"Za, bangun. Mandi gih, habis itu sholat." Ucap Lea yang tengah membangunkan suaminya.
Eza membuka perlahan matanya, ketika melihat Lea yang tengah menatapnya dengan tatapan yang penuh kasih sayang, Eza tersenyum lebar. Ia merasa bahagia karena dapat melihat Lea yang tampak kembali dengan sifatnya yang sangat ia rindukan.
"Morning, sayang." Ucapp Eza yang masih tetap tersenyum kepada Lea.
"Good Morning, Baby." Ucap Eza yang kini mengelus elus perut Lea yang sudah mulai membesar karena usia kandungan nya kini sudah memasuki 8 bulan kehamilan.
"Morning too, Papa." Ucap Lea yang menirukan nada bicara yang seperti anak kecil kemudian mereka berdua etrkekeh.
"Udah mandi sana. Sholat, nanti keburu akhir." Lanjut Lea.
"Oke oke. Kamu tunggu sebentar ya. Nanti kita sholat berjamaah." Ucap Eza di akhiri dengan senyum naturalnya yang sangat tampan.
Sembari menunggu Eza mandi Lea membereskan tempat tidur nya lalu melihat ke kamar Agle untuk melihat kondisi anaknya. Balita polos itu masih tertidur dengan pulas.
Selesai Sholat bersama Eza, Lea menyiapkan sarapan untuk Eza. Annisa yang baru selesai mandi dan berpakaian rapih langsung menghampiri Lea dan melihat apa yang tengah Lea lakukan.
"Nis, Do you like this?" Tanya Lea. Karena Lea takut Annisa tidak suka dengan masakannya lagi.
"Of course. Nasi Goreng so delicious." Ucap Annisa di akhiri dengan tawa.
"Where's Eza?" Tanya Annisa.
"Here." Eza pun datang dari arah tangga menuju dapur untuk menikmati sarapan yang telah Lea buat.
Selesai sarapan tidak ada percakapan yang keluar diantara kami ber 3, hanya tersisa piring piring kotor yang akan Lea cuci nantinya.
"Yang, hari ini aku lembur lagi." Ucap Eza.
"Hari ini kan jadwal aku Check Up? Aku Check Up sendirian?"
"Emang iya? Aku lupa." Eza tersenyum kuda.
"Mau aku suruh anak buah aku buat temenin kamu?" Tanya Eza.
"Ngga usah. Aku minta anterin temen lama aku aja." Ucap Lea sedikit jutek.
"Nah yaudah. Sekalian kalian ngobrol ngobrol kan? Hehe."
Lea tidak menjawab dan langsung pergi meninggalkan meja makan dan menuju tempat untuk mencuci piring.
"Kamu kok cemberut? Kamu marah?" Tanya Eza hati hati.
"Engga kok. Kamu berangkat gih. Nanti kesiangan." Ucap Lea dengan senyum manisnya.
Lea mengantarkan suaminya hingga depan rumah. Perlahan mobil yang Eza kendarai menghilang dan Lea kembali melanjutkan aktifitas rumah tangganya.
#####
"Assalamualaikum." Ucap seorang pria yang mendatangi rumah Lea dan Eza.
"Waalaikumsalam. Eh? Udah dateng? Maaf ya sebelumnya ngerepotin." Ucap Lea.
"Iya gapapa kok. Justru gue seneng. Yaudah yuk?" Pria ini kemudian memasuki mobilnya dan mengantarkan Lea untuk Check Up hari ini.
Tiba di rumah sakit, Lea berbincang beberapa hal dengan dokter.
"Anak Ibu sehat. Ibu jangan terlalu banyak fikiran ya, makan nya jangan sembarangan, dan jangan lupa minum susu untuk Ibu hamil nya ya." Ucap Dokter.
"Iyaa. Makasih banyak dokter."
Kini Lea bersama teman lamanya. Alfi.
Orang yang dahulu pernah bertengkar dengan Eza ketika SMA. Orang yang pernah melukai Lea dengan tangannya. Kini Lea berteman cukup baik dengan Alfi.
"Fi. Gue laper, makan yuk?" Ucap Lea.
"Boleh tuh. Apa sih yang engga buat bumil cantik satu ini haha." Ucap Alfi.
"Ih apaan sih lo. Mmm gue pengen mie ayam hehe."
"Yaudah, gue tau kok resto yang jual Mie Ayam yang enak sekitar sini."
#####
Tiba di rumah Lea sekitar pukul 9 malam. Tentu Eza sudah tiba dirumah.
"Makasih ya, fi. Kapan kapan kita harus meet kaya gini! Masa lalu biarkan berlalu hehe."
"Iya. Thanks juga, Le. Pasti. Gue juga ga sabar buat ketemu si cantik." Ucap Alfi sembari mengelus perut Lea.
"Yaudah gue turun ya, Lo pulang jangan ngelayab terus hahaha."
Lea pun menuruni mobil Alfi, Alfi pun membuka kaca mobilnya.
"Gue balik ya. Byee!" Ucap Alfi yang langsung meninggalkan rumah Lea.
Lea memasuki rumahnya, tanpa Lea sadari Eza sudah berdiri didepan pintu rumahnya dengan raut wajah yang berbeda seperti biasanya.
"Dari mana aja?" Ucap Eza dengan suara yang dingin.
"Aku habis Check Up." Ucap Lea yang masih terdengar gembira.
"Katanya sama temen lama? Kok cowo?" Tanya Eza kembali.
"Iyaaa. Temen lama nya itu emang cowo."
"Kenapa ga bilang?" Tanya Eza.
"Kamu ga nanya. Udah ah aku mau duduk, capek nih." Ucap Lea yang langsung duduk di kursi ruang tamu miliknya.
"Cowo tadi tuh Alfi. Kalo kamu lupa, dia cowok yang pernah berantem sama kamu karena Katty. Sekarang dia----"
"HAH?!!!" Ucap Eza kaget.
"Kenapa sama dia sih?!" Lanjut Eza.
"Ya emang kenapa? Aku mau nya dia." Ucap Lea yang sudah mulai terbawa suasana.
"Ada Dimas, Ada Rakha, ada Aji.Kenapa harus manusia gajelas itu?" Tanya Eza.
"Dia baik kok. Kenapa emangnya? Masa lalu biarin aja berlalu. Ga usah diungkit lag--."
"Kalo tau kenapa kamu ungkit lagi?! Aku gapapa kalo kamu pergi sama cowok. Asal jangan dia!" Ucap Eza yang tengah menetralkan emosinya.
"Emangnya kenapa sih?!" Ucap Lea yang mulai emosi.
"Dia ada maksud lain. Pokonya aku ga mau liat kamu sama dia lagi." Ucap Eza.
"Ga usah nuduh orang bisa ga sih?"
"Aku ga lagi nuduh orang." Ucap Eza yang tengah menahan emosi.
"Sama aja. Aku ga suka liat sikap kamu kaya gini!" Ucap Lea.
"Toh ini kan salah kamu juga. Kenapa kamu ga nganterin aku Check up? Jadi suka suka aku lah mau minta anter---"
"AKU BILANG ENGGA YA ENGGA, LE! SUSAH BANGET SIH?!!" Eza pun akhirnya meluapkan segala emosinya dengan nada yang tinggi dan suara yang menekan. Mmebuat Lea takut dengan apa yang telah Eza lakukan.
"KALO DIBILANGIN SUAMI TUH NURUT!!"
"Dia pernah ngancem aku bakal jahatin kamu kalo aku ga nyerahin harta aku buat perusahaan dia! JADI AKU TAU MAKSUD DIA ITU APA DAN HARUS NYA KAMU NGOTAK JANGAN BEGO BEGO AMAT!!!"
Lea pun tidak sanggup menahan air matanya, Lea pergi meninggalkan Eza menuju kamarnya lalu mengunci pintu kamarnya. Lea menangis sejadi jadinya.
Posisi Lea disini tidak tahu apa apa. Mengapa Eza semarah itu padanya? Hingga mengatai Lea dengan kata kasar seperti itu? Harus nya Eza sudah paham betul jika Lea tidak suka dan tidak akan pernah suka jika di perlakukan seperti ini.
Jikalau Lea tau apa yang dimaksud Alfi, Lea tidak akan memintanya untuk menemani Lea. Lantas, apa Lea salah jika melakukan ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [END]
Fiksi RemajaCewek baperan ketemu cowok kasar? #681 dalam teen fiction (04/03/2018) #847 dalam teen fiction (04/10/2017) #983 dalam teen fiction (04/12/2017) Baca aja ya:') --TYPO AREA--