Chapter 4

47.6K 4.3K 70
                                    

Kamu tidak akan terlihat keren, didepan wanita. Karena perkelahian. Namun kamu akan terlihat keren, jika kamu bisa memberi rasa nyaman dan aman, bagi wanita itu.
-Seven Prince.
=============

Aku terus berlari, dan bersembunyi dibalik sebuah pohon. Aku berusaha keras menutup kedua terlingaku, dan menutup mataku.

"Aku ingin pulang, aku takut," ucapku berkali-kali.

Tiba-tiba seseorang, memegang daguku.

"Kamu akan aman bersamaku," ucapnya, memelukku erat.

"A...ku takut, aku takut mereka akan membunuhku. Aku takut."

"Tenanglah, aku disini."

"Bisakah kamu membawaku pergi? Aku benar-benar takut," ucapku yang membuat pria itu langsung mengendongku.

"Kamu sangat pintar mengambil kesempatan, Lord. Aku tahu, kamu juga ingin menyantapnya."

Aku melebarkan kedua mataku, "siapa yang bisa kupercayai, didunia ini?," batinku.

"Jangan pernah mengusik hidupku, ini bukan urusanmu. Gelxo, Pangeran Malaikat yang terhormat!".

"Manusia itu, harus menjadi milikku!," ucap Gelxo, matanya berubah menjadi biru terang.

Lord melepaskan tubuhku, dan menjatuhkan diriku ke tanah. Tepat hari ini, aku percaya bahwa Malaikat dan iblis, tidak pernah bisa bersatu. Begitu juga, Malaikat dan Werewolf. Mereka tidak akan bisa bersatu.

"Aku tidak tahu, seberapa penting diriku untuk kalian! Tapi berhentilah, untuk saling melukai! Aku pikir, aku satu-satunya yang paling bodoh didunia ini. Tapi ternyata, cara kalian berpikir lebih bodoh daripada aku!".

Semua orang menghentikan perperangan tersebut, dan menatap kearahku.

"Kamu adalah manusia! Satu-satunya manusia, yang ada didunia ini! Dan sekarang, kamu berkata kami bodoh? Kami lebih bodoh, jika harus merelakanmu kepada lawan kami!".

"Tapi..., aku juga ingin hidup! Aku bukan bagian dari kalian, dan aku juga tidak diciptakan oleh kalian! Jadi berhentilah, seolah-olah aku milik kalian! Aku hanya ingin kembali!," ucapku, yang menangis sekuat-kuatnya.

"Aku..," ucap Welf.

"Aku ingin, hanya sekali dalam seumur hidupku. Aku yang menguasai diriku sendiri, semua roang terus merendahkanku, dan mengatakan aku bodoh. Kalian semua terus mengejekku, 'gadis bodoh', 'gadis murahan', 'gadis payah'."

"Siapa yang berani mengatakan itu, padamu? Aku akan benar-benar membunuhnya!"

"Kalian sama saja, dengan mereka! Yang menganggapku, benda mati yang tidak memiliki perasaan." Aku terus menangis, sehingga kedua pipiku basah.

=============
Tunggu next chapter ya.

🌻; Seven Prince [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang