"Terima kasih karena tetap mencari Elena." Senyum merekah di wajah bu Dahlia.
"Apa maksud ibu?" Ujar Elena yang baru keluar dari kamarnya.
"Hah?" Jawab ibu Dahlia dan Hendra bersamaan.
"Iya apa maksud ibu membiarkan mas Hendra pulang? Aku bahkan belum sempat ngobrol sama mas Hendra soal besok." Elena memanyunkan bibirnya sedangkan Hendra dan Ibunya menarik nafas lega.
"Hmm besok aku jelaskan semuanya saat diperjalanan. Kamu istirahat yang cukup ya calon istriku." Hendra mengusap poni Elena yang berantakan. Lalu berlari ke mobilnya sebelum kalimat terakhirnya membuatnya terkena cubitan maut Elena.
"Mas Hendraaaaaaa...."
Teriak Elena, ibunya hanya tertawa melihat tingkah mereka berdua."Aku pulang dulu ya bu. Tolong bilang pada calon istriku itu untuk tidak menganiaya calon suaminya yang imut ini. Bye sayang." Hendra menjulurkan lidahnya sebelum ia masuk kedalam mobil.
"Ih apa-apaan sih orang itu." Gerutu Elena. Namun pipinya nampak memerah.
"Senang tapi kok ngomel, gimana sih kamu?"
"Senang apaan sih bu." Pipi Elena semakin merona.
"Pipimu merah sayang. Hahaha." Goda ibunya sambil berlalu kedalam.
"Bu bu bu." Elena mengejar ibunya ke dalam rumah.
"Apa sih Len?"
"Besok mas Hendra ulang tahun. Aku kasih apa ya?" Elena menggigit bibir bawahnya, matanya melirik ke atas seperti sedang memikirkan sesuatu yang penting.
"Jawaban iya aku mau menikah denganmu mungkin akan jadi hadiah yang bagus." Jawab ibunya sekenanya.
"Apaan sih ibu. Mas Hendra ngelamar secara resmi aja belum." Elena menunduk dan tampak murung.
"Jadi mau dilamar secara resmi nih? Oh ya udah nanti ibu bilang Hendra."
"Ih ibu apaan sih. Gak tau ah Elena bingung." Elena tampak frustasi.
"Buatkan dia kue, berikan saat ia menjemputmu."
"Tapi bukankah itu terlalu sederhana?"
"Ketika seseorang sedang jatuh cinta sesederhana apapun perlakuan kamu terhadapnya ia akan menganggap itu istimewa. Percayalah."
"Oke kalau begitu." Elena bergegas membeli bahan-bahan. Ia membuat kue dengan sangat telaten. Elena selain hobi wisata kuliner ia juga sangat suka membuat kue.
Jam dinding menunjukkan pukul 21.30 Elena baru saja selesai membuat kue dan mendekornya. Kue tart coklat itu terlihat sangat indah. Dengan tulisan "Selamat Ulang Tahun Yang Katanya Calon Suamiku 😛"
Elena terkekeh sendiri membaca tulisan itu. Hatinya berdebar saat ia membaca 'Calon Suamiku'.
"Hah Elena kenapa jantungmu bisa berdebar seperti ini." Batin Elena.
Elena segera memasukkan kue itu ke dalam kulkas. Lalu segera pergi tidur.Keberangkatannya pukul 14.00 namun ibunya sudah membangunkan Elena dari pukul 05.00. Elena bergegas mandi dan bersiap. Hingga pukul 09.00 akhirnya Hendra baru sampai disana memakai kemeja hitam panjang,lengan kemejanya di gulung sedikit. Kemeja itu pas sekali di tubuh Hendra sehingga terbentuk otot-ototnya. Dipadukan dengan celana jeans dan sepatu sneakers putihnya.
Elena yang membukakan pintu sampai begitu terkesima memandangnya. Sedetik kemudian Elena sadar dan bergegas lari ke dapur. Ia mengisyaratkan ibunya untuk mengajak ngobrol Hendra di ruang tamu. Hendra yang bingung akhirnya mengikuti langkah bu Dahlia dan duduk di sofa ruang tamu.
![](https://img.wattpad.com/cover/110432086-288-k976454.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
White Balloon
Romance[COMPLETE] Elena adalah wanita karir yang sederhana. Namun hidup Elena berubah sejak perusahaan tempat ia bekerja diambil alih oleh anak sang pemilik perusahaan. Hari-harinya kini penuh dengan banyak kejutan. Apa yang terjadi antara Elena dan sang b...