17. Miris

572 19 0
                                    

Lo itu seperti air di hidup gue, tiap kali gue mencoba untuk lupain lo, tapi lo selalu mengalir terus di pikiran gue.
~pink

•••

PINK POV

Seperti biasa, saat suasana hati nya sedang memburuk, Pink slalu duduk sendiri dan termenung di gazebo samping rumah nya. Saat ini pikiran nya sedang kacau. Kata-kata Lyan dan Aila yang menyuruh nya untuk ikut audisi selalu terngiang-ngiang di kepala cantik nya. Masalah nya ia tak bisa jika harus menyanyi tanpa memainkan alat musik apalagi di depan orang banyak. Itu membuat nya gerogi, tapi jika ia bernyanyi sambil memainkan sesuatu ia bisa.

"Gue gak usah ikut aja deh, dari pada kepala gue pusing mikirin itu, mending gue jalan-jalan." aku segera masuk ke rumah untuk mengganti pakaian.

***

"Ma, Pink pergi ya sebentar, mau jalan-jalan," ucapku pada mama.

"Hati-hati nak, jangan ngebut bawa motor nya," ucap mama yang sedang masak di dapur.

Aku menghidupkan motor ku lalu berjalan tanpa tujuan.

"Aduh gue bingung nih mau ke mana yah, cafe aja deh." aku langsung berbalik arah dan menuju cafe pelangi.

***

Pink duduk termenung di bangku nomer 5. Dia merasa iri melihat semua yang datang pada membawa pasangan nya. Sedangkan ia hanya datang sendirian. Banyak pasang mata yang menatap ke arah nya.

"Kenapa sih mereka-mereka ngeliatin nya gitu amat, kaya gue punya utang aja deh, emang salah apa gue ke sini nya sendiri, namanya juga gue jomblo. Gue juga pengen kali punya pacar, kemana-mana ada yang nemenin, tapi cinta gue gak berbalas, gue bosen harus sendirian, miris banget sih nasib gue... Dan yang lebih miris nya lagi gue gak bisa move on." Pink berbicara sendiri lalu tersenyum kecut.

Merasa sangat bosan berada di sana, Pink segera membayar makanan nya dan pergi dari cafe itu.

***

Di parkiran Pink melihat sebuah mobil ferrari hitam terparkir di sebelah motor nya. Seperti nya ia pernah melihat mobil itu tapi dimana? Dia tak mengingatnya.

Pink berjalan menuju motor nya. namun tiba-tiba ponsel nya berbunyi dan itu pesan dari mama nya, Pink pun bediri di tengah-tengah mobil itu dan motornya, tiba-tiba si pemilik mobil ferrari membuka pintu mobil nya, alhasil Pink terjatuh karna pintu mobil itu mengenai tubuh nya.

"Maaf gue gak sengaja," ucap orang itu. Dengan wajah datar nya.

Pink hampir saja mengeluarkan makian nya, tapi setelah melihat orang itu adalah kakak kelas nya, Pink gak jadi marah-marah. Dia pun bangkit.

"Gapapa kok kak," ucapku tulus.

"Lagian lo ngapain sih berdiri di samping mobil gue?" sewotnya dengan ekspresi datar.

"Eh iya maaf kak, gue memang salah," ucapku menunduk.

"Memang lo yang salah, nyusahin aja," ucapnya lalu berjalan meninggalkanku.

Aku yang mendengar itu merasa marah, kan gak sepenuh nya salahku? Lagian dia juga salah, bukan nya nolongin malah sewot, padahal sedari tadi aku uda sabar.

Kamu Yang KusukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang