13. Pertemuan Ajaib

4K 259 0
                                    

Elena terbangun, ia melihat jam dinding di kamarnya menunjukkan pukul 05.00. Ia meregangkan tubuhnya menikmati hawa sejuk kamarnya. Tak terasa sudah pukul 05.30. Ibunya mengetuk pintu kamar Elena.

"Elena bangun."

"Iya bu,aku sudah bangun dari jam lima."

"Terus kenapa gak keluar kamar?"

Elena membuka pintu kamarnya.
"Kasurku masih sangat merindukanku, dia gak mau aku tinggalin."

"Halah, anak ini paling pintar cari alasan."

"Anak siapa ini bu?"
Tanya Elena dengan nada mengejek sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Kamu ini kalau dibilangin ya suka ngeyel."
Ibunya menjewer telinga Elena yang sangat senang menggodanya itu.

"Ampun bu."
Elena menggosok-gosok telinganya yang terasa panas.

"Sudah cepat mandi."

"Siap laksanakan baginda ratuku yang paling cantik di seluruh dunia."
Elena kemudian berlari ke kamar mandi.

Jam dinding menunjukan pukul 06.15 dan Elena sudah tampil cantik dengan rok hitam selutut dengan kemeja putih bermotif bunga mawar merah.

"Sarapan dulu Len."

"Iya bu."
Elena melahap nasi gorengnya dengan cepat sambil mengenakan kaos kakinya.

"Pakai kaos kakinya kan bisa nanti sayang."

"Aku mau langsung jalan bu."

"Pelan-pelan ngunyahnya Len."

"Uhukkkk.. uhukk.."

"Tuhkan kamu sih disuruh pelan-pelan malah ngeyel."
Tegur ibunya sambil mengelus punggung Elena.

"Maaf bu. Elena berangkat ya."
Ia mencium pipi ibunya lalu segera berangkat kerja.

Kali ini Elena datang cukup pagi dan ia segera duduk di meja kerja lamanya. Tak lama kemudian Hendra datang dan mengisyaratkan Elena untuk masuk ke dalam ruangannya.

"Ada apa mas?"

"Nanti jadwal meeting saya ada berapa?"

"Sebentar mas, saya ambil catatan saya dulu."

Elena berlari ke mejanya kemudian langsung masuk ke ruangan Hendra lagi.

"Nanti meeting dengan PT. Surya Prima itu jam sepuluh mas kemungkinan sampai jam makan siang, kemudian ada meeting dengan PT. Sumber Makmur Utama jam satu siang sampai jam dua. Itu saja untuk hari ini."

"Oke,berarti kita gak ada jadwal meeting lagi setelah jam dua ya. Hmm kalau gitu setelah itu kamu ikut saya ya Len."

"Loh,kemana mas?"

"Beli meja kerja baru untuk kamu,kamu bebas pilih mana pun yang kamu suka."

"Loh mas tapi kan pengeluaran kayak gitu harus di budgetin dulu sama mba Siska lagipula kenapa gak pakai meja saya yang lama aja?"

"Ini pakai uang pribadi saya jadi jangan banyak membantah."

"Dia kembali ke sifat semulanya."
Gumam Elena sangat pelan.

"Apa yang kamu bilang barusan?"

"Mas Hendra tampan sekali hari ini lebih tampan dari biasanya."

"Oh ya?"
Pipi Hendra memerah karena malu.

"Tentu saja, bos saya ini paling tampan sejagat raya."
Elena semakin membuat Hendra tersipu malu.

White BalloonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang