LYAN POV
Berita mendadak itu membuat Lyan dilema. Di satu sisi ia mencintai cinta pertama nya, tapi di sisi lain dia gak tega membuat Vilio kecewa. Awal nya Lyan nerima Lio hanya untuk pelampiasan nya saja, Karna waktu itu ia lagi patah hati karna cinta pertama nya harus pergi ke Paris. Setelah setahun kepergian cinta pertama nya itu, Lio pun harus pergi ke luar negeri juga. Akhirnya kesempatan itu tidak di sia-sia kan nya. Ia pun pergi untuk menyusul cinta pertama nya ke Paris.
Lyan tak pernah mencintai bahkan menyukai Lio, dia hanya di jadikan sebagai pelarian saja. Tapi malah terbalik, Lio sangat mencintai nya. Selama ini Lyan hanya pura-pura mencintai Lio. Bahkan dia sendiri uda muak dengan kepura-puraan nya. Tapi rasa tak tega itu muncul, bagaimaa bisa ia menyakiti pria baik kaya Lio, bahkan Lio slalu menjaganya.
"Apa yang harus gue lakukan sekarang? Gue masih cinta sama Reza, bahkan masih sangat mencintai nya, tapi gue juga gak tega nyakitin Lio," ucapku lirih.
Reza adalah cinta pertama Lyan bahkan orang yang paling Lyan sayang.
"Sayang, gimana? Mama mohon sama kamu, ini demi perusahan papa kamu nak, kamu mau liat perusahaan papa mu bangkrut? Keputusan ada padamu nak," ucap mama menghampiriku. Ku lihat mama menangis.
Aku yang melihat mama nangis merasa tak tega.
"Lyan setuju kok ma, lagian Reza memang cinta nya Lyan, jadi Lyan mau nerima perjodohan itu, dan Lyan juga mau ditunangin sama Reza, Lyan juga mau ikut dia ke Paris ma, lagian kalo Lyan disini terus kasian Lio ma, dia bakal susah buat lupain Lyan nanti nya," kataku.
"Makasih sayang, besok mama akan urus kepindahan mu," ucap mama.
"Yaudah Lyan berangkat ya ma, Lyan juga mau pamit sama teman-teman Lyan, sama Lio juga." aku langsung mencium tangan mama lalu pergi ke sekolah.
***
Di sekolah aku berjalan gontai, hari ini hari terakhir ku bersekolah disini, aku akan menghabiskan waktu ku bersama Lio dan teman-teman ku, aku juga akan menceritakan kebenaran pada Pink dan Aila.
Sampai di kelas aku langsung meletakkan tas ku, lalu mencari keberadaan sahabatku, ternyata mereka sedang duduk di taman belakang sekolah, aku langsung menuju ke arah sahabat ku berada.
"Pagi guys," sapaku ramah.
"Oh, pagi Lyan," bales Aila.
"Pagi juga Lyan," tambah Pink.
"Ada hal penting yang mau gue bilang ke kalian, tapi jangan ada yang motong omongan gue yah?"
Mereka berdua mengangguk."Besok gue uda gak sekolah disini lagi, gue bakal pindah ke Paris dan gue akan tunangan disana sama cinta pertama gue, karna gue di jodohin orang tua gue, dan yang pasti cinta pertama gue bukan Lio," ucapku.
Mereka berdua terlihat sangat syok.
"Gue harus nolongin perusahaan bokap gue yang terancam bangkrut, dan cara nya gue harus nerima perjodohan itu, kalian tau? Gue nerima itu bukan karna tepaksa, memang kemauan gue sendiri, karna gue sangat mencintai Reza cinta pertama gue, bahkan setelah bertahun-tahun gue masih suka dan sayang sama dia, dan gue beruntung karna selama ini Reza juga cinta sama gue. Kalian harus tau sebenarnya gue gak pernah suka atau pun cinta bahkan sayang juga enggak ke Lio, awalnya gue cuma jadiin dia sebagai pelarian gue aja karna waktu itu gue lagi patah hati karna Reza harus pergi ke luar negeri. gue kira Reza gak pernah suka sama gue, ternyata dia juga suka sama gue, gue selama ini hanya pura-pura mencintai Lio, bahkan gue uda muak pura-pura, tapi gue juga gak tega nyakitin Lio, gue tau dia cinta banget sama gue, gimana caranya gue ngomong sama dia?" kataku lalu menatap Aila dan Pink.
Ku lihat mereka terkejut dengan apa yang barusan aku katakan.
"Lo tega Ly harus nyakitin perasaan kak Lio, elo itu beruntung banget di sayang sama dia," ucap Pink marah.
"Terus gue harus apa Pink? Gue gak mungkin tega liat perusahaan bokap gue bangkrut, gue juga gak mungkin terus sama Lio sedangkan gue gak cinta sama dia! Dari awal juga gue gak bisa nolak dia karna apa? Gue gak tega! Lo pikir perasaan gue selama ini kaya mana? Gue juga punya hati Pink, selama ini gue berusaha buat cinta sama dia, tapi gue gak bisa, cinta gue uda buat Reza sepenuh nya, gue juga di hantui perasaan bersalah! Cinta gak bisa di paksakan Pink!" ucapku sedikit membentak.
Pink terdiam, begitu pun Aila.
Tiba-tiba ada suara tepukan tangan dari belakang mereka.
"JADI KAYA GINI KEBENARAN NYA? LO GAK PERLU REPOT-REPOT UNTUK NGEJELASIN NYA KE GUE, KARNA GUE UDA DENGAR SEMUA NYA SECARA LANGSUNG. LO KIRA PERASAAN GUE ITU APA? SEENAK LO AJA NGOBRAK-NGABRIK HATI GUE! GUE KIRA LO CEWEK BAIK LYAN! TERNYATA GUE SALAH! LO JAHAT! TERNYATA GUE KETIPU SAMA WAJAH CANTIK LO DAN TAMPANG SOK POLOS LO ITU! GUE SALAH NILAI LO! LO UDA PUAS JADIIN GUE PELARIAN LO KAN? GUE MUAK LIHAT MUKA LO! JANGAN PERNAH TEMUIN GUE LAGI, KITA PUTUSS!!!" bentak Lio kemudian pergi meninggalkan kami.
"Bukan gitu maksud gue Lio..." ucap ku lirih kemudian aku menangis. Baru kali ini aku di bentak seorang cowok. Kemudian aku menatap ke arah Pink dan Lyan.
"Jangan nangis dong Ly," ucap Aila.
"Gue merasa bersalah banget Ai, baru kali ini gue liat Lio semarah itu," aku menyeka air mata ku. Sedangkan Pink mendadak bisu seketika.
"Pink, ada yang mau gue omongin ke lo," kataku.
"Iya bilang aja," balesnya.
"Gue tau selama ini lo suka sama Lio," ku lihat dia membelalakkan matanya karna kaget. Begitu juga dengan Aila.
"Jangan kaget gitu Pink, selama ini gue cuma pura-pura gak tau aja, keliatan banget kalo lo suka dia, gue gak marah kok, malah gue harap lo bisa buat dia bahagia, dan lo bisa gantiin gue di hatinya," ucapku.
"Kok lo tau gue suka sama dia?" tanya nya.
"Waktu itu lo liat kan pas gue sama Lio ciuman? Gue juga liat lo nangis kok waktu itu, gue juga liat wajah sedih lo waktu lo dan Aila pamit pulang dari pesta gue, lo natap Lio sedih, awalnya gue ragu, tapi setelah gue pura-pura bahagia waktu nyeritai Lio tentang insiden kalung yang di kasih Lio, lo langsung nangis dan pergi gitu aja, disitu gue langsung yakin kalo lo suka sama Lio, maafin gue ya Pink, gue gak maksud buat lo nangis," ucapku tulus.
"Santai aja kali Ly, gue gapapa kok," ucapnya.
"Gue minta tolong ya, lo kasih kalung ini ke Lio, gue gak bisa make ini lagi, tolong ya balikin Pink, dia uda gak mau liat muka gue lagi, gue percayain itu ke lo, gue titip Lio ya, jagain dia ya, gue punya firasat buruk kalo dia bakal berubah setelah tau kebenaran ini" ucapku.
Dia pun mengangguk, dan aku langsung memeluk kedua sahabatku.
"Gue bakal rindu banget sama kalian." air mataku kembali menetes, kini aku menangis di pelukan mereka.
***
Saat yang ku tunggu pun tiba. Kini aku dan mama sedang di perjalanan menuju bandara, aku tak sempat pamitan dengan Lio, dia sangat marah padaku, bahkan melihat wajah ku saja dia tak mau lagi.
Kini sampai lah aku di bandara, aku akan segera pergi meninggalkan indonesia.
Good bye Indonesia..
Good bye Pink..
Good bye Aila..
And good bye Lio..
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Yang Kusuka
Teen FictionPink angelica gadis yang selalu menyukai kakak kelas nya mulai dari smp hingga memasuki sma, yaitu vilio fandika tetapi hanya bisa menyukai dalam diam . melihat vilio slalu tersenyum kepada nya sudah cukup buat pink merasa bahagia . vilio yang slal...