Chapter 16

25.6K 2.4K 32
                                    

"Aku hampir saja lupa, hari ini adalah hari berkumpulnya para bangsa," ucap Welf.

"Hari yang paling kubenci." Gelxo memutarkan bola matanya.

"Aku yakin, perbandingan antara para Pangeran kembali terjadi," ucap Fairo, menghela nafasnya kasat.

"Apakah kamu akan menjadi calon istriku, di pesta ini?," tanya Lord, berjalan mendekatiku.

"Aku? Tidak mungkin. Tidak ada yang mengundangku."

"Kami yang mengundangmu!," ucap Fairo.

"Tapi...".

"Berhentilah mencari alasan, cukup datang bersama kami. Dan semuanya akan baik-baik saja."

"Baiklah," jawabku.

Apa benar, semuanya akan baik-baik saja? Mengapa aku merasa suatu hal akan terjadi?.

Entah kenapa, cahaya dikalungku tiba-tiba menyala. Aku memegangnya, dannada tujuh warna didalam kalung itu.

Aku tidak mengerti arti dari warna itu, namun seakan kalung itu menggambarkan ketujuh Pangeran yang ada dihadapanku.

"Kei...".

Aku hanya tetap terdiam dan melamun, entah kenapa aku merasa aku mulai nyaman dengan dunia ini.

"Kei...". Seseorang melambaikan tangannya didepan wajahku, namun aku tidak menghiraukannya.

Sangat berbeda dengan duniaku yang dulu, aku hanya sendiri. Dan selalu sendiri.

"Kei!," panggil seseorang menepuk bahuku yang membuatku tersadar.

"Ya? Ada apa? Kenapa? Apa yang terjadi?," tanyaku.

"Ia terlihat seperti Kei yang aku kenal, menggemaskan," ucap Gelxo yant membuatku tertawa, walaupun aku tidak mengerti makna tersirat dari ucapannya.

"Apakah kamu tidak mau bersiap-siap? Untuk menganti pakaianmu? Ada beberapa pakaian dari bangsaku."

"Aku juga, aku akan segera kembali."

Mereka semua terlihat, sangat-sangat tidak sabar. Mereka semua kembali ke istana masing-masing untuk mengambil baju, dan meninggalkanku sendiri.

Aku melihat bayangan seseorang lewat didepan gua tersebut, yang membuatku langsung berdiri.

Aku mendengar suara pria tua, yang tertawa keras.

"Kakek?," tanyaku memastikan.

"Apa menyenangkan hidup disini?".

"Ya, namun aku sadar. Semua ini tidaklah nyata."

"Bukankah ini keinginanmu?".

"Keinginanku? Maksud kakek? Aku tidak pernah melakukan permohonan apapun."

"Kamu yakin?"

"Sangat-sangat yakin!"

"Jika begitu kemarilah." Aku berjalan mendekati kakek tersebut, dan berdiri tepat dihadapannya.

Kakek tersebut tersenyum, lalu menekan kalungku yang membuat tubuhku terasa lemas.

Aku menutup kedua mataku, entah kenapa seakan aku sedang bermimpi didalamnya. Aku melihat langit-langit putih, yang sangat indah.

Lalu disana, aku ebrtemu dengan puluhan orang berbaju putih.

Sekarang aku mengerti....

=========
Menurut kalian, apa yang diketahui Kei? Penasaran? Iya sama kok, aku juga. Makanya tunggu chapter berikutnya.

🌻; Seven Prince [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang