5. Senang

720 25 1
                                    

Sesampainya dirumah, aku langsung tiduran di kamar. Besok adalah hari pertama ku sekolah disini, mama sudah mengurus kepindahanku. Mama mendaftarkan ku sekolah di SMA bina bangsa. Sebenarnya aku ingin bersekolah di tempat lyan. Tapi aku juga gak tau sekolah nya dimana. Bahkan kabar nya saja aku tidak tau. Sudah 2 tahun ini kami lost kontak. Aku sering mengiriminya pesan atau menelpon nya tapi tak ada balasan, bahkan dia gak pernah ngangkat telpon dariku, sebenarnya kenapa dia? Apa dia marah padaku karna aku pergi ke luar negeri? Aku sangat mengkhawatirkan nya sekaligus sangat rindu padanya. Ah mungkin lebih baik aku tidur saja.

****

Hari ini adalah hari pertamaku masuk ke sekolah baru. Baru juga jalan beberapa langkah di koridor sudah banyak gadis-gadis yang meneriaki namaku, "astaga, segitu populerkah aku?" batinku. Aku terus berjalan mencari ruanganku, kata kepala sekolah aku masuk kelas XI ipa-1. Aku terus melangkahkan kaki ku menyusuri koridor, tiba-tiba ada cewek nyamperin aku, "hay ganteng, kenalan dongg," ucap cewek itu dengan suara manja yang dibuat-buat lalu merangkul tanganku. "Gila nih cowok nekat banget," batinku.

"Sorry ya, gue gak ada waktu buat kenalan sama cewek centil kaya lo!!" jawabku ketus, lalu aku melepaskan tangannya dan menghentakkan nya kasar.

"Kamu kasar banget sih!!" ucapnya. Dia meringis memegangi tangannya lalu membalikkan badannya dan melenggang pergi. Bisa ku tebak pasti dia sangat kesal.

Aku terus berjalan dan akhirnya menemukan dimana kelas ku. Aku mencari bangku kosong, tapi aku tidak tahu dimana, akhirnya aku bertanya pada seseorang, "hey bro, gue anak baru disini, gue cuma mau tanya dimana ya bangku yang kosong?" tanyaku ramah.

"Kebetulan bro, gue duduk sendiri, dan bangku di samping gue kosong, lo boleh kok duduk disini" katanya sambil menepuk-nepuk bangku disebelahnya.

"Ok thanks bro, mungkin mulai sekarang kita bisa jadi teman, kenalin gue Vilio fandika, lo bisa panggil gue lio. Gue pindahan dari luar negri." aku memperkenalkan diri padanya, lalu mengulurkan tanganku.

"Oh ya? gue Aleo xander, lo bisa panggil gue leo aja." leo pun membalas uluran tanganku.

"Leo? panggilan kita mirip bro," kataku tersenyum.

"Oh ya? Gue baru sadar, muka kita mirip juga dong yah? Hahaha" leo tertawa keras, lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Aku pun ikut tertawa.

Tak lama para gadis datang menyerbu tempat duduk kami. Ada yang mau kenalan lah, minta tukeran akun medsos lah, minta selfie bareng lah, ada juga yang modus buat megang-megang tanganku, dan lebih parah nya lagi ada yang histeris minta dijadiin pacar. Intinya aku muak sama gadis-gadis ini. Terlalu murahan, pikirku.

Kedatangan mereka membuat ku risih, dengan malas aku berjalan keluar, di depan pintu kelas aku melihat gadis yang pernah ku lihat di cafe waktu itu, "ternyata dia sekolah disini juga," batinku.

Aku melewati dia begitu saja. Mau disapa tapi ntar kiranya sok kenal sok akrab. Tapi tatapan gadis itu padaku seolah-olah dia uda kenal lama padaku.

****

Suasana di kantin sangat ramai. Aku memilih tempat yang paling pojok karna menurut ku lumayan nyaman kayanya duduk disana. Jauh dari kebisingan. Karna aku gak suka yang berisik-berisik. Karna aku juga belum lapar, jadi ku keluarkan ponselku, melihat-lihat foto lyan.

Kamu Yang KusukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang