"APAAA?!!" Teriak Aila sangat kencang setelah aku menceritakan kejadian dimana kak Lio mencium ku.
"Biasa aja kali Ai, suara lo cempreng banget sih." Aku menggosok-gosok telinga ku. Suara Aila sangat memekik kan telinga.
"Yaelah Pink, suara gue seksi gini lo bilang cempreng? Telinga lo bermasalah tuh!" sewot nya.
"Eh tapi nih ya Pink, gue rasa kak Lio mulai suka deh sama lo. Oyah Pink, gimana sih rasanya di cium sama kak Lio?" Aila menaikkan-naikkan alis nya.
"Lo apaan sih Ai," jawab ku malu. Dasar Aila, bisa-bisa nya ia menanyakan hal itu.
"Cieeee blushing ciee.." Aila menoel-noel pipi ku.
Tanpa mereka sadari ada seseorang yang sudah lama berdiri di belakang mereka dan mendengar pembicaraan mereka.
"Permisi nona-nona, apakah masih lama bicara nya? Keburu telat nih." ucap Rangga dengan gaya datar nya.
Pink dan Aila terkejut mendengar suara itu, mereka membalikkan badan sambil cengengesan gak jelas.
"Eh uda kok kak, yakan Ai ya," ucap ku, ia melirik Aila sekilas.
"Eh iya kak iya, ayo Pink," kata Aila lalu menarik tanganku.
Kami meninggalkan kak Rangga sendiri. Anggap lah kami tak sopan, tapi kami sudah terlanjur malu, kira-kira sudah berapa lama ya kak Rangga berdiri di belakang kami? Apa ia mendengar ucapan ku tentang kak Lio? Aduh kalo dia dengar kan bisa gawat.
***
"Lama banget sih Ai, Pink, ngapain aja sih kalian?" tanya kak Disty.
"Eh anu kak itu, Aila mendadak sakit perut," kata ku asal, Mereka hanya mengangguk saja. Untung kak Rangga belum kesini.
Setelah itu semua hening dan menunggu kak Rangga datang.
Tak lama yang di tunggu-tunggu pun datang.
Ya kami hari ini pulang ke rumah, liburan di Bogor telah selesai, kami akan mengakhiri Liburan kami ke pantai. Kak Lio dan teman-teman nya juga ikut.
Kak Lio dan kak Rangga naik mobil Aila dan aku, sedangkan mobil kak Lio di bawa oleh kak Leo dan pacarnya kak Disty. Kini aku duduk di belakang bersama Aila, dan kak Lio lah yang mengendarai mobil nya.
Suasana di dalam mobil bahkan seperti kuburan. Sepi. Padahal di dalam nya berisikan 4 orang, tapi semua pada membisu. Kak Lio fokus menyetir, kak Rangga ntahlah hanya menatap jalanan dengan wajah datar nya, sedangkan Aila sibuk dengan ponsel nya, dan aku hanya menatap ketiga orang ini, ah sungguh membosankan.
Akhirnya aku memutuskan untuk memainkan ponsel ku, aku melihat-lihat galeri, ada foto papa dan aku sedang tertawa bersama, ah rindu sekali moment ini.
Tak sadar aku menagis.
"Hiks... Hiksss..." tangis ku pelan.
Tiba-tiba saja mobil mendadak berhenti, apakah sudah sampe pantai? Aku cepat-cepat menghapus air mataku.
Ketika tangan ku ingin menghapus air mata di pipiku, tiba-tiba tangan kak Lio sudah mengambil alih untuk menghapus nya, ntah sejak kapan kak Lio membalikkan badan nya dan menghadap ke arah ku.
Aku membelalakkan mata ku karna kaget mendapat perlakuan seperti ini dari kak Lio.
"Gue gak bisa dengar cewek nangis apalagi dia ada di satu mobil yang sama dengan gue," ucap kak Lio. Kemudian kembali menghadap ke depan dan kembali mengendarai mobil nya.
"Maaf kakk," gumamku.
Aila hanya senyum-senyum gak jelas sedangkan kak Rangga tetap dengan wajah datar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Yang Kusuka
Teen FictionPink angelica gadis yang selalu menyukai kakak kelas nya mulai dari smp hingga memasuki sma, yaitu vilio fandika tetapi hanya bisa menyukai dalam diam . melihat vilio slalu tersenyum kepada nya sudah cukup buat pink merasa bahagia . vilio yang slal...