Sedari tadi gadis bertubuh mungil itu sedang sibuk menscrolling layar handphone-nya, ia sibuk mencari barang yg bagus untuk dijadikan kado.
Ia membuka room chatnya dengan sahabatnya dan mengirim sebuah chat.
Shilla Adelia: Cha, anterin gue yuk!
Selang beberapa menit Ocha membalas chat darinya.
Arletha Ocha: Kemana?
Shilla Adelia: Beli kado buat Dava, besok dia ultah, gue belum beli apa-apa.
Arletha Ocha: Oh iya gue lupa, yaudah yuk sekarang aja.
Shilla Adelia: Okedeh, kita ketemuan di Mall biasa aja yak.
Arletha Ocha: Oke, otw. [Read]
Setelah menyudahi chatannya dengan Ocha, Shilla beranjak mengganti pakaiannya dan segera menuju ke Mall yg ia maksud.
Sesampainya di Mall itu ia segera mencari keberadaan Ocha. Tepat berada didepan pintu masuk Mall, Ocha menunggu disana. Tanpa mengulur waktu Shilla segera menghampiri sahabatnya itu.
"Ocha!" panggilnya sedikit berteriak.
"Hai Shill"
"Kita mau beliin dia kado apa nih?" tanya Ocha.
"Mm, gue juga belum tau sih, yaudah kita cari-cari dulu deh"
"Okedeh, yaudah yuk kita masuk kedalam"
Sudah tiga jam lebih Shilla dan Ocha mengelilingi Mall itu, setelah memilih barang apa yg pantas dijadikan kado untuk Dava akhirnya mereka berdua menemukan barang itu. Meskipun barangnya tidak terlalu mahal setidaknya mereka sudah bersusah payah mencari barang itu.
***
Jarum jam sudah mengarah ke angka 6 namun, Shilla masih saja berkutat didapur. Sebenarnya ia sangat malas jika disuruh memasak, tapi demi sahabatnya ia rela membuat kue berjam-jam hanya untuk Dava.
Setelah selesai menghias kue itu semenarik mungkin. Ia menaruh kue tersebut didalam kulkas, dan ia berniat memberinya nanti sepulang sekolah. Ia beranjak kearah meja makan yg sudah ada kedua orangtuanya disana.
"Pagi Ma, Pa" sapa Shilla sambil tersenyum.
"Pagi sayang"
"Ma, Shilla titip kue yg ada di kulkas ya, buat Dava itu kuenya" pesan Shilla.
"Oke"
"Kenapa gak dikasih sekarang aja kuenya Shill?" tanya Hendra.
"Nanti aja Pa, Shilla mau bikin kejutan buat Dava"
Hendra hanya mengangguk patuh mendengar jawaban dari putrinya.
***
"Happy Birthday ya sayang. Semoga panjang umur dan sehat selalu, Mama selalu mendoakan yg terbaik untuk Dava" ucap Renata tulus sambil mengangkat kue yg sudah diberi lilin yg menyala diatasnya.
"Iya Ma, makasih selama ini Mama udah selalu ada untuk Dava. Love you Mom" Dava mencium kening Mamanya.
"Iya, ini lilinnya ditiup dulu, jangan lupa make a wish"
Sebelum Dava meniup lilinnya, Dava make a wish didalam hati kemudian, meniup lilin itu hingga mati semua.
"Dava sayang Mama, you are my everything" Dava merengkuh tubuh Mamanya dengan erat. Menyalurkan rasa kasih sayang yg selalu ia dapat dari sosok seorang ibu yg selalu ada didalam hidupnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/97333343-288-k636342.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion
Teen FictionDandelion tidak secantik mawar, tidak seindah lili, dan tidak seabadi edelwis tetapi, Dandelion adalah bunga yg kuat. Dandelion terlihat rapuh tetapi, begitu kuat, begitu berani. Berani menentang sang angin, terbang tinggi begitu tinggi. Menjelajah...