"Baperan banget sih lo,Le!" Batin Lea kesal.
Di dalam angkutan umum hanya ada Lea seorang. Cuaca nya juga mendung. Lea mendengar kan lagu menggunakan earphone nya didalam angkutan umum.
"Neng?" Ucap supir angkutan itu.
"Eh?" Ucap Lea kaget dan langsung mencopot earphonenya itu.
"Turun dimana?"
"Di lampu merah ke 3 bang"
"Turun sini aja ya neng?abang mau muter balik."
Lea terdiam. Jika Lea di turunkan disini bagaimana nasib Lea?Angkutan hanya ini yang ada,yang lain tidak terlihat dari tadi.
"Yaudah." Lea menuruni angkutan itu.
Lea hendak memesan taksi online tapi handphone Lea kehabisan batrai.
"Yahh lowbat lagi,gimana dong." Fikiran Lea mulai kacau. Lea hanya berharap ada satu tukang ojek yang menawarkannya,tapi sayang tidak ada satu pun disini.
Sebentar lagi akan turun hujan,tapi Lea masih belum menemukan kendaraan untuk pulang kerumah. Hujan merintik di ujung kepala Lea. Sekarang turun hujan,tidak ada tempat berteduh. Lea hanya berdiri dibawah pohon,tapi tetap saja seluruh tubuh nya terguyur oleh hujan.
Sebuah mobil BMW mendekat ke arah Lea. Ya, itu adalah mobil Eza.
"Le lo ngapain disitu?bareng gue aja!" Teriak Eza yang terdengar samar dari dalam mobil.
Eza hanya sendiri?Teman temannya kemana?
Tapi Lea tidak memikirkan hal itu. Yang Lea fikirkan sekarang,Lea kesal melihat Eza saat ini.
Lea tidak menjawab ajakan Eza,Lea tetap memalingkan wajahnya dari hadapan Eza.
"Le marahnya lanjut nanti aja! Sekarang lo masuk mobil gue,nanti lu sakit!" Teriak Eza kembali dari dalam mobil.
Kenapa pria ini jadi sok peduli kepada Lea?padahal ia sudah mempunyai kekasih.
Lea tetap enggan menjawab ajakan Eza,justru Lea malah berjalan di trotoar menuju arah rumahnya.
Eza turun dari mobilnya lalu menghampiri Lea.
"Lu ngapain malah ujan ujanan sih,Za! sana balik lagi ke mobil!" Bentak Lea.
"Gue bakal balik ke mobil kalo sama lo". Pinta Eza.
"Apaan sih drama banget! Gue juga punya kaki,gue bisa pulang sendiri!"
"Tapi ini hujan,Le. Bodoamat pokonya lo harus naik ke mobil gue titik." Paksa Eza. Eza menarik tangan Lea ke mobilnya dan membukakan pintu mobil sebelah kiri untuk Lea. Lalu Eza segera memasuki mobilnya.
"Pemaksaan banget sih!" Ucap Lea di dalam mobil.
"Kalo ga di paksa pasti lu tetep ujan ujanan kan?" Ucap Eza tanpa jawaban dari Lea.
"Le,"
"Hm." Jawab Lea dingin.
"Kok lu kayanya kesel banget sama gue?kenapa sih?"
Lea tidak menjawab.
"Katty bilang apa ke lo,Le?" Tanya Eza lagi.
"Tanya aja sendiri".
"Dia nyuruh lo jauhin gue lagi?" Tanya Eza kembali.
"Hm."
"Terus?"
"Bilang balikan."
"Maksudnya?"
"Dia bilang kalo lu semalem ngajak balikan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [END]
Teen FictionCewek baperan ketemu cowok kasar? #681 dalam teen fiction (04/03/2018) #847 dalam teen fiction (04/10/2017) #983 dalam teen fiction (04/12/2017) Baca aja ya:') --TYPO AREA--