Part 22

7.2K 222 22
                                    

Tiba dirumah Lea langsung menuju dapur untuk mengambil segelas air. Eza yang tengah memandangi Lea dari kejauhan merasa bingung dengan apa yang sudah terjadi terhadap rumah tangganya.

Eza menghampiri Lea yang tengah memandangi layar ponsel nya di meja makan.

"Le,"

Lea tidak menjawab dan tetap memandangi layar ponselnya itu.

"Lea." Panggil Eza kembali.

Lea tetap mengacuhkan Eza.

"Sayang.." Panggil Eza kembali.

"Ih apa sih! Geli tau ga!" Ucap Lea dan langsung menatap Eza dengan tatapan sinis nya.

"Makanya yang sopan dong,kalo dipanggil tuh nyaut." Ucap Eza.

"Yaudah apaan. Lama banget tinggal ngomong doang."

"Aku mau minta maaf." Ucap Eza.

"Aku?Minta maaf?" Lea mengerutkan alisnya.

"Sejak kapan kamu mau pake panggilan aku-kamu?Dan jangan pernah minta maaf lagi kalo kamu bakal ulangin kesalahan yang sama."Lanjut Lea.

"Aku janji. Ini yang terakhir. Maafin aku. Aku udah buat kesalahan besar. Aku ga akan ulangin kesalahan itu lagi. Please maafin aku." Ucap Eza.

"Promise?" Ucap Lea.

"Yes,I'm promise babe." Ucap Eza.

Lea pun mengembangkan senyum nya kepada Eza. Lea hanya berharap ini bukan janji semata.

#####

Hari ini Eza kembali bertugas dikantornya. Selesai berpakaian Eza langsung turun dan menemui Lea yang tengah membuat sarapan untuknya.

"Ohya,Za. Gimana soal pertanyaan aku waktu itu?" Tanya Lea.

"Pertanyaan yang mana?Aku ga mau ya kamu bahas soal semalem. Aku kan udah minta maaf,Le. Aku harus gimana biar kam----"

"Siapa bilang aku mau bahas soal semalem? Soal pertanyaan aku tentang kerjaan,ada ga?" Ucap Lea.

Eza pun menatap Lea bingung.

"Buat apa kamu kerja?Aku ga bolehin kamu kerja. Biar aku aja yang cari nafkah." Ucap Eza.

"K-kenapa?Aku bosen sendirian terus dirumah segede gini!" Ucap Lea tak mau kalah.

"Kalo kamu bosen,kamu ikut aku aja ke kantor. Tapi jangan harap aku bakal izinin kamu buat kerja." Ucap Eza.

"IYA! AKU IKUT KE KANTOR. KAMU TUNGGU SINI AKU PREPARE SEBENTAR YA!!" Ucap Lea girang,Lea pun langsung berlari ke kamarnya untuk bersiap siap. Eza hanya terkekeh melihat tngkah Lea yang seperti ini.

#####

Eza melihat kiri dan kanan kantor Eza. Lea mungkin pernah memasuki kantor ini,namun baru kali ini Lea bisa melihat ada apa saja di dalam Perusahaan milik Eza.

Eza menggandeng tangan Lea menuju ruangan nya. Banyak Staf dan Kru yng terlihat bingung dengan apa yang dilakukan oleh Eza. Namun Eza tetap tidak memperdulikan itu.

"Za,karyawan kamu pada mandang aku aneh. Lepas." Lea sedang berusaha melepas genggaman tangan Eza. Namun Usaha nya nihil. Eza menggenggam tangan Lea jauh lebih kuat.

"Za,lepass." Ucap Lea yang masih berusaha melepas genggaman nya.

"Eza lepas. Aku ga mau buat kamu malu lagi di depan karyawan kamu." Ucap Lea kembali.

Langkah Eza pun terhenti. Eza membalikkan tubuhnya. Kini posisi mereka saling berhadapan.

"Aku udah bilang jangan bahas tentang masa lalu,Le. Aku ga malu." Ucap Eza diakhiri dengan senyum manisnya. Eza pun kembali berjalan menuju ruangannya.

Tiba diruangan Eza yang cukup besar ini. Lea langsung mendudukan dirinya di meja milik Eza. Lea memejamkan matanya sambil menikmati rasanya bisa duduk dikursi ini.

"Kamu ngapain?" Tanya Eza sambil mengangkat sebelah alisnya.

Lea pun tersenyum kuda.

"Aku baru kali ini masuk ruangan kamu. Aku pengen nikmatin jadi bos 1 menit aja." Ucap Lea.

"Kamu kan emang istri pemilik perusahaan. Jadi ga usah kaya orang norak deh." Ledek Eza.

"Iya terus aja hina aku,terus." Ucap Lea.

Lea pun langsung meninggalkan kursi itu dan beralih ke sofa disudut ruangan ini.

Lea sibuk memainkan hp nya,walaupun hanya menggeserkan aplikasi saja,Itu tidak masalah. Dari pada Lea harus terdiam dengan fikiran kosong. Itu lebih menyeramkan.

"Kalo kamu laper,Telfon aja resto kantor ini ya?" Ucap Eza.

"Iya."

Eza sibuk dengan pekerjaan nya yang sekarang. Dan ada beberapa staf yang masuk utuk memberikan beberapa data. Lea semakin tidak diperdulikan oleh Eza.

Beruntung. Ponsel Lea kini berdering panggilan dari Bram. Lea langsung mengangkat panggilan tersebut.

"Halo."

"Le,kamu dimana?Mau jalan jalan ga?" Tanya Bram dari dalam telfon.

"Jalan kemana?" Tanya Lea.

"Kemana pun ayng kamu mau."

"Yaudah deh,jemput aku ya di Mall pertama kali kita ketemu." Ucap Lea.

"Oke deh."

Panggilan mereka pun terputus. Lea langsung beranjak dari tempatnya menuju meja Eza.

"Za," Panggil Lea.

"Ya?"

"Aku mau keluar dulu ya?" Ucap Lea.

"Kemana?sama siapa?"

"Aku juga gatau sih mau kemana. Sama temen aku." Ucap Lea.

"Adel?" Tanya Eza kembali.

"B-bukan."

"Aku ikut." Ucap Eza.

"Tapi kamu kan lagi sibuk?" Ucap Lea.

"Nanti ada yang ambil alih kok. Ayo aku anterin." Ucap Eza yang langsung beranjk dari tempatnya.

"I-iya."

#####

"Temen kamu mana sih lama banget." Ucap Eza. Ya, mereka kini sudah sampai di Mall untuk menunggu kehadiran Bram.

"Mungkin sebentar lagi. Sabar aja." Ucap Lea.

Setelah mereka menunggu cukup lama. Mobil milik Bram pun kini muncul. Dengan tergesa gesa Bram keluar dari mobil nya dan menghampiri Lea.

"Le,Maaf banget. Jalannya tadi macet banget."

"Iya gapapa kok. Ayo kita jalan!" Ucap Lea senang.

Tunggu.

Tapi mengapa Eza hanya terdiam kaku menatap Bram?

"Za,kamu kenapa?" Tanya Lea.

Eza yang tetap terdiam kini menatap Lea dengan tatapan yang tidak biasa.

"Kamu tau dia siapa?" tanya Eza.

Lea  pun menggeleng takut.

"S-siapa?"

"Dia Albram. Kakak aku yang dulu pernah hancurin hubungan aku sama Katty. Dia yang udah hancurin masa depan Katty." Ucap Eza dengan tatapan tajam ke arah Lea dan Bram secara bergantian.

------------------------------------------------------

Happy ending atau sad ending ya? Bingung aku;"

Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang