AILA POV
Aila terkejut melihat kak Lio datang dengan kak Riana hanya berdua saja, lalu kemana perginya Pink? Perasaan nya tak enak melihat sahabat nya tak ada, seperti nya ada sesuatu.
Karna khawatir ia memberanikan diri menarik tangan kak Rangga dan pergi meninggalkan mereka, hanya kak Rangga satu-satu nya harapan nya yang bisa mencari Pink, karna ia pun tau kalo kak Rangga care dengan Pink.Setelah lumayan jauh dari tempat mereka mengadakan acara, Aila memghentikan langkah nya, lalu menatap kak Rangga.
"Maaf kak uda narik-narik kakak aja, tapi gue mohon bantu gue nyari Pink, perasaan gue gak enak ngeliat kak Lio hanya berdua saja dengan kak Riana, seharus nya jika mereka bertemu Pink, Pink balik dengan mereka," ucapku iba.
"Gue juga ngerasain hal yang sama kaya apa yang lo rasain, lo tenang aja, gue gak marah, ayo kita cari sama-sama," katanya.
Kami mencari ke penjuru halaman villa ini, namun Pink tak kunjung ketemu. Aku mulai gelisah.
Kami terus berjalan hingga ke halaman belakang villa ini, tapi mata ku tertuju pada satu pohon besar, aku bergidik ngeri melihat ada tangan dari balik pohon itu. Tangan siapa itu?
Aku mendekati kak Rangga.
"Kak liat deh, ada tangan di balik pohon itu." aku menunjuk ke arah pohon besar itu.
"Ayo kesana," kak Rangga menarik tangan ku dan membawa ku ke arah pohon itu.
Betapa terkejut nya aku melihat tangan di balik pohon itu ternyata tangan Pink. Ia tertidur dengan tubuh bersandar pada pohon itu, Keadaan nya sungguh kacau, bahkan wajah dan hidung nya merah, pipi nya saja masih basah dan terlihat jelas bekas air mata nya.
Kak Rangga langsung mengangkat nya dan kami menuju ke villa.
Sebenar nya lo kenapa Pink?
AILA POV END
***
Pink menggeliat-geliat dalam tidur nya. Cahaya sinar matahari menggelitik wajah nya. Ia ingin membuka mata nya tapi terasa perih, kepala nya juga terasa berat.
Dengan susah payah ia membuka matanya perlahan-lahan, ia menatap ke sekeliling ruangan. Bukan kah ini di kamar? Kenapa aku bisa ada di sini?
Ingatan menyedihkan itu kini terulang kembali, bahkan masih sangat membekas di hati, sakit untuk yang kesekian kali nya.
Suara pintu terbuka menyadarkan Pink dari ingatan nya, ia melihat Aila berjalan mendekati nya sambil membawa nampan berisikan sup dan susu.
"Hai Pink, uda bangun? Ini gue bawakan makanan," kata Aila.
"Ai, kenapa gue bisa ada disini?" tanyaku.
"Emmm itu, gue dan kak Rangga nemuin lo tertidur dan bersandar di balik pohon yang ada di halaman belakang villa kak Lio, dan kak Rangga yang gendong lo kesini," bales Aila.
Aila meletakkan nampan itu di atas meja.
"Lo baik-baik aja kan Pink? Apa ada sesuatu yang buat lo sedih?" tanya Aila hati-hati.
Mendengar pertanyaan itu, aku tertegun sejenak. Baik-baik saja? Bahkan hati ku sudah hancur berkeping-keping, apa itu masih bisa di bilang baik-baik saja? Dan sesuatu yang membuat ku sedih? Bahkan untuk menjawab nya saja aku gak sanggup.
"Gue baik-baik aja kok Ai," dustaku. Aku tersenyum miring.
"Ucapan lo bisa bohongi gue Pink, tapi air mata lo gak bisa bohongi gue," ucapnya iba.
Bahkan aku saja tak sadar kalo air mataku sudah menetes sekarang. Aku menghapus air mataku.
"Gue gak sanggup harus cerita sekarang Ai, masih sangat sakit," ucapku lirih.
"Gue gak maksa Pink, sebesar apapun rasa sakit lo, gue mohon jangan larut dalam kesedihan," ucapnya tulus.
Mengucapkan emang gampang. Tetapi ngelakuin dan ngejalani nya yang sulit, sebesar apapun aku mencoba, sebesar itu pula kegagalan yang ku terima. Ntah lah aku terlalu lemah soal cinta.
***
VILIO POV
Semakin lama perasaan nya semakin tak menentu, setiap bertemu gadis yang bernama Pink itu sedikit demi sedikit ia bisa melupakan Lyan. Gadis itu mulai ada di hati dan pikiran Lio.
Kemarin ia merasa ada yang beda di hati nya saat melihat Pink berlibur ke tempat yang sama dengan nya. Tapi disisi lain ada Riana yang selalu mengganggu nya, ia masih ingin mempermainkan gadis itu dan belum waktu nya untuk mengakhiri hubungan begitu saja.
Saat di acara kemarin, ia sangat senang Pink mau menerima ajakan nya, tapi di sisi lain ia juga heran kenapa Pink gak mau gabung dengan yang lain malah milih menyendiri, seperti ada yang di hindari nya. Tanpa sepengetahuan Pink dan yang lainnya, ia sesekali memperhatikan Pink dari jauh, ada gejolak ingin mendekati nya, tetapi ego nya mengalahkan keinginan nya, ntah lah dia masih belum yakin dengan perasaan nya sendiri, antara suka atau hanya sekedar peduli saja.
Tapi ketika melihat Rangga menggendongnya membuat hati Lio terasa sedikit sakit dan tak suka, apa ia telah jatuh cinta pada gadis itu? Tapi mulai sejak kapan?
VILIO POV END
***
Pink berjalan-jalan sendiri di sekitar villa nya, ia ingin melihat pemandangan yang indah. Sedangkan Aila hanya dirumah saja, Pink melarang nya untuk ikut dengan nya, karna dirinya masih ingin menyendiri.
Pink terus berjalan hingga ke halaman samping, ia sedikit turun kebawah dan duduk di atas rerumputan. Dari bawah sini pemandangan jauh lebih indah. Tapi keindahan itu sirna tergantikan oleh ingatan malam itu, malam dimana ia melihat orang yang disukai nya berciuman dengan gadis lain.
Ia larut dalam ingatan menyedihkan itu.
"Boleh gue duduk disini?" suara itu membuyarkan ingatan Pink, ia hafal betul itu suara kak Lio, penyebab hati nya sakit.
"Bo..leh kak," jawabku ragu. Hati ku mohon kuat lah.
Usaha ku sia-sia, aku tak sanggup melihat kak Lio, kini aku menangis dalam diam, aku memiringkan sedikit tubuhku dan menutupi sebagian wajahku dengan rambut panjang ku.
"Lo ngapain disini sendiri?" tanya nya.
Aku hanya diam dan sedikit tertunduk, aku tak kuasa untuk berbicara.
"Lo gak sopan banget sih, gue ajak ngomong lo diem, lo bahkan gak liat ke arah gue," kata nya kesal.
Gimana aku mau liat kakak kalo tiap liat kakak aku sedih, aku gak mau nangis di depan kakak. Maafkan aku kak.
Tiba-tiba tubuh ku sedikit bergeser dan tangan kanan itu menarik daguku hingga membuat ku mendongak menatap ke arah nya, mata kami saling bertemu. Sedangkan tangan kiri nya mencekal tanganku.
Aku tak bisa apa-apa, kekuatan laki-laki jauh lebih kuat di bandingkan perempuan, aku mengalihkan tatapan ku ke samping, aku tak kuasa menatap matanya.
"Lo nangis? Dan kenapa lo gak natap gue?" tanyanya, aku melihat raut kesedihan di wajah nya, tapi mustahil dia sedih karna diriku.
"Eng..gak app..a kok kk...akk," jawabku gugup.
Jangan tatap aku begitu kak, aku gak kuat kak, setiap melihat wajah kakak ingatan menyedihkan itu kembali terngiang-ngiang, hati ku sakit kak, batinku.
Tak sadar air mataku menetes semakin deras, ku rasakan kak Lio mengendurkan cekalan nya, aku tak menyia-nyiakan kesempatan itu, aku pun berhasil melepaskan cekalan nya lalu pergi dan berlari meninggalkan nya.
Aku tak bisa menahan air mataku lagi. Maafkan aku kak, luka di hatiku semakin terasa jika melihatmu, aku juga tak mau kau melihat ku menangis, aku malu dengan mu. Lalu bagaimana jika kau tau perasaan ku kak? apa kau akan menjauhi ku kak?
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Yang Kusuka
Teen FictionPink angelica gadis yang selalu menyukai kakak kelas nya mulai dari smp hingga memasuki sma, yaitu vilio fandika tetapi hanya bisa menyukai dalam diam . melihat vilio slalu tersenyum kepada nya sudah cukup buat pink merasa bahagia . vilio yang slal...