Pagi ini adalah hari yang dibenci oleh sebagian pelajar. Kalian tau sebabnya? Yaps karna mereka harus berangkat pagi dan dijadikan ikan asin selama se-jam.
"Kakak...buruan! Gue gak mau ya masuk barisan siswa terlambat." Fay berteriak manggil Nathan sambil berlari menuruni tangga, sedangkan yang dipanggil sudah menunggu di mobil sejak 10 menit yang lalu.
"Fay, gak pakai teriak gitu dong sayang. Kak Nathan udah nunggu kamu didepan tuh." kata mama Fay.Iya memang, orang tua nya sudah kembali dari luar kota tengah malam.
"Eh...mama sama papa udah pulang? Iya udah deh Fay berangkat dulu." ujar Fay sambil mencium pipi mama dan papa nya, tak lupa ia mengambil selembar roti isi.
Fay berangkat kesekolah memakan waktu 10 menit, itu semua karna jurus kebut-kebutan Nathan.
Fay langsung turun setelah Nathan memarkir kan mobilnya.
"Kak, gue turun duluan ya.Makasih kakak gue yang paling baik." ucap Fay sambil mengecup pipi Nathan sekilas.
Hal itu sudah biasa diterima Nathan, karna saat mood Fay sedang mendewa ia akan bertingkah menggemaskan, dan Nathan tidak ingin menghancurkan nya.Seperti pagi sebelumnya, Fay slalu disambut oleh suara cempreng sahabatnya itu. Siapa lagi kalau bukan Gea.
"Fay...lo lama banget sih. Bentar lagi upacara tau, ayo buruan."
Fay tak menggubris ocehan Gea, ia langsung berjalan keluar kelas untuk pergi ke lapangan upacara.
***
Tak terasa upacara tlah usai.Saat ini, kelas Fay ada pelajaran olah raga. Semua siswa bergegas mengganti seragam nya dengan kaos olahraga dan segera pergi ke lapangan basket."Prittt...semua siswa berkumpul membentuk barisan berbanjar!" seru Pak Mario langsung dikerjakan oleh semua siswa.
"Baik anak-anak, sebelum kita memulai pembelajaran olah raga pagi ini, marilah kita berdoa menurut kepercayaan masing-masing. Berdoa mulai."
Selesai berdoa diadakan pemanasan terlebih dahulu sebelum memasuki materi utama hari ini yaitu basket.
Sekitar 2 jam telah dilewati dan sekarang adalah saatnya istirahat.
"Baiklah anak-anak kalian boleh istirahat." ujar Pak Mario membuat anak kelas X IPA 1 bersorak riang.
"Fay, lo ke kantin bareng gue gak? Gue laper nih." ujar Gea
"Lo duluan aja deh, gak kuat gue liat muka lo kayak gelandangan sebulan gak makan." sahut Fay geli sambil melempar bola basket ke dalam ring.Tak ingin berdebat, akhirnya Gea pergi ke kantin untuk mengisi perutnya yang keroncongan.
Fay yang mendudukan badan nya dilapangan setelah asik bermain basket pun kaget saat suara orang yang ntah sejak kapan ia hafal menyeruak ke pendengarannya.
"Jago juga lo main basket nya." ujar Rega. Fay menanggapi nya dengan senyuman.
"Nih minum dulu" Rega menyodorkan sebotol air mineral. "Eh...makasih kak"Saat Fay sedang asik minum. Tiba-tiba Rega berdiri dan langsung men-dribbel bola memutari lapangan dan...shoot, bola masuk dengan sempurna kedalam ring.
Perhatian Fayla terpusat seluruh nya pada aksi memukau yang dilakukan Rega. Bahkan ada hal lain yang sekalipun tak ia sadari saat ada didekat Rega.
"Gue keren ya, sampai-sampai lo merhatiin gue gitu." ujar Rega sambil menaik turunkan alisnya.
"Najis lo kak." ujar Fay terkekeh geli.
"Oh gitu...yaudah tanding sama gue kalau lo berani." tantang Rega.
"Siapa takut." Fay langsung merebut bola dan mengoperasikan nya.Saat sedang asik berebut bola, tak sengaja kaki Fay keseleo dan membuatnya meringis kesakitan.
"Awww...""Lo kenapa Fay? Mana yang sakit? Eh lo jangan nangis ya, nanti gue digorok Nathan lagi." ujar Rega khawatir.
"Kaki gue lah kak, ya kali hati gue sakit gara-gara keseleo pas main basket." ujar Fay
"Ya..nih anak malah ngelantur omong nya. Ayo gue bantu lo ke uks" Rega menjulurkan tangan nya untuk membantu Fay berdiri.
Saat hendak melangkah, Fay meringis karna kaki nya yang sakit.
Tiba-tiba Rega membungkuk kan badannya. "Buruan naik" ujar Rega. "Tapi kak--" ucapan Fay langsung dipotong oleh Rega "Gue gak nerima penolakan".
Akhirnya Fay naik ke punggung Rega. Karena percuma saja dia membantah orang keras kepala seperti Rega.
Saat mereka berjalan melewati koridor, banyak pasang mata yang menatap dengan berbagai macam ekspresi.
Rega langsung menduduk kan Fayla di bankar yang ada di uks. Kemudian dengan hati-hati ia melepas sepatu dan kaos kaki Fayla.
Dengan telaten, Rega mengurut pergelangan kaki Fay yang keseleo dengan minyak urut.
"Udah mendingan belum Fay?" tanya Rega. Fay mengangguk "Emm...makasih ya kak". Rega menanggapi nya dengan senyuman.
"Lo gak perlu balik ke kelas, tadi gue udah minta ijin ke guru mapel di kelas lo. Jadi, sekarang mendingan lo istirahat." ujar Rega dibalas anggukan oleh Fayla.
"Lo gak balik ke kelas kak?" tanya Fay
"Gue mau nungguin lo." ucap Rega tak terbantahkan.Bel telah berbunyi dua kali menandakan waktu pulang.
"Kak udah bel, gue mau pulang." ujar Fay. "Iya, sini gue bantu turun. Nathan juga udah nungguin lo."
Rega membantu Fay berjalan keluar uks dan benar saja, Nathan sedang menunggu dikursi taman.
"Dek, mana nya yang sakit?" ujar Nathan khawatir.
"Kak, gue udah gak kenapa-napa kok. Tadi udah diobatin sama Kak Rega." Nathan mengangguk menanggapi ucapan Fayla.
"Ga makasih udah nolongin adek gue." ujar Nathan.
"Elah lo Nath, santai aja kali. Mending sekarang buruan pulang deh. Kasian tuh anak." ujar Rega sambil menunjuk Fayla.
***
Pagi gais :v
Yang puasa udah sahur semua?Sebenarnya udah mau update kemarin kemarin, tapi gue lupa😂
Berhubung sekarang hari bersejarah bagi gue.
Dimana mama gue atas izin yang maha kuasa ngelahirin bayi perempuan 14 tahun lalu.Intinya nih hari gue tambah tua :v
Doain imajinasi gak putus ya :v biar bisa namatin "stranger"Jangan lupa tinggalkan jejak :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Stranger
Teen FictionMelodya Fayla Aransyah Sebelum nya ia tak begitu memikirkan tentang cinta. Sampai pada suatu ketika ia dipertemukan oleh seseorang yang menunjukan betapa indah nya cinta. Tapi mengapa saat semuanya berjalan sesuai keinginan, ada saja masalah yang ti...