Mirror

19 4 0
                                    

"And i don't see nobody else. I see myself. I'm looking at the mirror on the wall."

Pagi harinya, Ayra merasakan sesuatu yang ganjil.Ia membuka matanya dan melihat sekelilingnya.Ia mengenali keadaan sekitarnya.Tentu saja, ini adalah rumah pohonnya.Sedang apa ia disini ? Saat menelusuri lebih lagi, dia bisa melihat beberapa potong pakaian yang bertebaran di bawah tempat tidur dan memorinya akan malam itu pun kembali berputar.Wajah Ayra memerah dan ia sembunyi dibawah selimutnya bagaikan anjing kecil yang ketakutan.

Zoec sendiri sudah bangun dan membersihkan diri lebih pagi dari Ayra untuk berburu.Ia sengaja ingin mencari hewan agar ia dan Ayra bisa makan.Mengingat kejadian semalam membuatnya tersenyum.Ia dan Ayra akhirnya benar – benar menyatu dan menjadi mate satu sama lain.Memang gila.Setelah sekian lama, ia mengulang sejarah.Ia tahu hal ini salah, namun bukan kehendaknya memilih Ayra sebagai mate.Itu adalah takdirnya.Tapi Zoec tidak menyalahi takdir itu.Ia malah mensyukurinya dan berharap mereka bisa hidup bahagia selamanya.Jika dunia menentang mereka, then fuck off.They won’t give a single damn to some worthless shits, will they ? Mengingat Ayra membuatnya tersadar kalau dia pergi sudah terlalu lama.Ia sebaiknya kembali atau serigala kesayangannya akan kebingungan.Ditambah, sepertinya ia akan butuh bantuan untuk berdiri.

“Argh ! “ teriak Ayra.Gadis yang hanya mengenakan selimut itu mengerang kesakitan karena tak kunjung juga dapat menggunakan kakinya.
“What the fu – Kenapa sakit sekali untuk berdiri ? “ Gadis itu sudah berulang kali mencoba untuk bangkit dan berdiri dengan normal.Tapi apa yang dia dapatkan ? jatuh pada bokongnya yang luar biasa sakit.Namun, kalian tahu Ayra, dia tidak akan menyerah.Tapi, sampai di ujung pintu, Ayra menyadari satu hal.
“Aku tidak bisa pulang dengan keadaan seperti ini.” ujarnya kesal.Ayra pun berusaha untuk berdiri lagi dan kali ini ia menggunakan bantuan pintu lalu dengan langkah gontai, ia melepas selimutnya dan memasuki kamar mandi lalu menyalakan shower.Membiarkan air hangat membasuh tubuhnya.Ia merasa rileks sedikit.Setelah merasa siap, ia menggunakan sabun dan sampo yang sengaja ia tinggalkan disana lalu membersihkan seluruh tubuhnya.Meski harus dengan posisi duduk di lantai.Biarlah, yang terpenting ia bersih sekarang.Ia menikmati pancuran air hangat hingga menyadari satu hal lainnya.Kemana Zoec ?

Ayra ingin mencarinya namun ia sadar kalau untuk ke kamar mandi saja dia harus menggunakan seluruh energinya.Belum lagi, perutnya yang sudah berteriak minta diisi.Menyebalkan sekali.Tapi ia tak menyesalinya.Ia senang bisa memberikan satu – satunya hal terbaik miliknya pada Zoec.Satu – satunya kado yang bisa ia berikan pada kekasihnya itu.Dengan kebohongan yang masih tersisa padanya.Ia sudah membongkar satu, apa ia sanggup membongkar yang lainnya ? Oh tidak, air matanya mulai menetes.

“Ayra ? I’m back darling.” seru Zoec saat memasuki rumah pohon itu.Tidak ada yang membalas panggilannya.
“Ayra sayang ? Kau dimana ? “ ujarnya lagi namun suara desir air seperti memanggilnya.Ia pun meletakkan buruannya dan pergi ke kamar mandi.
“Ayra ? Kau didalam ? “ ujar Zoec.Meski air terdengar deras, Zoec masih bisa mendengar rintihan kecil dari mate nya.Ia tahu, pasti Ayra memaksakan diri.
“Ah iya.Aku – “
“Aku masuk ya ? “ potong Zoec.Ayra pun segera memukul pintu karena malu.
“Ja – jangan ! “ Zoec sedikit terkejut dengan tingkahnya namun ia rasa itu wajar.
“Kenapa ? Aku ingin membantumu.Aku tahu kau pasti merasa kesakitan sekarang.” protes Zoec.Ayra sebenarnya senang karena perhatian dari mate nya, tapi tidak dalam keadaan seperti ini.
“Ta – tapi aku te – telanjang.”
“Aku sudah melihatnya semalam.Tenanglah.” Andaikan Ayra bisa melihat wajah Zoec yang dilengkapi senyuman picik, mungkin dia sudah menampar dan menendang laki – laki itu.
“Itu yang aku khawatirkan.Dasar mesum ! “ Zoec tertawa kecil mendengarnya.
“Aku bercanda sayang.Berubah wujudlah, aku akan membersihkan bulumu.” pintanya.Ayra hanya diam.Zoec pun duduk di depan pintu.
“Aku tidak akan berbuat apa – apa.Hanya membantu mu membersihkan tubuhmu dan berpakaian, lalu kita sarapan.Deal ? “ tawarnya.

Under The Moon We VowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang