EXTRA PART 9

6.8K 192 20
                                    


KEEP COMMENT AND VOTE!!!❤

●●●●●


"Selamatin anak kita, Za. Aku mohon.." Lea kini menitiskan air matanya.

"Kamu ngomong apa sih? Jangan ngaco ah. Tahan sebentar. Nak, maafin Papa ya. Papa ga bisa jaga kamu. Papa ga punya pilihan lain." Ucap Eza yang kini menitiskan air mata nya smebari mengusap perut Lea.

"Zaa.."

"Apa?"

"Aku mohon, Za. Selamatkan anak kita." Ucap Lea kembali.

"NGGA, LE!!"

"Please jangan bikin aku jadi kasar sama kamu dalam keadaan kaya gini. Aku sayang sama kamu." Ucap Eza.

"Kalo kamu sayang sama aku kamu harus nya nurutin apa mau aku.." Ucap Lea yang tengah berusaha untuk menahan sakit diperutnya.

Eza tidak tahan mendengar ucapan demi ucapan yang di lontarkan oleh Lea. Eza kini menangis sembari menggenggam erat tangan Lea.

"Jangan bikin aku semakin ngerasa bersalah, Le. Aku ga siap kehilangan kamu. Aku belum bisa bahagiain kamu." 

"Kata siapa? Dapetin kamu aja aku udah bahagia, Za. Aku mohon selamatin anak kita.."

Tangis Eza kini kian menjadi jadi.

"Le.. Kenapaa..? Apa alasannya? Kamu tega mau ninggalin aku? Kamu mau liat aku menderita kaya dulu? aku mohon, Le. Berfikir lebih matang lagi. Anak memang anugrah Tuhan, kita masih punya Agle yang harus kita jaga. Kamu tega mau ninggaliin aku sama Agle?" Ucap Eza yang kini berusaha untuk tetap tegar menghadapi cobaan yang sedang dihadapi.

"Aku tau kamu sayang banget sama anak anak kita, Za. Aku percaya kamu bisa didik mereka sampai dewasa dan sukses. Tanpa kehadiran aku."

"NGGA LEA!!! Aku mohon kamu jangan ngomong kaya gitu." Eza yang berusaha tegar mendengar kata demi kata yang diucapkan oleh Lea.

"Za, aku mohon. Ngga ada waktu lagi. Aku percaya sama kamu, Za." Ucap Lea yang langsung menggengam tangan Eza.

Eza hanya bisa menangis tersedu sedu sambil menundukkan kepalanya. Eza membutuhkan waktu untuk berfikir sejenak. Karena kehilangan orang yang disayanginya bukan lah hal yang mudah.

"Za..."

Eza terdiam sembari menghapus air matanya.

"Kalo itu mau kamu, aku terima, Le."

°°°°°

Eza menunggu di luar ruang operasi bersama Agle dan kedua orang tua Eza dan Lea. Semua yang berada disini selalu berharap ada keajaiban terjadi.

Karena Eza belum sanggup untuk hidup tanpa kehadiran Lea disisinya. Banyak moment yang mereka lewati bersama. Ga semuadah itu buat hapus semua moment itu.

Eza selalu berdoa untuk bisa menyelamatkan kedua nya. Eza tidak ingin kehilangan Lea. Eza tau seberapa besar perjuangan Lea untuk mendapatkan hati seorang Eza.

Tapi kini, Lea mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan buah hati mereka.

"Sabar, Za. Papa yakin kamu kuat. Berdoa aja ya." Ucap Devanno.

Eza hanya mengangguk pelan. Tatapannya kosong.

"Berdoa supaya ada keajaiban. Kamu jangan murung gini, Papa tau posisi kamu gimana sekarang." Ucap Glenn yang berusaha untuk menenangkan hati menantunya.

Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang