Hari demi hari, berjalan seperti biasanya. Aku tinggal di Istana Gelxo, aku tahu seluruh istana ini. Tidak menyukaiku, mungkin karena aku berbeda.
Seorang gadis kecil, tiba-tiba menghampiriku.
"Kakak itu istimewa," ucapnya.
"Istimewa?," tanyaku.
Ia berjalan ke arahku, dan duduk disamping kasurku. Aki sedikit mengubah posisiku, dan menatapnya dalam.
"Iya, kakak itu istimewa. Didunia ini, kita semua harus menjaga diri kita sendiri. Mati atau hidupnya seseorang, itu tidak ada urusannya dengan kita."
"Kamu masih kecil, bagaimana kamu tahu hal ini?".
"Tentu saja, guruku yang mengatakannya. Jika seseorang mati, dia tidak pernah akan dianggap ada didunia ini. Walaupun, dia adalah orang yang hebat."
"Maksudmu? Semua kenangan dengan dirinya, terhapus?"
"Iya, semuanya terhapus. Karena kita semua, terlahir hidup abadi. Jadi jika seseorang mati, itu artinya kalah."
Aku semakin penasaran dengan ceritanya, "jadi, apa dunia ini tidak memiliki sejarah?".
"Buku sejarah? Tentu saja ada, namun bukan tentang perjuangan seseorang. Hanya tentang asal mula, bangsa itu."
"Jadi, istimewanya dari diriku?"
"Kakak satu-satunya orang yang dilindungi."
"Dilindungi oleh para Pangeran?"
"Iya, kakak enggak tahu, kalau ketujuh Pangeran itu, adlaah orang yang paling kuat di dunia ini? Kita semua harus tunduk pada mereka."
"Sehebat-hebatnya mereka, lebih hebat para Dewa..."
"Tidak! Para Dewa dan Dewi hanya menciptakan kita, namun semua nasib tetap ada ditangan kita. Jika kita mengatakan tidak, maka pilihan itu akan selalu tidak. Jadi, tidak ada yang bisa disalahkan di dunia ini. Karena semuanya, adalah pilihan kita."
"Bagaimana bisa, seorang anak kecil. Bersikap, layaknya orang dewasa? Dunia ini benar-benar berbeda," batinku.
"Jadi, kakak jangan pernah merasa sedih karena kutukan. Kita semua dikutuk, karena perbuatan masing-masing."
Aku sedikit terkejut, dengan ucapannya yang sangat dewasa.
"Tapi..."
"Janjilah kepadaku, bahwa kakak orang yang akan memciptakan sejarah baru didunia ini."
"Bagaimana bisa? Sedangkan pahlawan saja, tidak...".
"Oleh karena itu, aku datang kesini menemui kakak. Ciptakanlah sejarah baru, dan hilangkanlah pertumpahan darah yang terjadi di dunia ini. Janji?".
Ia memberikan jari kelingkingnya, kearahku. Aku hanya tersenyum, "tidak mungkin," batinku. Namun aku tetap memberikan jari kelingkingku kepadanya. Agar ia merasa tenang.
"Dan satu lagi, sebelum aku pergi. Aku bukan anak kecil kak, aku juga akan terlahir seperti kakak di masa depan."
Ucapannya membuatku kaget, "apa maksudnya? Terlahir sepertiku?".
============
KAMU SEDANG MEMBACA
🌻; Seven Prince [COMPLETE]
Fantasía#11 in Fantasy (30-09-17) #1 in prince'tags. #6 in wanita'tags Siapa yang rela, orang yang dicintainya juga sedang direbut oleh orang lain? Dan bukan hanya satu atau dua orang, melainkan tujuh orang! Cerita ini resmi dibuat tanggal: 07 Juni 2017 D...