PINK POV
Pink duduk di gazebo samping rumah nya sambil menatap langit yang tampak cerah, tanpa di sadari nya air mata nya menetes begitu saja.
"Ah, kenapa aku menangis sih. Cengeng sekali aku ini." ucapnya sambil menghapus air matanya.
"Mengapa harus terpikir terus sih, apa salah ya aku menyukai dia." ia kembali menatap langit kosong.
"Kenapa sakit sekali disini." lagi lagi ia meneteskan air matanya, dan berlari memasuki rumah nya dan menuju kamarnya.
Sampai di kamar ia berbaring di atas ranjang nya, lagi-lagi ia menangis hingga tak terasa tiba-tiba pandangan nya menjadi gelap dan ia pun tertidur.***
Aku terbangun pukul 7 malam. Tak terasa aku tertidur cukup lama juga. Ku rasakan perut ku lapar, tentu saja aku belum makan sejak pulang sekolah tadi. aku berjalan keluar kamar.
"Sayang kamu uda bangun?" ucap mama ketika aku ingin membuka kulkas, mama menghampiriku.
"Eh mama, Pink lapar ma makanya kebangun deh," ucapku cengar-cengir.
"Kamu mau mama masakin apa sayang?" tanya mama.
"Apa aja deh ma, Pink tunggu di kamar ya ma," ucapku lalu berjalan ke arah kamar.
***
Aku berdiri di balkon kamarku. Sebentar-sebentar aku melamun.
"Kenapa lo slalu ada di pikiran gue kak? Kenapa lo susah banget di lupakan?" aku mencoba untuk menguatkan hatiku."Gue gak boleh kaya gini terus, gue harus bisa kuat, bener kata Aila, gue gak boleh nyakitin diri gue sendiri, gue gak boleh terlihat lemah, gue harus jadi Pink yang ceria kaya dulu lagi, gue harus bisa, gue harus bisa.." ucapku penuh keyakinan.
Aku kembali masuk ke kamar. Tak lama mama juga masuk.
"Sayang makanan nya uda siap, mau makan di bawah atau mau mama anter ke kamar kamu aja?" Tanya mama.
"Makan di bawah aja ma," ucapku lalu beranjak turun dari kasur. Aku berjalan keluar kamar dan segera ke meja makan untuk menghabiskan makanan ku dan kembali tidur.
***
Aku berjalan menyusuri koridor. Hari ini aku sudah bertekad untuk tidak bersedih lagi. Gak boleh lagi ada kata sedih. Gak boleh lagi ada kata nangis. Aku mencoba tersenyum dan berjalan memasuki kelas.
"Semangat Pink, lo harus ceria," ucapku pada diriku sendiri.
"Hay Ly hay Ai," sapa ku pada kedua sahabatku saat aku baru saja masuk kelas. Aku tersenyum pada mereka.
Mereka menoleh ke arah ku.
"Oh hay Pink," ucap Aila."Lo uda gapapa Pink?" tanya Lyan khawatir.
"Tenang aja deh gue uda gak sedih lagi kok, capek ah sedih-sedih mulu," ucapku. Aku mengedipkan sebelah mataku pada mereka, dan kami bertiga pun tertawa bersama.
***
Tetttt... Teettt....
Suara bel berbunyi, kami bertiga pun seperti biasa, segera menuju ke kantin. Tapi langkah kami terhenti ketika melihat banyak siswa yang berlari ke arah mading.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Yang Kusuka
Teen FictionPink angelica gadis yang selalu menyukai kakak kelas nya mulai dari smp hingga memasuki sma, yaitu vilio fandika tetapi hanya bisa menyukai dalam diam . melihat vilio slalu tersenyum kepada nya sudah cukup buat pink merasa bahagia . vilio yang slal...