Chapter 10

35.7K 2.9K 36
                                    

Flashback Elfo On

Ratusan abad yang lalu.

Aku adalah anak seorang Menteri dari Kerjaan Ying, aku tinggal dirumah yang cukup mewah, bersama seorang gadis. Gadis yang menyelamatkan ayahku sepuluh tahun yang lalu.

Entah darimana gadis ini berasal, aku sungguh membencinya. Karena ayahku lebih menyayanginya, daripada menyayangiku. Aku benci, sangat benci dengannya.

Tapi memang dia gadis yang baik, hingga aku ingin mencelakainya saja, rasanya tidak tega. Karena aku terus mengingat kebaikannya, saat aku ingin melukainya.

Aku tidak pernah merasakan sosok ibu didiriku, sejak aku lahir. Maka dari itu, kami hanya hidup bertiga.

Terkadang bibiku datang menemuiku, dan memberi kami makanan. Itu semua karena ayahku terlalu sibuk, sebenarnya aku bingung apa yang dia lakukan sampai, ia pulang pada malam hari.

Terkadang aku berpikir, apa benar dia ayahku? Apa aku ditakdirkan hidup berdua bersama gadis ini, selamanya?

Dan disuatu hari jawaban itu terjawab, saat ayahku meninggal dunia. Aku tidak kaget atau apapun, seperti orang asing yang meninggal. Mungkin karena, aku tidak terlalu dekat dengannya.

Tapi saat aku menatap gadis itu, ia terus menangis, saat mendengar kabar tersebut. Seakan aku adalah anak tiri, dan dialah anak kandung, dari ayahku.

Aku dan gadis tersebut, kembali kerumah. Dan keesokan harinya, seperti biasanya, ia melakukan pekerjaan rumah. Seperti memasak, menyapu, membersihkan halaman, dan yang lainnya.

Semakin hari aku menatapnya, seakan aku merasa, ia seperti istriku. Ia yang selalu membangunkanku, menyiapkan makananku. Dan banyak lagi.

Memang aku tidak terlalu dekat, dan malas berbicara terlalu banyak. Tapi seiring waktu, seakan rasa kesalku mulai menghilang.

Entah kenapa, aku mulai merasa khawatir. Saat ia keluar rumah sendirian, atau saat ia sulit untuk tidur di malam hari.

Aku tidak tahu, apa benar ini yang dinamakan cinta? Tapi bagaimana mungkin, aku menyukai wanita itu?.

Aku jarang berbicara dengannya, karena ia adalah gadis yang bisu, atau kata lainnya memiliki kelebihan yang istimewa.

Jujur, dia memang gadis yang cantik dan baik. Tapi sayang ia memiliki kekurangan, jadi karena itu aku jarang mengajaknya berbicara.

Karena ia selalu mengasihku bahasa isyarat, yang kurang aku pahami artinya.

Dan suatu hari, ia memberiku satu bahasa isyarat. Entah kenapa aku tiba-tiba bisa memahami kata-katanya, secara mengejutkan.

Aku menatap satu persatu gerak gerik tangannya, yang mengartikan: 'aku akan segera menikah'. Aku langsung membuka kedua mataku lebar, entah kenapa, aku tiba-tiba merasa sesak nafas, saat dia mengatakan hal itu.

Aku hanya diam, dan tidak menjawabnya. Tanpa berpikir panjang, aku menarik tangan gadis itu. Dan mencium bibirnya. Rasanya lembut dan wangi.

Ia langsung mendorong dadaku, dan menampar pipiku. Ia kembali memberiku isyarat; 'apa yang kamu lakukan?'.

"Aku juga tidak tahu, semuanya terjadi begitu saja, mungkin aku menyukaimu?," balasku.

Ia kembali memberi isyarat melalui tangannya ; 'Aku adalah adikmu, kamu tidak boleh melakukan hal seperti ini! Seorang kakak, tidak boleh mencintai adiknya sendiri'.

"Tapi kita tidak memiliki hubungan darah apapun. Ini salahmu, kenapa kamu terlalu baik padaku!," balasku  yang membuatnya menghela nafas kasar.

Ia terdiam, dan duduk di sebuah kursi sambil memegang keningnya.

🌻; Seven Prince [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang