🌻; Seven Prince [COMPLETE]

Chapter 34

Mungkin aku denganmu dapat bersatu, saat ini.
Karena, kamu masih bertahan disisiku.
Tapi, belum tentu dengan 1 detik, 1 menit, 1 jam, 1hari, 1tahun yang akan datang. Mungkin semua akan berubah seperti bumi.
-Seven Prince-

"Aku akan memberimu pilihan terakhir," ucap kakek itu.

"Apa?," tanyaku, yang berharap mereka semua akan hidup kembali.

"Mereka semua akan hidup kembali seperti semula, namun mereka akan melupakanmu. Atau, kembali ke masa lalu dan memperbaiki semuanya?".

Aku terdiam sejenak, dan mulai berpikir.

"Aku akan memilih yang pertama."

"Bolehkah aku mengetahui alasannya?," tanya Kakek itu.

"Jika aku memperbaiki semuanya sekarang, mungkin aku akan kembali melakukan kesalahan yang sama. Dan pertumpahan darah ini kembali terjadi. Namun, jika aku memilih pilihan pertama, walaupun mereka melupakanku. Aku akan terus mengingat kebaikkan mereka semua. Mereka yang pernah mampir, dan memberiku kehangatan dalam diriku."

"Apa kamu yakin?"

"Ya, aku yakin! Sangat-sangat yakin!".

"Jika begitu, lepaskanlah kalungmu." Aku melepaskan kalung itu, dan kuberikan kepada kakek.

"Pecahakan kalung ini, dan mereka semua akan melupakanmu, termasuk Kai. Dan kamu, akan kembali ke tempat asalmu."

"Tempat asalku? Kenapa? Bukankah, aku bisa tetap berada disini?"

"Karena cinta, cinta akan membuat seseorang mengingat semuanya. Dan itu sangat berbahaya!".

"Jika begitu, baiklah. Aku hanya akan menuruti semua perkataanmu."

Aku meletakkan kalungku ditanah, dan kemudian aku menginjaknya. Hingga kalung itu pecah. Kalung tersebut mengeluarkan tujuh warna, warna yang berbeda-beda.

Setiap warna, memasuki tubuh mereka.

"Mereka akan bangun, sebentar lagi. Ini giliranmu, untuk kembali."

Air mataku kembali menetes, aku menatap ke arah tujuh orang tersebut.

"Aku harap, kalian akan menemukan orang yang mencintai kalian. Dan aku harap, kalian akan selalu bersama dan menghadapi semuanya bersama-sama."

Aku tersenyum, dan mulai mengikuti jalan kakek tersebut. Aku  berjalan ke arah sebuah sumur. Sumur yang sangat besar.

"Masuklah kedalamnya, dan kamu akan kembali keduniamu."

"Ba-baiklah," ucapku menundukkan kepalaku pelan.

Aku langsung lompat kedalam sumur tersebut.
=================