22. Malu Sekali

568 18 0
                                    

Tak terasa aku kembali dekat dengan nya, mungkin ini awal yang baik untukku, aku berharap bisa terus seperti ini, aku akan buat kakak menyukai ku, aku akan berusaha semampu ku.

***

"Kak kita mau kemana sih?" tanya ku. Seperti nya aku pernah dalam kondisi seperti ini juga, tapi dengan siapa? Aku terus mengingat-ngingat siapa dia.

Setelah berlama-lama berpikir, dan pertanyaan ku juga tak kunjung di jawab, aku akhirnya mengingat siapa dia, ah dia kak Rangga sih muka datar berhati batu. Kenapa sekarang kak Lio hampir sama percis sikap nya dengan kak Rangga? Ah ya mereka kan teman dekat, bahkan terkenal dengan julukan duo ice king di sekolah.

Terlalu larut dalam pikiran ku membuat aku tak sadar kalo sekarang aku dan kak Lio telah berhenti di suatu tempat.

Aku turun dari motor nya. Kak Lio terus menarik tangan ku hingga sampai lah kami di depan sebuah apartemen, lalu celingak-celinguk melihat ke kiri dan ke kanan, Kenapa aku di bawa ke sini? Dan ini apartemen milik siapa ya? Apa milik kak Lio?

"Ayo masuk! Malah bengong lagi," ucapnya ketus.

Setelah kak Lio menekan password dan pintu apartemen nya terbuka, ia menyuruh ku masuk. Aku masuk dan terdiam takjub melihat isi apartemen ini, sangat bagus dan luas.

"Uda kagum nya? Lo mau minum apa biar gue buat?" tanya nya.

"Omaygatt!! Apa gue gak salah dengar nih kak Lio nawarin gue minum?" ucapku tanpa sadar.

"Lo gak salah dengar kok? Uda buruan mau minum apa?" tanya nya lagi.

"Ehhh kak gak usah, gue gak haus." aku tersenyum padanya dan menahan malu karna telah mengucapkan sesuatu tanpa sadar. Aduh memalukan sekali aku ini.

"Yaudah lo duduk aja di sofa itu, gue mau ganti baju dulu," ucapnya. Hampir saja ia beranjak pergi, aku buru-buru mencekal tangan nya.

"Eh kak tunggu dulu, kenapa gue di bawa kesini? Gue pulang aja ya," ucap ku lalu membalikkan badan ku dan berjalan menuju ke luar.

Tapi tiba-tiba kak Lio langsung menarik ku dan menghempas kan tubuh ku di sofa hingga aku terduduk di sofa, dan kak Lio berdiri di depan ku, tak lama ia mulai membungkukkan badan nya dan memajukan wajah nya ke arah ku, duh rasanya jantung ku mau meloncat keluar.

Dia terus menatap mata ku, begitu pun dengan ku.

"Ka...kak mau ap..phaa?" dengan susah payah aku melontarkan kata-kata itu.

"Menurut lo?" dia menaikkan sebelah alis nya.

"Ngg.. Gue pulang aja yah kak, tenang aja gue bisa pulang sendiri kok, kakak gak usah nganter juga gapapa." ucapku.

Dia semakin mendekat kan wajah nya, mata kami saling bertatapan oh astaga bahkan hidung kami saja sudah bersentuhan. Bahkan aku pun tak bisa berkutik, bergerak sedikit saja mungkin bibir kami akan bersentuhan. ku rasakan pipiku memanas, mungkin sudah memerah sekarang, apa yang harus ku lakukan? Aku mengalihkan pandanganku ke samping.

"Kenapa lo berhenti natap gue?" ucap pelan. Deruh napas nya menggelitik wajah ku, Bahkan suara nya saja sungguh terdengar seksi dan menggoda. Pix otak ku mulai korslet sekarang.

"Karna kalo kelamaan natap  kakak, jantung gue bisa keluar," bales ku sangat polos. Tersadar dari ucapan ku, aku membelalakkan mataku mengingat apa yang aku ucapkan. Astaga apa yang barusan gue katakan? Sumpah Malu banget malu.

"Lo polos banget sih," katanya lalu menjauhkan wajah nya dari ku. Tak lama ia tertawa cukup keras.

Huh, lega rasanya kembali ke posisi normal. Kesehatan jantung ku memburuk deh kaya nya.

"Gue pulang aja deh kak, byee.." aku dengan cepat berlari meninggalkan apartemen kak Lio, berlama-lama disana bisa membuat ku gila, dan aku merasa malu sekali karna lagi-lagi aku mengucapkan sesuatu tanpa sadar.

***

VILIO POV

Pink itu gadis yang lucu dan menarik. ntah kenapa ada perasaan aneh saat aku berada di dekat nya, Mungkin ini terdengar gila, tapi setiap dia mendekati ku, rasanya aku tak bisa menolak kehadiran nya. Ntah kenapa dia gigih sekali mendekati ku. Aku pun berinisiatif untuk mengerjai nya.

Sepulang sekolah aku melihat nya berdiri sendirian di depan gerbang sekolah, dia mondar-mandir gak jelas kaya setrikaan rusak. Niat nya aku mau ngasih tumpangan, tapi ntah kenapa lidah ku keluh untuk berucap mau pulang bareng? Alhasil aku hanya menanyakan kenapa dia tidak pulang.

Ketika itu juga aku ingin pergi meninggalkan nya, namun belum jauh aku beranjak pergi aku mendengar teriakan nya yang menjelek-jelekkan ku, sontak aku putar balik motor ku dan mulai mengerjai nya.

Aku memaksa nya untuk ikut dengan ku, di perjalanan aku sengaja menambah kecepatan laju motor ku agar dia semakin mengeratkan pelukan nya, bilang lah aku modus, tapi memang itu yang ku inginkan.

Aku membawa nya ke apartemen ku, ntah ide dari mana tapi aku ingin saja membawa nya kesini. Namun saat sudah berada di apartemen ku, dia malah sibuk mau pulang. Aku kesal dengan ocehan nya itu, alhasil aku menarik nya dan membawa nya ke sofa.

Ide jahat ku pun muncul. Aku mengerjai nya dengan cara mendekat kan wajah ku padanya hingga hidung kami bersentuhan, aku menatap mata nya, ternyata dia cantik juga. Ku lihat ia gugup dan sedikit memberontak, ntah kenapa ia ingin sekali pulang, apa ia gak nyaman berada di dekat ku?

Saat aku kembali menatap matanya, ia malah mengalihkan pandangan nya. Ketika ku tanya mengapa? Sungguh jawaban nya membuat ku ingin terus tertawa.

"Karna kalo kelamaan natap  kakak, jantung gue bisa keluar,"

Jawaban darinya terus terngiang-ngiang di kepala ku, sungguh sangat polos.

Ku tau saat mengatakan itu ia tak sadar, ketika melihat wajah nya saat sadar dengan apa yang ia katakan, membuat ku geli. Ia membelalakkan matanya karna ucapan nya sendiri.

Tak bisa menahan tawa, aku menjauh kan wajah ku dari wajah nya, bisa ku tebak pasti ia malu sekali, namun tak lama ia buru-buru pamit pulang dan berlari meninggalkan ku.

Aku hanya menatap kepergian nya, cukup senang untuk hari ini, aku berjalan ke kamar dan menghempaskan tubuh ku ke kasur dan terlelap.

VILIO POV END

****

Nah lo uda keliatan kan ada benih-benih cinta di hati Lio :D apakah Lio mulai menyukai Pink? Tunggu part selanjut nya ya :)

Kamu Yang KusukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang