Biarlah aku yang berjuang sendiri asal aku bisa terus berada di sampingmu
~pink
••••Pagi ini terasa indah. Udara sangat sejuk dan terasa nyaman.
Pink terbangun dari tidurnya dan menyibakkan sedikit gordennya, lalu membuka jendela besar itu dan berjalan menuju balkon kamarnya. Dia termenung memikirkan hal apa yang akan dilakukan nya hari ini. Ya ini hari minggu. Dia menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya. Dia larut dalam dunianya sendiri."Pinkkk sayanggggg! Kamu lagi apa berdiam diri di situ?" teriak mama berjalan mendekatiku.
Aku langsung tersadar dari lamunan panjangku. "Eh mama, pink lagi mikirin sesuatu," ucapku polos.
"Apa itu nak? Akhir-akhir ini kamu murung terus, mama jarang sekali lihat kamu ceria kayak dulu, apa kamu lagi ada masalah? Hmm?" tanya mama memegang kedua bahuku dan menatap mataku.
Aku bingung harus jawab apa ke mama. Sekalinya ingin curhat tapi ntar aku nangis lagi, aku gak mau terlihat lemah di depan mama. Selama ini mama gak pernah tau kalo aku sering nangis sendiri di kamar. Aku pun kembali melamun.
"Pink, kok kamu diam aja? Kamu dengar apa yang mama bilang tidak?" mama menepuk pipi kananku pelan, aku tersadar dari lamunanku.
"Ehh, pink dengar kok ma, pink gak lagi ada masalah kok ma, pink akhir-akhir ini cuma sering keingat papa makanya pink suka murung, pink rindu papa ma," terpaksa aku berbohong kepada mama. Maafin pink ma, batinku.
"Kamu rindu papamu yah nak? Kamu harus ikhlasin papa mu nak, biar papa tenang disana, gimana kalo kita sekarang ke pusara papamu, setelah dari sana kita pergi mall, kamu mau shopping bareng mama kan?" mama mencoba menghiburku dan mengelus pipiku lembut.
Aku mengangguk lalu bergegas mengganti pakaianku. Aku rindu juga menghambiskan waktu bersama mama, karna sejak papa tiada, mama harus bekerja keras mengurus perusahaan, jika sudah dewasa nanti aku bakal gantiin mama agar mama tidak merasa lelah lagi setiap harinya, kini giliranku untuk membahagiakan mama.
***
Akhirnya kami sampai di pemakaman, ya disini aku sekarang, di depan pusara papa. aku menaburi bunga-bunga yang kami beli tadi, dan juga airnya. Aku berjongkok lalu membacakan doa untuk papa.
"Pa, pink datang, pink ingin bilang kalo pink rindu pa, semoga papa tenang yah disana, pink sayang papa. Oh ya pa, pink suka sama seorang lelaki, tetapi lelaki itu sudah memiliki kekasih, pink sakit pa mencintai seseorang diam-diam, tapi pink juga gak bisa buang perasaan ini, pink ingin jadi gadis kuat seperti papa yang slalu kuat di depan pink, pink ingin kembali ceria seperti dulu lagi, bantu pink ya pa," ucapku dalam hati. Tiba-tiba aku merasa sepertinya papa sedang memelukku saat ini, "ah mungkin cuma perasaanku aja," batinku."Ayoo kita pergi ma," aku tersenyum pada mama.
"Iya sayang," mama bangkit. Dan kami pun pergi keluar pemakaman. lalu tujuan kami sekarang menuju mall.
***
Kami sampai juga di mall. Kami pun keluar dari mobil setelah memarkirkan mobil. Mama menggandeng tanganku lalu kami berjalan masuk ke dalam mall.
"Ma pink ingin beli dress dong, uda lama pink ga belanja, pink ingin dress terbaru ma," ucapku manja.
"Iya boleh sayang, kamu mau beli apa aja terserah kamu, ayo kita lihat yang disana dulu." tunjuk mama ke tempat yang banyak dressnya bahkan khusus dress semua, dari mulai mini dress hingga long dress pun ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Yang Kusuka
Teen FictionPink angelica gadis yang selalu menyukai kakak kelas nya mulai dari smp hingga memasuki sma, yaitu vilio fandika tetapi hanya bisa menyukai dalam diam . melihat vilio slalu tersenyum kepada nya sudah cukup buat pink merasa bahagia . vilio yang slal...