Dua Puluh Tujuh

160 15 0
                                    

Pesawat yang Fay dan Juan -papa nya tumpangi tlah mendarat mulus di Bandara Internasional London Heathrow, Inggris. Disana ia tlah ditunggu oleh sepupu tersayang nya, yaitu Nicholas Claudio Aransyah atau lebih sering Fay panggil Nich.

Mereka saling berpelukan melepas rindu. Maklumlah, mereka tak bertemu dalam waktu cukup lama. Fay yang tak pernah ikut mama papa nya ke London begitu pula dengan Nich yang tak pernah ke Indonesia.

"Sista gue udah gedhe ternyata." ujar Nich tak bisa menyembunyikan wajah bahagianya. Dia memang ingin memiliki seorang adik yang cantik, tapi takdir menetapkan bahwa ia menjadi anak tunggal.

"Ya iya lah, kan mama sama papa gue ngasih makan tiap hari." ujar Fay sambil mendengus.

"Lo punya pacar kan? Ngaku deh ngaku." ujar Nich menggoda namun membuat raut wajah Fay berubah kusut.

"Lah, gue tanyain pacar kok diem? Jangan bilang kalau lo masih jomblo." tanya Nich yang berubah seperti seorang penyidik di kepolisian.

"Gue punya pacar tau..." ujar Fay menggantung kalimatnya."tapi, gue kayak gak dianggap gitu. Sekitar 3 bulan lah gak ada kabar. Waktu ulang tahun gue pun dia gak ngasih ucapan." ujar Fay tak bersemangat.

Nich mengusa pundak Fay seolah memberi kekuatan. Mereka langsung bergegas menuju kediaman keluarga besar.

***
Diantara yang lainnya, Fay memang lebih dekat dengan Nich. Mungkin karena mereka slalu bersama sejak kecil. Saat ini pun begitu, mereka asik bercanda ditaman belakang rumah yang penuh dengan bunga.

"Lo kangen sama pacar?" tanya Nich memecahkan lamunan Fay.

"Kangen? Mungkin iya, tapi percuma sih." ujar Fay lesu.

"Baru kali ini gue lihat Fayla dedek gemes nan polos berubah jadi remaja. Hahaha..." ujar Nich berusaha menghibur Fay.

"Ish...resek lo."

"Faktanya emang gitu kali. Lo dulu itu cuma suka lihat doraemon bukan drama korea."

Fay diam, apa yang dikatakan Nich semua benar. Dulu ia duduk manis di depan televisi atau laptop karena melihat doraemon, tapi belakangan ini ia lebih sering melihat drama korea hingga menghabiskan tissu.

"Udah deh, gue tetep suka doraemon dan sekarang suka sama drama korea juga."

"Terserah lo aja deh, orang galau mah bebas." ujar Nich sambil beranjak menuju dalam rumah.

Dibelahan bumi lain terdapat Nathan yang sibuk mempersiapkan keperluannya untuk pergi ke London. Namun ada yang beda kali ini, segala pergerakan Nathan diikuti oleh Rega yang terus berbicara.

"Nath, gue ikut ya. Gue mau memperbaiki semuanya, please gue ikut ya." ujar Rega dengan wajah yang dibuat sedramatis mungkin.

"Ck! Gue gak mau lo ngerusak suasana hati Fay. Biarin dulu dia ngelupain masalah nya. Lo boleh nyusul dia kesana kalau udah lulus." ujar Nathan final.

Rega mendengus karena tak bisa menghampiri Fay dalam waktu dekat. Tak ada pilihan lain, jika ia melanggar dapat dipastikan Nathan akan menghajar nya.

***
London 10.00 pm

Fay memutar lagu berjudul  Dive-Ed Sheeran sambil meneteskan air mata. Pasalnya lagu itu memiliki arti yang sesuai dengan keadaan nya, yaitu tak mendapat kabar. Ah..betapa menyiksanya ini semua.

Suara sesenggukan dari kamar Fay terdengar oleh Nich yang lewat.

'Tok...tok...tok'

"Fay...gue boleh masuk gak?

Tangis Fay berhenti seketika saat mendengar suara Nich. Buru-buru ia mengusap air mata dengan kasar sembari menetralkan kondisinya.

"Masuk aja Nich." ujar Fay setelah cukup tenang.

'Ceklek'

Nich masuk sambil memamerkan deretan gigi putihnya membuat Fay geli.

"Gue punya hadiah buat lo, tapi gue males ngasih kalau lo masih sering nangis." ujar Nich membuat Fay menunduk.

"Fay, lihat mata gue,---" seketika Fay mengangkat kepalanya. "Gue gak mau lo nangisin orang yang udah seenaknya nyakitin hati lo. Sesekali perhatiin hati lo sendiri, jangan merhatiin hati orang mulu." perkataan Nich membuat Fay menghela nafasnya.

Begitulah Fay, terlalu memikirkan orang lain tanpa berpikir apa yang akan terjadi pada dirinya. Dalam hatinya slalu berkata "biar gue yang sakit, tapi mereka jangan".

"Gue bakal coba buat move on dari dia Nich. Gue gak mau terus stuck kayak gini." lirih Fay bagaikan hembusan angin sore.

Nich bangun dari duduknya, ditepuk nya pundak Fay. Kemudian ia pergi melengang keluar kamar Fay.

~~~
Alooo :v
Ada yang kangen sama author amatir ini? :v
Jangan bosen baca cerita ini ya
Makasih banyak buat kalian yang mau ngeluangin waktu buat baca
Sekian deh yaaa
Bubaai

Salam manis dari author :v

Jangan lupa vote dan comment

StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang