No Control

20 4 0
                                    

"I can't contain this anymore. I'm on your side got no control."

Zoec tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.Ayra Winter yang ia cari kini muncul dihadapannya.Dia terlihat sedikit berantakan namun tetap manis.Pertanyaan pun muncul di kepalanya.Apa gadis ini yang membawanya kemari ?
“Kau yang menyelamatkanku ? “
“Bisa dikatakan seperti itu.” ujar Ayra yang mendekati Zoec namun berusaha untuk tidak menyentuh air.Bisa – bisa bau mint yang menempel hilang begitu saja.Dia masih ingin memastikan satu hal.
“Kenapa kau bisa berada diatas gunung ? “ tanya Zoec yang sedikit curiga.Seorang gadis, di malam hari, diatas gunung ? Zoec bersyukur kalau dia bisa melihat tapak kaki Ayra.Kalau tidak, dia lebih baik mati.
“Aku sedang mencari kayu bakar.Gunung itu memiliki komoditas baik.Saat aku sedang berjalan, aku mendengar bunyi yang kencang dan saat aku masuk, aku melihatmu tak sadarkan diri.Apa itu cukup ? “ jelas Ayra supaya Zoec tiak menanyakannya macam – macam.
“Ya, kurasa.” ujarnya.Ayra pun merasa ini kesempatannya untuk mengetahui yang sebenarnya.Benar kata kakaknya, jika dia ingin tahu, maka dia kan mencarinya sendiri meski harus bertaruh nyawa.
“Jadi, bagaimana dengan mu ? Apa yang kau lakukan malam – malam begini di rumah yang tidak ditinggali siapapun ? “ tanya Ayra yag seketika menegangkan tubuh Zoec.Pria itu menatapnya perlahan.
“A – aku sedang – “
“Berburu ? “ tambah Ayra.Maksudnya adalah memancing Zoec untuk memeberitahu yang sebenarnya.
“Ya ! aku hanya kebetulan lewat.Aku tersesat saat sedang berburu dengan kakak sepupuku.Kami berpencar dan tanpa sadar aku sudah ada diatas gunung.Kukira ada orang di rumah pohon itu untuk kupinta bantuan.Namun – “
“Aku mengerti, lalu kenapa aku bisa pingsan ? “ potongnya lagi.Jika dia sudah keal karena orang dihadapannya tidak bisa jujur, maka dia akan memojokkannya.
“Mungkin karena wine yang ada di rumah itu terlalu kuat.” jawab Zoec.Seingatnya dia mencium bau manis yang memabukkan.Sudah pasti itu adalah wine.
“Wine ? “ ujar Ayra tak mengerti.Katakan dia adalah anak badungan namun sesekali dia tidak pernah mabuk atau sekedar mencicipi alkohol dan yang tahu soal rumah itu hanya dirinya.
“Jadi dengan apa kau berburu ? “ tanya Ayra lagi.
“Aku berburu dengan perangkap.Aku belum cukup umur untuk memegang senapan jadi – “ jelasnya yang kembali terpotong.
“Bisa kau tunjukkan padaku ? “ ucapan Ayra sepertinya membuat emosi Zoec sedikit naik.Kenapa gadis ini sangat ingin tahu ?
“Kenapa kau sangat ingin tahu ? “ tanya Zoec.Ayra menaik turunkan pundaknya lalu berbalik dari hadapan Zoec.
“Karena setahuku, selama aku tinggal disini tidak ada yang berani masuk apalagi berburu kecuali orang gila yang mengatakan dia berburu dengan kakak sepupunya menggunakan perangkap lalu tersesat dan pingsan karena mencium bau wine di sebuah rumah tak berpenghuni di atas gunung.” ujarnya yang makin kesal karena sulit untuk membongkar jai diri Zoec.
“Kenapa kau jadi kesal ? “ ujar pria itu tak terima.
“Karena aku tahu sekali apa yang kau lakukan tuan Green.” ujar Ayra yang menatap laki – laki itu serius.
“Dan apa itu ? “ tanya Zoec yang sedikit takut.
“Kau mengikuti ku.Kau berusaha mencari diriku dan masuk kedalam hutan hanya untuk mengetahui kenapa aku tidak mengenali dirimu ! “ ucap Ayra.Dia tidak ingin mengungkit masalah vampir lagi supaya tidak mencurigakan.
“What the – “
“Kau sangat terkenal dan aku tahu itu, tapi kumohon hargai orang yang tidak pernah mendengar tentang dirimu ! “ ujar Ayra yang malah membahas masalah tadi di sekolah.
“Kau sudah gila, lebih baik aku pulang sebelum aku dijadikan bahan kanibalisme.” sahut Ruke yang menjaga sedikit jarak dengan Ayra.
“Siapa yang kau panggil kanibal ? “ ucap Ayra dengan nada mengejek.Zoec pun berhenti entah kenapa.
“Siapa lagi kalau bukan gadis gila yang tinggal di tengah hutan, mencari kayu bakar dan mengatakan kalau aku adalah pemburu gila.” balasnya mengejek.
“Oh, itu tanda terima kasihmu padaku ? Paling tidak aku tidak membiarkanmu mati membusuk di rumah itu.Atau kau memang mau rahasia mu terbongkar ? “ ancam Ayra dengan senyuman mengejek.Dia sudah tidak tahan supaya Zoec membuka mulutnya dan membongkar sendiri identitasnya.
“Rahasia apa ? Kau mengenalku kurang dari sehari dan sudah tahu rahasiaku ? “ ujar Ruke lagi yang tidak percaya dengan ucapan gadis dihadapannya.Ia berpikir Ayra sedang bermain – main dengannya.Gadis itu malah berjalan mendekatinya sambil tersenyum.
“Untuk informasimu saja, aku akan memakan dagingmu namun aku bukan seorang kanibal karena kita berbeda.” ucapnya dengan seringai mengerikan.Zoec membulatkan matanya.Jika dia tadinya mengira Ayra adalah vampir maka itu akan menjadi kesalahan besar miliknya.
“Maksudmu ? Kau adalah – “ ucapannya terpotong oleh Ayra.
“Kau vampir bukan ? “ ucap Ayra dan seketika itu Zoec menghela napas kesal.Ia hampir saja mengira kalau Ayra adalah seorang werewolf.Namun, tidak mungkin juga.Dia tidak tercium seperti serigala.
“Darimana kau – Oh, aku ingat.Pantas kau memperhatikan kapsul ku tadi.” ujar Zoec dan Ayra terseyum penuh kemenangan.
“Lalu kenapa ? Kau ingin aku menghisap darahmu ? “ ucap Zoec sekali lagi sambil memunculkan taringnya.Hal itu membuat Ayra kembali teringat ada cerita Ruke.Amarahnya malah memuncak namun masih berhasil ia tahan.
“Lebih baik ribuan bahkan jutaan nyamuk mengisap habis darahku dibandingkan membiarkan taring menjijikkan itu menyentuh leherku.” ucap Ayra.Nadanya terdengar bercanda namun yang baru saja ia katakan adalah sebuah kebenaran.Zoec tertawa mendengarnya.Ternyata gadis dihadapannya tidak seburuk yang ia duga.Dia memang baik diawal, namun bisa menjadi mengerikan hanya dalam sekejap mata.

Under The Moon We VowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang