Elena sedang memilih baju untuk ia kenakan nanti. Ia mengeluarkan beberapa baju lalu ia mengenakannya, bercermin, merasa kurang cocok, kemudian ia melepasnya. Begitu terus sampai lebih dari lima kali. Ibunya memperhatikan dari luar kamar. Elena memang jarang menutup pintu kamarnya.
"Mau kemana sayang? Sudah membaik?" Sapa ibunya sambil memegang kedua bahu Elena dari belakang.
"Eh ibu udah kok,aku mau jalan."
"Kemana? Sama siapa?" Tanya ibunya menyelidik.
"Ke cafe dekat kampus sama Didit." Jawab Elena datar.
"Didit?" Ibunya membelalakan matanya karena terkejut.
"Iya Didit."
"Hendra?" Tanya ibunya lagi sambil menaikan kedua alisnya.
"Kenapa dengan mas Hendra?"
"Ibu pikir kalian sudah..."
"Gak bu. Aku belum bisa buka hati untuk siapapun."
"Ya sudah, selesaikan urusanmu dengan Didit. Ibu sedih lihat kamu jomblo terus hiiiii."
"Ibuuu."
"Kamu cantik pakai baju manapun tapi kayaknya pakai yang ini akan lebih bagus."
Ibu memberikannya kemeja hitam pendek dengan rok selutut bermotif bunga mawar berwarna biru."Simple,nyaman,perfect. Terima kasih bu."
Elena mengecup pipi ibunya lalu segera mengenakan pakaian yang telah ibunya pilih."Oh ya Len Hendra semalam sampai apartemennya jam berapa?"
Semalam Hendra memang mengantar Elena pulang karena kondisi Elena yang lemah kemarin."Entah, mas Hendra gak ngabarin aku lagi."
"Kamu tuh cobalah lebih perhatian sedikit sama Hendra. Dia tinggal sendirian tau."
"Iya nanti aku telepon ya."
"Sini nomernya biar ibu yang telepon."
"Bu, aku gak mau punya ayah baru."
"Len, gak mungkin ibu pacaran sama calon menantu sendiri."
"Ibu apaan sih."
"Pipimu merah lagi hahaha."
"Nih nomernya." Elena menyodorkan handphonenya yang sedang menampilkan kontak Hendra.
"Telepon pake handphone kamu aja deh. Sayang pulsa ibu hahaha."
Kemudian ibunya meninggalkan Elena yang sedang asik mengganti pakaiannya."Halo ada apa Len?"
"Nak Hendra, ini ibu. Kamu semalam sampai rumah jam berapa?"
"Oh ibu, semalam aku sampai jam sepuluh. Makasih makan malamnya ya bu. Masakan ibu memang paling juara."
"Terima kasih sayang. Kamu sibuk apa hari ini?"
"Gak kemana-mana sih bu. Paling istirahat aja di apartemen. Kenapa bu?"
"Ah ya sudah kamu istirahat yang cukup."
"Iya bu, Elena lagi apa bu?"
"Lagi siap-siap mau ketemu sama mantannya."
"Hah? si Satria itu?"
"Didit ndra bukan Satria."
"Ah iya Didit. Mereka ketemu dimana bu?"

KAMU SEDANG MEMBACA
White Balloon
Storie d'amore[COMPLETE] Elena adalah wanita karir yang sederhana. Namun hidup Elena berubah sejak perusahaan tempat ia bekerja diambil alih oleh anak sang pemilik perusahaan. Hari-harinya kini penuh dengan banyak kejutan. Apa yang terjadi antara Elena dan sang b...