24. Liburan

557 17 0
                                    

PINK POV

Pagi ini terasa sangat sejuk. Pink sedang melamun di balkon kamar nya. Ia melamunkan bagaimana nasib cinta nya. Tak terasa satu air mata lolos di pipi kiri nya.

"Kapan lo tau perasaan gue kak? Apa gue lupakan saja cinta gue ini pada lo kak?" ucap ku lirih.

"Gue suka elo kak," tambahku. Aku kembali menangis. Setelah lama aku menahan tangis ku, kini aku tak lagi bisa menahan nya.

Tersadar dengan mobil yang baru saja memasuki halaman rumahku, aku menghapus air mataku. Pasti itu mobil Aila. Aku segera pergi ke luar dan menarik koper ku, tak lupa mengunci pintu ku.

Diluar Aila sudah menunggu dengan santai nya, ia bersandar pada mobil nya.

"Lama banget sih Pink," ucap nya kesal.

"Yaelah Ai, gue juga uda buru-buru turun tau, lo nya aja yang gak sabaran," balesku tak kalah kesal nya.

"Udah deh ayo buruan masuk, mau cepat sampe kan?" tanya nya.

"Iyah iyah,"

Selama di mobil aku hanya terdiam memandang lurus ke depan, karna suasana hening Aila menyalakan musik.

Cinta tak pernah bohong
Tak pernah mendusta
Karna cinta itu jujur
Dan cinta itu tak pernah salah

Mendengar lirik lagu itu aku tersentak, pendengaran ku fokus ke lagu itu. Aku kembali mendengarkan lirik nya.

Aku disini yang slalu mencintaimu
Aku berharap kamu
Juga cintai diriku
Dan slalu sayangi ku..

Setelah mendengar bagian lirik yang ini, air mata ku menetes begitu saja, kenapa lirik nya menyindir diriku?

Tiba-tiba Aila mematikan nya. Tak ada lagi suara musik, semua hening.

"Lagu nya sedih yah Pink?" tanya Aila tiba-tiba.

"Eh enggak terlalu kok Ai." saat mengatakan ini aku mencoba tersenyum pada nya.

"Udah jujur aja Pink, gue liat lo nangis pas dengar tuh lagu, udah deh sama gue juga gak mau jujur?" Kata Aila lalu menatap ku iba.

"Gue ngerasa kesindir aja sama tuh lagu, gue baper banget yah Ai," kataku lirih. Kenapa sih aku ini sedikit-sedikit nangis.

"Wajar kok Pink, gue paham isi hati lo, lupakan semua masalah lo Pink, ingat kita mau liburan," kata Aila menyemangati ku.

Sepanjang perjalanan aku teringat kata-kata Aila, semangat Pink, mau liburan bukan sedih-sedihan.

***

Tak terasa kami telah sampai di Villa. Pink dan Aila buru-buru keluar mobil dan menikmati pemandangan disana, sungguh indah dan sangat indah. Udara nya dingin dan sejuk, beruntung mereka tadi memakai jaket dan syal.

"Pinkkkkkkk indahh bangetttt.." seru Aila kesenangan.

"Benar kan gue bilang, disini tuh memang indah, gak sia-sia kan kita kesini? Udah deh ayo masuk aja, gue capek nih," kataku.

"Eh tunggu Pink, villa yang disebelah itu punya siapa?" tanya Aila sambil menunjuk ke arah villa itu.

"Gue sih gak tau pasti Ai, setau gue itu punya keluarga Kusuma," kataku.

"Emm gitu yah, eh ngomong-ngomong kak Lio liburan kemana yah?" Aila senyum-senyum gak jelas menggoda ku.

"Yah pasti nya lagi senang-senang deh Ai, udah ah ayo masuk." aku menarik koper ku dan Aila berjalan di belakang ku.

***

"Huhhh... Capek bangetttt," ucap Aila sambil berbaring di kasur.

Sedangkan aku masih berdiri di balkon kamar sambil melihat-lihat pemandangan, tiba-tiba aku melihat ke arah villa sebelah, ada sebuah mobil yang baru saja memasuki halaman villa itu, mungkin keluarga Kusuma lagi liburan juga di sini, tapi setelah melihat seseorang yang keluar dari mobil, aku tercengang, mata ku membelalak kaget melihat siapa yang keluar dari mobil itu.

Seperti nya aku mulai gila, gara-gara membahas kak Lio tadi, sekarang aku malah berkhayal dia ada disini, bersama wanita cantik lagi, aku mengucek-ngucek mata ku, tapi bayangan kak Lio tak kunjung hilang.

"AILAAAAAA!!!!" teriak ku memanggila Aila.

"Aduh Pink, santai dong manggil nya, gue gak budek tauu! Baru juga mau merem, lo yah ganggu banget sih, ada apaan?" Aila menghampiri ku.

"Gue rasa gue mulai gila ai, gue ngeliat kak Lio ada disini sama wanita cantik, liat deh di villa sebelah." aku menunjuk ke arah dimana aku melihat ada kak Lio.

"Omaygattt Pink, lo gak gila! Itu nyata Pink! Lo liat noh ada kak Rangga sama kak Leo juga, bahkan ada satu wanita lain juga disana" ucap Aila lalu menatap ke arah villa itu, aku mengikuti arah pandang Aila ternyata benar kata Aila, ini nyata.

Tiba-tiba saja dadaku sesak, karna apa? Aku terus melihat kak Lio menggandeng wanita itu dengan mesra nya, sesekali ia mencium kening bahkan pipi wanita itu, kemudian mereka memasuki villa itu.

Kenapa sakit disini? Aku berharap bisa melupakan mu disini kak, tapi melihat mu ada disini bersama wanita lain, aku makin sulit melupakan mu.

"Hiksss... Ai, dunia emang sempit, siapa sangka ternyata kak Lio adalah keluarga Kusuma, bahkan kenapa disaat gue mau liburan, mau happy-happy, tapi malah jadi sedih begini." aku memeluk Aila.

" Lo yang sabar yah Pink, udah ah jangan sedih lagi, gimana kalo kita jalan-jalan? Mau?" Aila mencoba menghiburku.

"Iya deh ayo," kataku.

***

Saat keluar villa, tiba-tiba kak Lio dan teman-teman nya pun keluar.

Aduh kenapa jadi begini sih.

Aku dan Aila pura-pura tak melihat mereka, saat ingin masuk ke dalam mobil, "PINKK!" tiba-tiba saja kak Lio memanggil ku.

Tuh kan dia liat, gimana dong ini?

"Eh ada kak Lio juga disini?" aku mencoba tersenyum.

"Jadi lo yang punya villa di sebelah villa gue?" tanya nya.

"Eh iya kak," jawab ku singkat.

"Oh, kalian mau kemana?" tanya nya lagi.

"Niat nya mau jalan-jalan aja kak? Kenapa kak?" tanyaku ragu.

"Gimana kalo kalian ikut kita manggang-manggang aja? Gimana?" tawar nya.

Aku melirik Aila, ia hanya mengeluarkan cengiran nya, yaudah deh ikut aja.

"Iyah deh kak kita ikut," kataku.

Tiba-tiba 2 orang wanita cantik datang menghampiri kami, mereka mengenakan hotpants dan baju tanpa lengan.

"Sayangg, mereka siapa?" tanya seorang wanita cantik yang kini bergelayut manja dan memeluk kak Lio dari belakang.

Hatiku seperti ditusuk pisau yang sangat tajam melihat adegan itu, sakit, sakit sekali.

Aila yang melihat perubahan raut wajah ku, mulai menggenggam tangan ku dan menatap ku seolah berkata lo harus kuat Pink.

Aku tersenyum getir, gimana gue mau kuat Ai? Adegan ini tepat di depan mata gue, Perih Ai.

"Kenalin sayang, mereka ini adik kelas kita, ini Pink dan yang di sebelah nya Aila. Pink, Aila ini Riana pacar gue," ucap kak lio

Hati ku sakit ketika mendengar kata pacar dari mulut kak Lio.

Ku lihat Riana menatap ku dari bawah ke atas, ia menatapku tak suka, aku mengerti tatapan itu.

"Oyah, yang ini Disty, pacar nya Leo," kata kak Lio.

"Hai Pink, hai Aila" sapa Disty ramah.

"Eh hai kak," jawab kami barengan.

"Lo udah kenal gue kan?" tanya kak Leo.

"Udah kok kak," kataku.

"Kalo gue?" ucap kak Rangga tiba-tiba dengan wajah datar nya.

"Masih dong, sih muka datar berhati batu," ucapku polos.

Sontak kak Lio, kak Leo, kak Disty dan Aila tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan ku. Sedangkan Riana menatap ku sinis, dan kak Rangga tetap memasang wajah datar nya.

Emang ada yang salah dengan jawaban ku?

****

Kamu Yang KusukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang