EXTRA PART 1

8.1K 182 0
                                        

Akhirnya aku update extra part yay!
Makasih yang udah baca + voment yaa😍😍

HAPPY READINGG!!!

_______________________________________

"Aku ga salah liat kan,Za?" Ucap Lea sembari melihat benda yang sedang ia pegang. Itu testpack.

"Alhamdulillah. Berarti sebentar lagi Agle punya adik dong?" Ucap Eza senang.

"Agle ga mau punya adikk!" Anak berumur 3 tahun ini seperti tidak terima dengan kenyataan nya. Namun Eza dan Lea memahami,Agle masih kecil. Dia belum banyak mengerti tentang hal ini.

"Kenapa? Adik bayi kan lucu,sayang." Ucap Lea sembari mengelus kedua pipi agle.

"Agle ga mau!" Anak ini langsung berlari ke arah kamarnya. Eza dan Lea hanya bisa terdiam.

"Kamu susul gih,yang. Kamu bilangin juga, biar dia ga jadi anak manja." Ucap Lea.

"Oke,tapi kamu minum vitamin di meja itu ya?"

"Siap boskuuu."

°°°°°

"Eza,ambilin aku cemilan itu dong."
"Za,beliin aku taichan yang di lampu merah."
"Za bikinin susu."
"Za,pengen peluk kamu."
"Yang. Mau bobo."
"Ih siapa yang suruh disini?"
"Nanti kalo Agle kesandung gimana,Zaaaaa?!"

Jujur,semenjak Lea dinyatakan hamil. Sifatnya berubah drastis menjadi sangat manja,hingga membuat Eza sedikit kualahan.

Eza kembali duduk dan melanjutkan pekerjaan nya yang sedari tadi belum juga terselesaikan. Lea yang terlihat tidak suka dengan apa yang Eza lakukan pun kini membuka suaranya.

"Za,tutup laptopnya. Sinii boboo."

"Bentar ya sayang. Aku lagi ngerjain kerjaan banyak banget ini."

"Ihh ga usahh. Kamu tidur aja sinii." Ucap Lea sembari menarik tarik tangan Eza.

"Nanti ya."

"Cepetannn." Ucap Lea yang masih saja menarik tangan Eza.

"Aku bilang kan nanti,Le. Aku itu lagi banyak banget kerjaan. Kamu duluan aja. Nanti kalo udah selesai juga aku bakal tidur."

Mendengar jawaban Eza,Lea langsung memanyunkan bibirnya dan berjalan ke arah ranjang dengan raut wajah yang bisa di bilanh sangat kesal.

Eza yang melihat sikap Lea yang berbeda seperti ini, Eza pun hanya bisa menarik napas nya dan segera menghampiri Lea yang berposisi memunggungi Eza. Eza memaklumi sifat Lea yang sangat manja seperti ini karena jabang bayi yang ada di rahim Lea.

"Sayang.." Ucap Eza dengan sangat lembut.

"Ngapain? Urusin sana kerjaan kamu."

"Jangan kaya anak kecil gini dong."

"Berisik. Aku ngantuk."

Tanpa menjawab Eza segera mendekati Lea dan berusaha untuk meraih pinggang Lea yang mungil ini.

"Maafin aku yang ga bisa ngertiin kamu. Mulai sekarang aku bakal utamain kamu." Ucap Eza yang masih berusaha membujuk Lea.

"Maafin aku juga yang terlalu manja sama kamu."

"Aku ngerti kok. Itu bawaan jabang bayi kita. Sekarang kamu tidur ya?"

Tanpa menjawab Lea pun tertidur dengan posisi memeluk Eza.

°°°°°

Pagi ini Lea sibuk mendadani Agle yang ingin berangat kesekolah,sedangkan Eza tengah mempersiapkan data yang semalam belum sempat ia tuntaskan.

"Agle mau nya sama Ayah!" Ucap Agle.

"Ayah lagi sibuk sayangg. Sama Mama aja ya?"

"Engga! Agle benci Mama!" Ucap Agle lalu meninggalkan Lea. Betapa terpukulnya hati Lea mendengar anak nya sendiri membenci dirinya. Tapi Lea berfikir positife,karena Agle masih berfikir jika ia memiliki adik akan mengurangi kasih sayang kedua orang tua nya.

Agle menghampiri Eza yang tengah fokus terhadap pekerjaan nya.

"Ayah pakein baju."

"Sama Mama aja,Ayah lagi sibuk sayang."

"Ngga mau."

"Kenapa?" Tanya Eza.

"Dia benci sama aku." Ucap Lea yang tiba tiba datang dibelakang Agle dengan raut wajah yyang tidak kalah kesal dengan anaknya sendiri.

Eza menatap Lea lalu bergantian kini menatap anak nya.

"Agle kenapa benci sama Mama?" Tanya Eza.

"Mama kasih aku adik! Aku ga mau punya adik!!" Ucap anak polos ini.

"Loh kenapa?"

"Pokonya Agle ga mau!!" Ucap Agle.

"Udah lah. Kalo anak lagi kesel tuh jangan di introgasi terus. Kamu tinggal pakein baju nya ribet amat." Ucap Lea kesal.

Eza hanya bisa menggaruk kepala nya yang tentu tidak gatal. Eza bingung harus bagaimana ketika situasi seperti ini.

Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang