E.T.

19 4 0
                                    

"Different DNA. They don't understand you."

Harinya pun tiba.Hari dimana aku akan melepas semuanya.Kehidupanku, keluargaku, dan kekasih hidupku.Hari ini hanya berjarak 2 hari dari hari pernikahan sekaligus hari ulang tahun ku.Aku sudah pasrah dan ikhlas jika memang aku tidak dapat diselamatkan nantinya.Tapi satu hal, disaat aku sudah melepas semua bebanku, Zoec nampak masih bertarung dengan hatinya.Aku sedih tentu saja.Aku hanya tidak ingin dia terbebani dengan hal ini.Kami sudah sepakat kemarin, tapi nampak seperti sesuatu mengganjal pikirannya.Tidak tahukah dia kalau melihatnya seperti ini juga membuatku berat ?

“Kau memikirkan sesuatu ? “
“Tidak, kenapa kau belum bersiap ? “
“Karena aku melihat suamiku sedang memikirkan sesuatu.Seharusnya kau menenangkanku, tapi yang terjadi malah sebaliknya.”
“Maaf, aku hanya teringat saat pertama kali kita bertemu.Hanya empat bulan dan kita sudah menikah.Aku tidak tahu apa pendapat sekolah nantinya.”
“Mungkin mereka akan mengeluarkan kita.Tapi kau benar, hanya empat bulan dan kita memutuskan untuk mengikat satu sama lain.Benar – benar terasa seperti mimpi.”
“Ya, mimpi yang indah.”
“Tapi Zo, kalau kau menemukan seseorang yang membahagiakanmu kelak, jangan tolak dia.Bawa dia dalam kehidupanmu dan berbahagialah.Karena, impian terbesarku adalah melihatmu bahagia.”
“Kumohon jangan bicara seperti itu.Kita sudah membicarakannya kemarin. Kau akan baik – baik saja.Tidak ada yang akan menggantikanmu.Kita akan hidup bahagia dan aku akan tetap mencintaimu.End of discussion.”
“Baik ! Aku bersiap dulu.Jangan membuat aku khawatir ok ? “ ucapku meinggalkannya dengan sebuah kecupan di dahi menuju kamar kami.

Aku melihat pakaian berupa apa yang mereka katakan crop top – karena baju ini hanya setengah dari tubuhku – berwarna hitam yang dihiasi berbagai ukiran dan motif kaum klan werewolf juga sebuah rompi yang dibuat dari pengerasan kulit seorang Alpha yang diambil saat pertama kali berganti kulit.Aku bukan ular, tapi aku pernah melakukannya dulu saat berusia 11 dalam wujud serigala tentunya.Kukira itu karena perlakuan kasar kedua orang tuaku, jadi aku diamkan saja.Meski waktu itu mereka mengambilnya dariku dan menyimpannya.Juga sebuah kain transparan hitam yang menutupi pinggang hingga kaki.

Selanjutnya adalah sebuah rok atau celana ? Aku tidak tahu karena bentuknya seperti rok mini – benda yang paling ku benci – namun memiliki dua lubang dibawahnya.Mungkin aku yang tidak mengikuti tren.Berwana putih dan terlihat terbuat dari beberapa kain yang dililitkan dibagian atasanya.Sebuah kain sutra biru dengan lis hitam menutupi bagian tengah dari atas hingga menyentuh lantai.Aku pun mendesah kesal karena banyak yang harus kugunakan.Belum lagi sebuah mahkota yang dibuatkan khusus untukku – karena mahkota yang lain terlihat sangat ‘pria’ – dengan beberapa permata langka.Benar – benar merepotkan.Kenapa mereka harus menyiapkan sesuatu yang mewah hanya untuk upacara seperti ini ? Apa mereka tidak sadar ? Hal seperti ini malah membuatku berpikir mereka ‘senang’ dengan mengorbankanku.

Kalau tidak percaya, lihatlah jalanan kota kami, penuh dengan bunga dan darah hasil korban buruan.Baunya seperti apa ? Pumpkin spice mungkin entahlah, baunya tidak seburuk itu.

Selesai dengan pakaian yang luar biasa merepotkan ini, aku melihat hasilnya.Tidak terlalu buruk.Terlihat cukup Alpha untukku.Tak lama, aku mendengar ketukan di pintu namun tak ada yang masuk.
“Apa kau perlu bantuan ? “ Suara Laurin.
“Tidak juga, tapi kau boleh masuk.” ujarku.Laurin pun masuk dengan sebuah kotak dan terlihat terkejut.
“Astaga, kau terlihat luar biasa.Cantik sekali Alpha kami ini.” Pujinya.Sejujurnya aku senang tapi aku tidak mungkin menunjukkan hal itu.
“Jangan seperti itu Laurin, aku jadi gugup.” ujarku sedikit dingin.Ia pun tersenyum lembut padaku.
“Baiklah, karena kau sudah siap.Biar aku berikan sentuhan terakhir.” Aku hanya mengangguk lalu duduk didepan kaca rias.Laurin mengeluarkan kotak yang berisi berbagai macam cat dan kuas.Bukan make up, melainkan sebuah hiasan di wajah berupa face painting.Hal ini diperlukan untuk menunjukkan kodrat seseroang diantara kaum kami.Semakin bervariatif, semakin tinggi kastanya.Aku sebenarnya tidak setuju dengan hiasan wajah ini tapi tradisi tetaplah tradisi.Toh sekarang kami sudah tidak menggunakannya lagi kecuali ada upacara penting.

Under The Moon We VowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang