Somebody To You

14 3 0
                                    

"I need to know your lips. Nothing ever matter to me more than you."

Setelah membaca surat itu, Ayra segera memasukkan barang – barangnya dan dan mengambil cokelat – cokelat pemberian Zoec kedalam tasnya.Ia takut cokelat – cokelat itu meleleh didalam lokernya.Dia masuk kedalam kelas dan tidak menemukan Zoec disana.Hanya beberapa kuntum lili putih yang menarik perhatiannya.Ia tidak menyadari kalau dia tersenyum sendiri karenanya.Setelah mengambi bunga tersebut, ia mencari laki – laki itu ke seluruh sekolah hingga ia bertemu dengan John.Ia mengatakan kalau Zoec ada di roof top.Apa pria itu ingin bunuh diri ? Tunggu, Ayra menepuk dahinya sendiri saat menyadari betapa paranoidnya dia.Tentu saja dia tidak akan mati.Vampir memiliki kekekalan.

Zoec menghirup napas pagi yang terasa begitu segar.Dia berusaha menenangkan hatinya karena untuk pertama kalinya dia takut ditolak oleh perempuan.Sepertinya kata – katanya kemarin pada Barel terbukti.Dia bahkan menggigiti jarinya karena gugup.Ia tidak berani untuk turun padahal pelajaran sudah akan dimulai.Baru saja ia berbalik, ia mendengar pintu terbuka dan melihat sosok yang ia ‘tunggu’ jawabannya dari tadi.Ayra memberi Zoec tatapan mematikan sementara laki – laki itu sedikit bergetar.Ia tidak berani bergerak sedikitpun dari tempatnya.Ayra semakin mendekatinya dan semakin dekat.Wajah mereka berdekatan dan Zoec hampir kehilangan kontrol diri untuk tidak mencium Ayra karena wajahnya yang begitu manis bahkan disaat marah.

“Lain kali, jangan beri aku sesuatu dengan warna pink.Aku tidak suka pink.”

Kata – kata itu diakhiri dengan mundurnya Ayra untuk menjauhi Zoec yang jauh lebih tinggi darinya.Saat dia hendak berbalik, Zoec menahan tangannya dan membalik tubuh Ayra.Gadis itu sempat kehilangan keseimbangan sehingga Zoec harus menahan tubuh mereka yang mengakibatkan laki – laki itu hampir terbanting ke belakang dan jatuh kebawah kalau tidak ada tembok yang menghalangi mereka.
“Kau gila ? Kau memiliki kekekalan, sementara aku ? Aku baru mengenalmu dan kau sudah mau membunuh ku ? Yang benar sa – Hmpp ! “ mulutnya yang masih bicara disumpal oleh bibir Zoec yang membuatnya membelalak terkejut.
“Berisik sekali.Ini masih pagi.” ujar Zoec.Ayra pun menatapnya kesal.
“Ka – kau ! “
“Apa ? Aku sudah tahu kalau kau datang kesini karena menerima tawaranku bukan ? Jadi jangan protes kalau aku melakukan hal lebih padamu.” goda Zoec dengan tatapan yang menurut Ayra cukup…seksi ?
“Hal lebih ? Dasar mesum ! Siapa yang bilang aku menerima tawaranmu ? “ ujarnya namun Zoec tidak peduli dan menarik gadis itu kedalam pelukannya.
“Jangan banyak bicara.Aku hanya ingin bersamamu saat ini.” ucapnya yang kemudian mengecup kening gadis itu.Ayra hanya mendesah pasrah dan membiarkan tubuh tegap Zoec memeluknya dengan harapan baunya masih tercium seperti biasa, vanilla.
“Tapi aku masih belum yakin Zo.” ucapnya memecah keheningan diantara mereka berdua.Zoec pun melepas pelukan itu namun tangannya berada di pundak Ayra.
“Kenapa ? “ tanya Zoec.
“Ki – kita berbeda.” ujarnya tergagap.Masih dengan kenyataan kalau dia adalah manusia sementara Zoec adalah vampir.Yah, dia tidak sepenuhnya berbohong.Mereka memang berbeda.
“Lalu, apa masalahnya dengan itu ? Ayahku sudah setuju.”
“Ayah – Kau tidak waras ! “ ujar Ayra yang tersadar kalau Zoec sudah menanyakan hal itu pada ayahnya terlebih dulu lalu memukul kencang pundak Zoec.Lelaki itu meringis pura – pura kesakitan.
“Ya, mau bagaimana lagi ? Aku sudah harus menggantikannya karena dia sudah cukup tua dan usiaku dianggap sudah matang.” ucapnya yang kemudian duduk di lantai.Ayra yang masih berdiri ditariknya untuk duduk dipangkuannya.Ayra pun menghela napas pelan.
“Memangnya berapa umurmu ? “ tanya gadis itu tak yakin.
“Hampir seratus.Aku akan berusia seratus dalam dua bulan .” jawab Zoec.
“Se – seratus ? Oh fuck ! “ sontak saja Ayra memukulnya lagi.Zoec kemudian tertawa lalu memeluk gadis itu lagi.
“Kenapa ? Apa aku terlihat setua itu ? “ ucapnya.Ayra malah menepuk keningnya.
“Sepertinya kebimbanganku bertambah.Aku tidak mungkin menjalin hubungan dengan orang yang lebih tua 3 tahun dari kakekku.” Dalam hal ini Ayra berbohong.Kakeknya sudah berusia 120 tahun dan tinggal jauh didalam hutan semenjak neneknya meninggal.Zoec tertawa, lalu mencubiti pipi Ayra karena gemas dan kembali melanjutkan cuddle mereka yang sepertinya tidak berujung.
“So, it’s a yes ? “ tanya Zoec yang menatap lekat kedua bola mata Ayra.
“Aku harus mengakui kalau hal ini adalah gila, tapi apakah kalau aku menjawab ‘iya’ artinya aku juga gila ? “ ujar gadis itu padanya.Zoec pun mengangguk mantap menanggapinya.
“Well, welcome to my life then Zoec Green.”

Under The Moon We VowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang