Andoreta 9 - Bujukan Untuk Nareta

43.1K 2.9K 51
                                    

Andoreta 9 - Bujukan Untuk Nareta

***

Masih dengan rasa gemas Ando pada Reta.

"Kamu mah ngambek kok bilang-bilang sih?" kata Ando mencubit pipi Reta karena gemas.

"Biarin. Nggak usah cubit-cubit. Penganiayaan," sungut Reta.

Ando tertawa karena ucapan Reta.

"Apa malah ketawa-ketawa gitu?" ujar Reta lagi. Bukannya membuju Reta, Ando malah tertawa. Nggak lucu!

"Kamu tuh gemesin, lucu, apalagi kamu cantik," puji Ando. Hanya ingin membuat Reta bahagia saja. Tapi itu kenyataannya.

"Nggak usah puji-puji. Nggak butuh pujian. Udah sana ah kamu keluar, aku mau tidur." Reta mendorong tubuh Ando menjauhinya.

"Masa nggak boleh puji pacar sendiri, hm?"

"Nggak boleh!"

"Kamu masa mau ngambek terus? Katanya mau nonton, kok malah tidur?" goda Ando.

"Nggak mau nonton. Aku mau tidur. Mending kamu keluar, kamu tuh ganggu tahu gak," sungut Reta. Ia masih ngambek dengan Ando.

"Aku janji deh kita bakalan nonton dan nggak ada yang ganggu lagi," janji Ando.

"Nggak butuh janji! Kamu tuh nyebelin tahu gak. Kamu dengan gampangnya minta maaf gini," ujar Reta. Dari tadi telinganya panas mendengar permintaan maaf dari Ando.

Kenapa sih Ando sejahat ini? Meninggalkannya begitu saja.

"Aku harus apa buat kamu? Bilang dong, jangan ngambek gini," tanya Ando.

"Kamu pergi dari sini," usir Reta.

Ando memegang tangan Reta lagi. "Jangan pegang-pegang!"

Rasanya Reta malas berhadapan dengan Ando. Padahal Ando hanya mengacuhkannya sekali saja.

"Maaf, kalau aku lebih mementingkan Josh dibandingkan kamu."

"Emang. Yang pacar kamu itu Josh atau aku sih?" tanya Reta. Ando malah tertawa.

"Yaudah kalau menurut kamu itu lucu," sungut Reta. Ia tersinggung ditertawakan seperti itu.

"Ya kamu lah pacar aku. Masa Josh, sih? Aku masih doyan perempuan, Sayang."

"Ya udah sana cari perempuan lain!" Reta benar-benar kesal. Apa sih pentingnya info dari Josh ketimbanh menemaninya menonton tivi?

"Sayangnya hati aku maunya sama kamu. Sayangnya mata aku cuma mau lihat kamu. Sayangnya tangan aku maunya meluk kamu." Ando mulai menggombal.

"Tukanb gombal. Pantes banyak cewek yang suka."

"Kok kamu tahu, Sayang?" Ando sengaja memancing Reta.

Reta menoleh ke arah Ando. Jadi selama ini benar? Banyak gadis yang mendekatinya.

"Jadi beneran? Ihhh nyebelin," sungut Reta sambil memukul bahu Ando.

"Aw! Sakit, Yang. Jangan dipukulin gitu akunya," keluh Ando.

"Biarin. Biarin aja kamu aku pukulin. Kamu ganjen. Kamu genit. Deketin banyak cewek," sungut Reta. Ia memberengut kesal. Menatap Ando sinis.

"Lah? Aku nggak deketin mereka, Sayang. Mereka yang deketin aku."

"Sama aja. Kamu kan seneng banget sama cabe-cabean kayak gitu."

Reta membuang mukanya. Hari ini Ando mengabaikannya, bisa saja besok-besok Ando meninggalkannya.

"Aku nggak suka cabe-cabean kayak gitu."

"Bohong!" sungut Reta.

"Beneran, Sayangku. Kan di sini ada kamu. Paprika-ku," kata Ando.

Reta tersenyum lucu. Bisa-bisanya Ando melawak seperti itu.

"Mana ada paprika, Ando."

"Ada, Reta Sayang. Ini yang di samping aku."

"Ihhh, masa aku dibilang paprika," kata Reta.

"Iya, kan kamu merah merona, terus gembul-gembul gitu. Bikin aku gemes. Pengen aku gigit." Ando mencubit pipi Reta lagi.

"Andooo! Ihhh," ucap Reta. Ia malu. Ando bisa saja menggodanya. Mood Reta kembali bahagia lagi.

Reta memeluk Ando. Menyembunyikan muka malunya. "Udahan nih marahnya?"

"Siapa yang marah?" ujar Reta sambil menengadahkan kepalanya menghadap Ando.

"Kamu lah, Yang."

"Kan aku bilang nggak marah, tapi ngambek. Gimana sih?!" sungutnya.

"Iya-iya, terserah aja, deh. Udah ngambeknya?"

"Udah. He he he he," jawab Reta sambil menunjukkan cengiran khasnya. Lucu sekali seperti anak kecil.

Ando membelai rambut Reta. "Jangan marah lagi. Jangan ngambek lagi. Kan tadi aku cuma pergi bentar," kata Ando.

"Tapi aku nggak suka. Kan aku kangen!" manja Reta. Ando senang sekali sifat manja Reta seperti ini.

"Ciye ... Yang kangen. Maaf, ya?"

"Hu-um."

"Yang?" panggil Ando.

"Apa?"

"Aku mau bilang sesuatu." Nada suara Ando berubah menjadi serius.

"Bilang apa? Kok serius gitu?"

"Ayah tiri kamu mau ketemu aku."

"Maksud kamu?"

"Tadi Josh bilang kalau ayah tiri kamu ingin bertemu dengan keluargaku. Ternyata ayah tiri kamu adalah teman sekolah papa."

"A-aku ... aku nggak mau ketemu mereka, Ndo. Aku nggak mau," ujar Reta sambil menggeleng.

"Papa juga sudah tau yang sebenarnya. Untungnya Papa ada di pihak kamu. Jadi, kamu jangan takut."

"Aku takut, aku nggak mau ketemu mereka. Aku benci mereka," ujar Reta. Ia ingin menangis saja. Andai saja tidak ada Ando hang memeluknya, mungkin Reta sudah menangis terjerit di kamar Wulan.

"Mereka ingin bertemu dengan keluargaku dua minggu lagi," ujar Ando.

"Ndo ...," lirih Reta.

"Kita akan bertunangan satu minggu lagi. Setelah itu, aku bisa menjagamu."

Hanya ini yang bisa dilakukan Ando. Meresmikan pertunangannya dengan Reta sebelum mereka bertemu dengan Sugeng dan Amel. Setidaknya Reta sudah menjadi tanggung jawab Ando.

TBC

Paprika vs Cabe 👻👻

Gimana nih? Kangen?

Gemesin kan? Mau request momen sweetnya Ando gak? Boleh aja..

Atau ada yang punya cast untuk Ando dan Reta?

-ela-

🌽 ANDORETA (END) 🌽 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang