Flashlight

15 3 0
                                    

"I see the shadows long beneath the mountain. I'm not afraid when the rain won't stop."

Ayra tiba – tiba melukai dirinya sendiri.Aku tidak tahan dengan baunya.Darahnya begitu manis.Kenapa perempuan ini bisa kuat dan bodoh disaat yang bersamaaan.Aku tidak bisa menahan lebih lama.Untuk menghindari bau darahnya saja sudah sulit, apalagi untuk lari dari sana.Darah yang mengalir dan menetes perlahan itu sangat menggiurkan.Apa boleh ? Sedikit saja.Aku ingin mencicipinya, meski hanya setetes.Tidak akan menjadi masalah bukan ? Aku –

“ZOEC ! HENTIKAN ! “ perintah suara yang kukenal.Aku pun melihat kebelakang.
“D – dad ? “ Benarkah ? itu ayahku ?
“Sadarlah nak ! Sadar atau kau akan menyesali perbuatanmu.” ucapnya.Aku tidak mengerti.Kenapa dia malah melarangku ? Bukankah ini impiannya ?
“Ta – tapi – “
“Ayo, kita harus pergi dari sini.” potongnya yang langsung membawaku pergi.Sementara Ayra ditangani oleh keluarganya.

Aku tidak tahu kalau yang dimaksud ayahku pergi adalah masuk kedalam lingkungan werewolf.Saat memasuki lingkungan itu, seluruh mata tertuju padaku dan ayahku.Beberapa pasukan yang kini bersama Barel pun mendapat perlakuan yang sama.Dad berniat menceritakan apa saja yang ia bicarakan bersama ayah Ayra selagi kami bertarung tadi.Kami pun diizinkan memakai rumah keluarga Whiteblood selagi mereka membawa Ayra ke tempat Ruke – Kalau tidak salah itu nama kakak laki – laki Ayra – untuk diobati oleh mate nya.

Dad menceritakan segalanya padaku dan Barel.Tentu saja aku terkejut, ternyata yang dulu kulihat adalah kembaran Ayra.Pantas aku seperti mengenali gadis itu, tapi seperti ada yang berbeda diantara mereka berdua.Selesai dengan cerita itu, ayahku melanjutkan dengan Moon Howling yang akan berlangsung.Dia sama sekali tidak berniat merusaknya melainkan ia menceritakan konsekuensi yang akan ditanggung Ayra jika dia melakukan ritual itu.

Kematian.

Aku tidak tahu harus berkata apa.Kehadiran gadis ini dalam hidupku merubah sedikit cara pandangku pada kehidupan dan werewolf.Ia adalah gadis terluat dan termanis yang kukenal.Aku mempelajari banyak hal darinya.Walaupun dia membohongiku dan tidak jujur padaku, sekarang aku mengerti.Ia melakukan semua itu demi diriku.Ia tidak ingin aku sakit.Tapi, tidakkah dia mengerti, kalau aku begitu mencintainya ? Membohongiku dan menutupi kebenaran ini adalah salah satu cara menyakitiku.Apa yang dia pikirkan ? Kebahagiaanku ? Tidak bisakah dia bahagia ? Atau dia tidak bahagia bersamaku ?

Pertanyaan – pertanyaan ini membuat kepalaku berdenyut.Aku pun memilih keluar dan mencari angin segar di pinggir kota sederhana ini.Saat aku merasa ada yang memperhatikanku, aku segera menoleh.Seorang anak laki – laki menatapku dengan tatapan datar.Dia masih kecil, mungkin dia tidak tahu aku ini mahluk apa.Melihat tampangnya yang menggemaskan membuatku ingin ‘memakannya’.Aku pun refleks tersenyum padanya dan uniknya dia membalas senyumanku.Ia bahkan tertawa kecil saat aku melambaikan tanganku padanya.
“Alov, apa yang – OH TUHAN ! “ Oh jadi namanya Alov.Tunggu, pasti ibunya akan meledak saat ini juga.
“Bukankah ibu mengajarkanmu untuk tidak bicara dengan orang asing ? “ Benar bukan dugaanku ? Salahku tidak berkenala dengan anak itu.Tapi, kami tidak bicara.KAMI HANYA BERKOMUNIKASI DENGAN TANGAN !
“Tapi dia kelihatannya baik.” Terima kasih Alov.
“Kalau semua orang baik, lalu untuk apa ada penjara ? “ Ibu itu menatapku sinis lalu menarik tangan anaknya.Serigala yang tidak jinak.

Ibu itu terlihat menyebalkan.Aku tidak mengkonsumsi darah wanita dan anak – anak, tenang saja.Aku benar – benar pusing berada terlalu lama di lingkungan ini.Namun, segerombol anak remaja mendatangiku.Sepertinya berusia 4 atau 5 tahun dibawah Ayra.Salah seorang dari antara mereka maju.
“Kau vampir Amphesyst yang terkenal itu ? “ ucap seorang laki – laki.Aku tidak mengerti maksud mereka.
“Maksudmu ? Kau tahu keluarga ku terkenal tapi – “
“Kau Mr.Z bukan ? Jujur saja.” Ancam seorang perempuan yang bersama mereka.Oh, jadi itu yang mereka maksud dengan ‘terkenal’.Kukira mereka tidaqk tahu tentang keluargaku.
“Aku mengakui itu, tenang saja.Lalu kenapa ? Apa yang kalian inginkan ? Jangan terlalu dekat denganku atau ibu kalian tidak akan memberikan kalian makan malam karena bicara dengan orang asing and on top of it I’m a vampire.” ujarku sedikit menyindir.Aku tidak mau berurusan dengan ibu serigala lagi.
“Kami kemari bukan untuk berkelahi.” seru seorang laki – laki.
“Kami datang untuk meminta sesuatu.” ucap seorang dari antara mereka.Kertas dan pulpen ? Apa iya ? Biasanya hal ini digunakan untuk meminta sesuatu yang selalu aku lakukan jika ada Fan meeting dan kegiatan sejenis.
“Tanda tangan ? “ tanyaku dengan ragu.Namun, merekamengangguk.
“Adikku adalah penggemar beratmu.Begitupun kakaknya dan temannya.” jelas seseorang sambil menunjuk teman – temannya yang lain.Entah kenapa hatiku senang.Meski mereka sudah tahu kalau aku ‘musuh’ mereka, mereka masih mau berinteraksi denganku.
“Kalau aku untuk diriku sendiri.Aku memang penggemar beratmu sejak kecil.” ucap seorang gadis berambut pirang.Ia nampak malu – malu.Manis sekali.Aku pun memberikan mereka masing – masing tanda tanganku juga beberapa foto bersama.Sudah lama aku tidak melakukannya.Apa sebaiknya aku kembali ke dunia hiburan ?
“Terima kasih Mr.Z.” ucapan seseorang membuatku sadar.Aku pun tersenyum.
“Panggil aku Zoec.

Under The Moon We VowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang