One Last Time

17 3 0
                                    

"I know that it is my fault. I should've been more careful."

“Arsya ! Ayo cepat ! “
“Tunggu, kita belum meminta izin ayah.”
“Baiklah, aku tunggu kau disini.”

Seorang gadis bermata hijau berlari kecil menuju rumahnya.Membiarkan kakaknya menunggu di tanah lapang.
“Ayah ! Ayah ! “
“Ya Arsya ? “
“Bolehkah aku dan Ayra pergi ke padang ? Kami ingin melihat bunga dan kupu – kupu dan beberapa hewan lain.Ayra bilang dia akan melatihku berburu dan kami akan membawa makanan untuk makan malam dan – “
“Okay, okay princess.I got it.Tapi tidak lama ya.Atau akan ayah minta Ruke untuk menyeret kalian pulang.”
“Okie dokie.”

Gadis itu merubah wujudnya menjadi serigala hitam kecil yang menggemaskan dan berlari menuju tempat kakaknya.Ia pun meminta kakaknya untuk berubah juga namun sang kakak menolak.
“Aku albino Arsya dan aku terlihat aneh.”
“Kau cantik Ayra.Kita terlihat saling melengkapi.Hitam dan putih.”
“Kita terlihat seperti zebra cross.”
“Ayolah Ayra.Kumohon ? “
“Baiklah, tapi yang terakhir sampai padang adalah Chihuahua ! “
“Aku bukan Chihuahua ! “

Keduanya tertawa dalam perjalanan.Menghabiskan waktu berdua di tengah – tengah padang bunga yang bermekaran kala itu.Mereka bermain dengan merubah wujud terus menerus.
Serigala
Manusia
Serigala

Hingga Ayra berhenti karena mencium sesuatu.

“Ada apa Ayra ? “ seru sang adik yang mencengkram kakaknya.Ayra tersenyum lebar lalu mendorong adiknya hingga terjungkal kebelakang.
“Kau tidak menciumnya ? Mangsa besar Arsya ! “ Arsya hanya mengangguk.
“Lalu ? Kita akan memburunya ? “ tanya nya yang membuat Ayra menggigit telinganya pelan.Adiknya kadang berotak lambat.
“Tentu saja.Pelajaran pertamamu akan dimulai.”
“Baiklah, apa yang harus kulakukan ? “
“Menunduk dan gunakan indra penciumanmu dengan baik.” perintah Ayra.
“Aku menciumnya.Dia berada di dekat batu disana.” ujarnya bangga.
“Bagus.Sekarang, berjalan perlahan dan pastikan kau tidak menimbulkan suara apapun sambil terus mengendusi baunya.”  Arsya pun mengikutinya.
“Kalau sudah, melompat dan cengkram mangsamu dengan gigi taring itu.” perintah Ayra.Arsya pun terkejut mendengarnya.
“A – apa dia tidak akan kesakitan ? “
“Untuk apa peduli ? Yang terpenting, perut kita terisi.Kalau kau mau menjadi vegetarian, silahkan saja.” Arsya pun menurut.Itu karena brokoli tidak enak.

Arsya melakukan tepat seperti apa yang dijelaskan oleh Ayra.Sementara ia merangkak menuju mangsanya, Ayra memperhatikan seekor kijang jantan yang entah darimana datangnya.Ayra pun berniat menjadikannya makan malam.Ia pun merangkak meninggalkan Arsya.

Pelan tapi pasti, Arsya semakin dekat dengan mangsanya.Ia pun melompat dan

Hap !

Seekor babi hutan berhasil ia dapatkan.Ia mencengkram babi itu sehingga darah mengalir deras dan babi itu pun kehilangan nyawanya.Merasa bangga dengan buruannya membuat Arsya ingin segera menemui Ayra namun kembarannya itu tidak terlihat.Ia pun memanggil Ayra tapi tidak ada yang menyahut.

Arsya sempat berpikir kalau Ayra sedang bermain petak umpet dengannya.Ayra sendiri masih sibuk dengan kijang buruannya.Ia tetap dengan langkah pasti dan tenang sampai ia melihat kijang itu berhenti tak jauh didepannya.Kesempatan yang tak datang dua kali itu dimanfaatkan oleh Ayra.Ia melompat dan langsung menggigit titik vital hewan itu dan kijang itu mati seketika.

Ayra mungkin berbakat dalam berburu namun refleksnya sangat buruk sampai – sampai ia tidak sadar kalau ada sebuah mobil berkecepatan tinggi berjalan kearahnya.Arsya yang melihat hal itu segera berlari kearah Ayra, memeluknya dan mereka berdua pun terlempar.Arsya terlempar ke atas mobil lalu turun ke kaca mobil sehingga benda itu pecah juga terguling kebawah dan tertusuk tanduk kijang buruan saudaranya sementara Ayra terlempar ke pinggir jalan.Beberapa detik kemudian, kap mobil mengeluarkan asap dan percikan api pun terlihat.

Under The Moon We VowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang