
Ucapan Nathan terpotong karena Fay membekap mulutnya yang mulai ember.
"Eh udah kok kak." jawab Fay sambil tersenyum menampak kan deretan gigi putih nya.

Rega menanggapi jawaban Fay dengan anggukan. Kemudian mereka berjalan kembali menuju kelas masing-masing. Tak lupa Fay melepaskan tangan nya yang membekap mulut Nathan.

***
Bel pulang sudah berbunyi itu artinya pelajaran membosankan hari ini usai. Semua siswa bergegas untuk pulang. Begitu juga dengan Fay dan Gea. Namun, mereka dihambat oleh panggilan dari Farel si ketua kelas yang memberi info tugas kelompok.

Saat Fay, Gea, dan Farel membahas barang yang diperlukan untuk tugas kelompok, salah satu teman yang piket memanggil Fay.

"Eh Fay, lo dicariin tuh sama kakak kelas." ujar Atha
"Haa? emang nya siapa? kakak gue gak mungkin sampai jemput gue, palingan dia nunggu diparkiran."

Pertanyaan Fay dijawab dengan ekspresi Atha yang seolah-olah menjawab "ya mana gue tahu Fay."

Kemudian Fay pergi keluar kelas. Alangkah terkejutnya Fay bahwa yang mencarinya adalah Rega.

"Hai, hari ini lo pulang sama gue.Gak ada penolakan, gue udah izin sama Nathan." ujar Rega yang hanya dijawab oleh anggukan Fay.
"Good girl. Pulang sekarang yuk!" ajak Rega sambil menepuk pelan kepala Fay.

Kemudian mereka berjalan beriringan menuju tempat parkir dan segera pulang. Diantara mereka tidak ada yang mengetahui akan timbulnya perasaan yang aneh dalam hati masing-masing.

"Nih pakai dulu," ujar Rega sambil menyodorkan helm yang kemudian diterima Fay. Kemudian Fay naik keboncengan motor Rega.
"Pegangan Fay, gue takut kalau pas gue kebut dikit lo jatuh kejalan."
"Eh sial lo kak, gue biasa kali dibonceng kebut-kebutan sama Kak Nathan." jawab Fay sambil meletakkan tangan nya dibahu Rega."Kok lo pegangan dibahu? gue bukan abang be-jek kali."
"Ya terus gue mau pegangan dimana kak? rewel banget sih. Udah yuk buruan pulang." ujar Fay sebelum Rega protes lagi.

Saat perjalanan pulang mereka larut dalam pikiran masing-masing. Hingga tak terasa Rega telah memberhentikan motornya didepan rumah Fay. Kemudian Fay langsung turun dari motor Rega.

"Makasih kak, gak mampir dulu nih?"
"Iya sama-sama. Gue langsung pulang aja, salam ke orang tua sama kakak lo deh." Fay menjawab dengan anggukan dan Rega langsung melajukan motornya.
"Hati-hati kak..." teriak Fay yang dijawab oleh acungan jempol Rega.

Kemudian Fay masuk ke dalam rumah dan disambut oleh suasana yang sepi. Fay langsung berjalan ke kamarnya untuk beristirahat.

Tak terasa waktu sudah berganti malam. Namun Fay masih terlelap, bahkan panggilan mama nya yang mengajak makan malam tak dihiraukan.

***
Hai hai hai :v
Jangan lupa vote dan comment
❤❤❤

StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang