"The 'D' so good. He just got an N1"
I've warned you. Stay innocence kids.
Jalan menuju rumah Ayra terasa begitu lambat.Entah mengapa jalannya berbeda sampai ia mengetahui kalau Zoec menuntunnya kearah yang salah.Ia membawa Ayra ke dalam hutan yang benar – benar sepi lalu tiba – tiba menidurkan gadis itu dibawah pohon dengan paksa.
“Zo – ec ? Apa yang – “
“Diam dan jangan melawan.” ujar Zoec dengan nada yang begitu dingin.Ia tiba – tiba menyerang Ayra dengan ciuman yang ganas bahkan tidak memberikan Ayra kesempatan untuk bicara. Ayra tentu saja tidak mau.Ia melawan dengan memukul pria itu.Namun, darah Amphesyst tidaklah selemah itu.Begitupun Whiteblood.Kesal dengan perbuatan kekasihnya, Ayra menendang sesuatu yang berharga milik laki – laki itu dan saat Zoec lengah, ia mendorongnya dan Ayra mundur lalu berdiri ke belakang.Cakarnya hampir saja muncul kalau ia tidak bisa melawan emosinya.Zoec pun terdiam di tempat.Tidak meringis kesakitan ataupun melawan balik.Ia hanya menatap tanah dan diam.Ayra masih tidak mengerti akan apa yang terjadi.Ia ingin mendekati Zoec dan bertanya namun ia juga takut.
“Jujurlah padaku.” ucap Zoec.Ayra mengedipkan matanya tak mengerti.
“Hu – huh – “
“Kau bukan hanya manusia benarkan ? “ potong Zoec.
“Apa yang – “
“Kau manusia serigala bukan ? “ potongnya lagi yang kini menarik Ayra dan mendudukkan kekasihnya di pangkuannya dengan kasar
“JAWAB JUJUR AYRA ! “ paksa Zoec yang masih tidak menatap Ayra.Gadis itu pun terpancing emosinya dan keluarlah Ayra yang dulu.
“YA ! LALU KENAPA ? KAU INGIN MEMBURUKU ? MEMBUNUHKU ? MENGAMBIL DARAHKU ? LAKUKAN SAJA TAPI AKU TIDAK PEDULI ! “ teriakan Ayra benar – benar seperti menantang namun ada sedikit kekecewaan dan kesedihan yang tergambar dari nada bicaranya.Zoec hanya diam.
“Seharusnya aku tahu.Kalau membunuhku adalah tujuanmu, jangan segan.Lakukan sekarang.” ujarnya lagi namun Zoec tidak peduli.Ia masih mau mendengarkan pengakuan gadis itu.
“Buka benda ini.Aku tidak suka bertele – tele.” pinta Ayra dengan paksa.Sementara Zoec masih terlihat sama.Ia tidak berniat membukanya sama sekali.Zoec mungkin merasa dikhianati, ia sudah tertipu.Namun, rasa cintanya pada Ayra lebih besar dari egonya.
“Jawablah pertanyaan terakhirku dulu.” balas Zoec.Ayra diam namun ia memberi petunjuk agar Zoec bicara.
“Apakah cintamu juga palsu ? “ ujar pria itu yang menatap intens Ayra seakan ingin membongkar lebih banyak lagi kebohongan gadis itu.Ayra tak menghindar namun air matanya tak dapat ia bendung lagi.Tetes demi tetes air matanya turun dan membasahi pipinya.
“Itulah hal tergila yang pernah terjadi padaku.Aku terlalu mencintaimu.” ujarnya.Zoec masih diam dengan tatapan datar.Bukan karena dia tidak peduli, melainkan Ia sudah tidak bisa berpikir jernih sekarang.
“Sudah kuduga kalau hubungan ini tidak akan pernah berhasil.” sambung Ayra tiba – tiba yang membuat Zoec refleks memeluk gadis itu dengan sangat kuat.“Jangan pernah berkata seperti itu.Lagi.” pinta Zoec.Ayra tertawa kecil namun terdengar seperti hinaan bukan rasa senang.
“Apa ? Kenapa kau berkata begitu ? “ ujarnya.
“Karena aku juga terlalu mencintaimu.” Tawa Ayra makin keras setelah mendengarnya.Zoec melonggarkan pelukannya namun tetap dengan tangannya melingkar di pinggang Ayra.Gadis itu memegang pipi Zoec dengan tatapan perih.
“Zoec kumohon.Jangan membohongiku.Jangan seperti ini.Kalau kau memang mau darahku, ambil saja.Asal tidak dengan cara seperti ini.”
“Aku tidak bohong Ayra.Aku benar – benar mencintaimu.Manusia atau bukan.Serigala atau bukan.Aku tetap mate mu.”
“Kau gila.” seru Ayra.Zoec pun tersenyum.
“Dan kita berdua tahu kalau kau merasakan hal yang sama.”
“Maaf aku sudah membohongimu.”
“Aku bisa mengerti itu.Terima kasih sudah mau jujur padaku.” ucapnya.Zoec pun memberi ciuman kecil padanya lalu menatap satu sama lain dan ciuman itu berubah menjadi ciuman penuh nafsu yang penuh dengan lumatan dan hisapan.
“Ayra ? “ panggil Zoec.Ayra hanya menggesturkan agar dia bicara.
“Bisa kita benar – benar menjadi mate ? “ ajak Zoec.Ayra tahu arah pembicaraan ini, wajahnya pun memerah dan ia menunduk.
“Tidak sekarang.Maaf, tapi aku masih harus menyesuaikan diri.Tapi aku janji akan memberikannya padamu.” ucapnya.Zoec pun tersenyum dan memainkan kepang rambut Ayra yang menenggelamkan wajahnya pada pundak laki – laki itu.
“Baiklah.Maaf aku sedikit memaksamu.Aku mencintaimu Ayra Winter or maybe Green ? “ goda Zoec.Ayra memukul pelan pundak Zoec lalu tertawa kecil.
“Maybe ? but I still prefer Winter for now.But don’t worry, it won’t be long.”

KAMU SEDANG MEMBACA
Under The Moon We Vow
Teen FictionMortals atau immortals, semuanya tetap mahluk yang harus diakui.Manusia dan vampir sebagai - Tunggu ! ada satu lagi, Werewolf ! kenapa mereka dilupakan ? apa mereka sudah punah ? lalu kenapa vampir masih diingat ? Semua karena kejadian masa lalu ya...